[caption caption="Adegan Brian dengan Pil NZT 48/ Image/overmental.com/"][/caption]
Bagi anda penikmat film, Limitless bersama aktor kawakan Bradley Cooper tentu saja bukanlah hal yang baru. Terlebih bila mengidolakan aktor yang pernah dinobatkan sebagai lelaki paling seksi di dunia di tahun 2011ini.  Majalah PEOPLE memang memilih Cooper sebagai ‘Sexiest Man Alive’ di tahun yang sama pasca dirilisnya film terbaru Cooper berjudul Limitless ini. Mengusung genre action, sci-fi, thriller dan misteri, film Limitless berhasil mengangkat sebuah kisah menarik yang terbilang fresh ke layar lebar.
Limitless 2011
Adalah Eddie Mora, seorang pria urakan yang tidak memiliki kehidupan yang jelas. Berbagai kegagalan-kegagalannya dalam hidup menjadikan Mora yang diperankan oleh Bradley Cooper ini putus asa dan depresi. Hingga suatu hari dia bertemu dengan seseorang bernama Vernon yang kemudian menjadi awal perubahan hidupnya. Vernon menawarkan pekerjaan untuk menjual narotika berupa pil yang dijelaskannya berbeda dengan obat-obatan sejenis. Walau sempat menolak, akhirnya Eddie menyerah dan akhirnya turut mengkonsumsi pil tersebut. Apa yang terjadi kemudian adalah Eddie berubah total. Dalam pengaruh pil tersebut, Eddie menjadi lebih cerdas dan seperti tak habis energy untuk selalu bekerja dan bahkan produktivitasnya meningkat tajam. Namun tentu saja pil tersebut memiliki batasan waktu atau tidak permanen. Untuk mendapatkan pengaruh positif tersebut, Eddie harus mengulang dan mengulang lagi untuk mengkonsumsi pil itu. Namun berbagai permasalahan mulai mengancam keberadaan Eddie. Mulai dari temannya yang meninggal hingga ancaman dari berbagai pihak yang juga menginginkan pil itu. Beruntung dengan kemampuan bela diri dan kecerdasannya Eddie mampu mengatasi setiap masalah.
Limitless the series
Empat tahun berlalu, Limitless kembali hadir untuk memanjakan para penikmat film. Kali ini kisah dikemas dalam bentuk serial yang tentu saja akan semakin memuaskan penonton untuk mendalami cerita. Dalam versi terbarunya ini, alur cerita lebih menyoroti perjalanan hidup seorang pria biasa bernama Brian Finch yang diperankan secara apik oleh aktor Jake McDorman. Adegan pertama langsung memikat hati pemirsa dengan scene kejar-kejaran antara agen FBI dan Brian. Dengan kemampuan pertahanan diri dan kecerdasan otaknya, Brian mampu mengelabui sejumlah agen FBI hingga akhirnya lolos dari pengejaran tersebut. Sejumlah aksi melompati gedung hingga menerobos lalu lalang di jalan raya yang dipenuhi kendaraan menjadi adegan perkenalan yang langsung menantang adrenalin. Contohnya saja salah satu adegan di rel kereta api, yang mana Brian mampu memperhitungkan di titik mana kereta akan berhenti dan tanpa ragu Ia berdiri tepat di atas rel tersebut. Menakjubkan! Siapa seebnarnya Brian Finch?
Brian Finch merupakan pemuda biasa yang memiliki hidup lazimnya pemuda di luaran sana yang menikmati hidup tanpa aturan dan tanpa tekanan. Apa yang ada di pikirannya hanya ingin melakukan hal yang disukainya saja. Brian memiliki sebuah band indie bersama temannya, Eli. Tidak ada progress, Eli maju selangkah dengan perlahan meninggalkan band tersebut dan mulai mencari pekerjaan. Kehilangan sahabatnya tak langsung mematahkan prinsip hidup Brian. Dia tetap menjalankan bandnya walau sendirian saja. Brian tidak perduli menjadi bahan tertawaan di keluarganya. Hingga suatu kali, ayahnya jatuh pingsan dan mengalami penyakit misterius sesaat setelah Brian meceritakan hidupnya yang ‘begitu-begitu saja’. Melihat keadaan buruk ayahnya, membuat Brian mulai berubah pikiran. Iapun mencari pekerjaan dan akhirnya menemukannya dalam sebuah pengarsipan. Di tempat kerjanya ini pulalah Brian begitu takjub menemukan Eli yang sudah terlihat sukses dan mapan. Sebagai teman yang baik, Eli memberitahu rahasianya ada pada sebuah pil yang mampu merangsang kinerja otak bernama NZT-48. Tentu saja Brian menganggap jika Eli sedang bercanda dan Ia tidak percaya dengan cerita tersebut.
