[caption caption="Atlet bulutangkis andalan Indonesia (Image:antaranews.com)"]
Apa yang didapat dari atlet yang bermain rangkap ini? Tentu saja kesempatan meraih medali lebih banyak dan yang paling penting adalah akan mengasah kemampuan pasangan yang lebih muda untuk mempelajari medan pertempuran. Apa kita tidak punya atlet sehebat Zhao Yunlei atau Lee Yong Dae? Kita bangga memiliki Liliana Natsir dan Hendra Setiawan, Tontowi Ahmad dan Mohammad Ahsan serta tentu saja Greysia dan Nitya Maheswari. Mengapa tidak mencoba meminta mereka untuk bermain rangkap? Melihat usia mereka yang juga tak lagi muda, bukan tidak mungkin suatu saat mendadak mereka akan gantung raket. Jika melihat kondisi atlet bulutangkis Indonesia sekarang, maka paceklik gelar mungkin akan bertahan lebih lama jika atlet-atlet ini gantung raket.
Maka sebagai saran, jika Regenerasi itu cukup menunggu watu yang lama, saatnya PBSI berbenah untuk segera memasangkan atlet-atlet kebangaan ini dengan pemain muda. Jika masih mempertahankan atlet yang ada sekarang dan ingin mengakhiri paceklik gelar, untuk sementara juga bisa merangkapkan pemain di samping pasangan utamanya tetap bermain, sebagai contoh: Greysia/Mohammad Ahsan atau Nitya/Hendra Setiawan. Atau Liliana Natsir/Greysia Polii/Nitya. Atau mungkin membongkar pasangan Riky/Richie yang semakin lama kian terpuruk saja. Â Dengan demikian kesempatan meraih gelar akan semakin besar. Tetapi akan lebih baik jika segera memasangkan mereka dengan pemain ganda junior untuk mempercepat regenerasi atlet. Jika tidak, paceklik gelar ini akan semakin lama dan lama.
Â
Salam bulutangkis!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H