Mereka ini adalah tipe-tipe yang bisa memandang kesempatan dan memanfaatkannya dengan baik. Anda pintar di kelas misalnya, maka akan banyak gadis/pria yang mengincar dan menjadikanmu pacar. Satu kamu terima, dia akan memanfaatkanmu untuk menyelesaikan semua tugas-tugasnya dan tentu saja harus dengan hasil maksimal. Mereka ini akan melakukan apa saja demi mendapatkannya. Tak hanya di perkuliahan, di lingkungan kantor pun pasti banyak orang seperti ini. Ketika dapat yang diinginkannya, siap-siap saja Anda ditinggal!
- Pacaran ala ‘Master-Slave’
Saking mencintainya terlalu dalam, Anda dijadikan budak yang menuruti semua kemauannya. Ketika berseberangan, dia pun beringas dan membentak Anda dengan kata kotor. Anehnya, Anda diam saja namanya telah cinta. Cinta memang benar membuat mata sebagian orang buta. Hingga banyak yang mempertaruhkan harga diri deminya. Tetapi coba Anda pikir, jika saat berpacaran saja Anda sudah dibentak-bentak di depan umum, bagaimana saat Anda berdua menikah? Atau apakah masih berani mengimpikan pernikahan bersamanya? Hmm…
- Pacar atau Guru BP?
Tipe yang satu ini pun begitu banyak berseliweran. Sesaat meresmikan hubungan dengannya, tiba-tiba setumpuk aturan langsung dideklarasikan. Dia mulai membatasi segala hal yang disukai hingga pergaulan kita. berpacaran dengan orang seperti ini tentu saja akan memperpendek umur kita. Pacaran sudah banyak aturan, bagaimana menikah?
Â
Berpacaran memang memerlukan pengorbanan, senada dengan cinta. Tetapi jangan Ia membutakan mata hingga kita terlalu memujanya yang mematikan sisi kritis sebagai manusia yang rasional. Jika cinta adalah tentang saling mengerti dan memahami keduanya, pasangan yang benar pun akan demikian. Tidak ada saling mendominasi dalam cinta, adanya saling melengkapi dan tentu saja mengasihi.
Jika Anda masih diperlakukan sebagai budak oleh pacar Anda, yakinlah kebahagiaan untuk hidup selamanya bersama dia adalah suatu kemungkinan kecil. Kemungkinan besar hubungan Anda hanya sebatas status. Langkah terbaik adalah mengakhirinya sekarang, sebelum terlambat. Mungkin seseorang yang lebih baik telah menunggu Anda di depan.
Â
Salam malam minggu!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H