Apalah daya, rasa penasaran Brian akhirnya menggerakkan tangannya untuk memasukkan pil tersebut ke dalam mulut. Dan setelah beberapa lama, benarlah yang dikatakan Eli, khasiat pil tersebut langsung mengoptimalkan kecerdasan Brian dan mendorongnya untuk selalu bekerja. Alhasil pekerjaan yang seharusnya selesai dalam dua minggu mampu diselesaikannya dalam dua jam. Tak hanya itu, Brian kini mampu menganalisa masa depan seseorang dan mengingat apa saja yang telah di lihatnya sebelumnya. Singkatnya, di bawah pengaruh pil tersebut Brian berubah menjadi sosok paling jenius sedunia. Di saat menjadi superior tersebut, Brian langsung teringat untuk mencari tahu penyakit ayahnya. Walau sempat tidak dipercaya ibunya yang terheran melihat perubahan sikap Brian, akhirnya dokter mengakui kebenaran analisa Brian dan dokter menemukan solusi penyakit ayahnya yang harus segera melakukan transplasi hati. Kenyataan ini juga menjadi target Brian demi kesembuhan ayahnya.
Ditengah menikmati kesempurnaan otaknya, pengaruh pil tersebut memudar setelah 12 jam. Dan efek sampingnya tentu saja sangat menyiksa dan menyakitkan bagi Brian. Seluruh tubuhnya terasa sakit. Saat itulah Brian mulai mencari Eli kembali untuk meminta pil lain. Alangkah terkejutnya Brian saat menjumpai apartemen sahabatnya yang telah kacau balau dan ditambah mayat Eli yang terpampang di sana dengan lumuran darah bekas peluru. Saat yang bersamaan agen FBI sudah mengelilingi apartemen Eli.  Melihat keberadaan Brian di sana, tentu saja FBI mengira dialah pembunuhnya hingga menjadikanna buronan. Dalam kondisi sangat lemah, Brian mulai mencari alternative lain dari dua teman Eli yang juga dianalisis sebelumnya telah mengkonsumsi pil NZT. Namun Brian  sepertinya terlambat, sama halnya seperti Eli, orang kedua yang berpotensi memiliki pil itu juga telah mati. Siapa yang membunuh keduanya?
[caption caption="Image/parentstv.org"]
Di titik terlemahnya dan hampir putus asa ditambah bayang-bayang FBI yang memburu dirinya, Brian akhirnya bertemu dengan Eddie (Bradley Cooper). Eddie menyelamatkan hidup Brian dan menawarkan sesuatu yang lebih permanen daripada pil tersebut. Setelah sempat berdebat, akhirnya Brian menerima tawaran Eddie dengan catatan pertemuan tersebut harus dirahasiakan dari siapapun. Dengan kekuatan baru, Brian kembali menggunakan kecerdasan yang dimilikinya untuk segera menuntaskan persoalannya. Dengan tetap berfokus untuk kesembuhan ayahnya, Brian juga ingin segera menemukan pembunuh sahabatnya Eli dan membuktikan kepada semua orang bahwa dia bukanlah pembunuh seperti yang dituduhkan FBI. Lalu apakah misi Brian ini akan berhasil? Siapa sebenarnya Eddie dan apa yang diinginkannya dari Brian? Apakah justru Eddie dibalik kematian sahabat Brian?
Ide yang ingin ditawarkan oleh film ini memang terbilang unik,ramainya serial supranatural yang sekarang beredar seperti Arrow, Dexter, Flash hingga Game of Thrones masih mengandalkan ide mainstream seperti superheroes yang mendapatkan kekuatan dari benda kuno atau penemuan sesuatu hal yang magic. Berbeda dengan Limitless yang justru mengangkat pil yang berkonotasi ‘drugs’ untuk membangkitkan sisi heroic sang pemeran utama. Jika biasanya kecanduan membawa pengaruh negative, maka kecanduan pil NZT justru membangkitkan sisi baik seseorang.
Satu hal menarik yang sukses dipertahankan dalam serial ini adalah sisi dramanya yang sukup kuat. Fokus cerita tak hanya seputar adegan-adegan action atau permainan sinematografi dan imaginary untuk mengikat penontonnya. Namun sisi drama keluarga juga cukup kuat. Lihat saja bagaimana urakannya Brian tetap saja memiliki sisi baik dengan melakukan apapun untuk kesembuhan orang tuanya. Begitupun orang tuanya yang bersikeras menentang FBI yang menyebut anaknya pembunuh. Tentu saja bumbu romansa pun pasti menghiasi cerita ini. Apalagi dengan kehadiran agen FBI yang seksi, Rebecca (diperankan Jennifer Carpenter). Jadi selain action dan thriller, pecinta drama pun masih aman menyaksikan serial ini. Bagaimana bisa Agen FBI mencintai buronannya, nah ini yang akan anda temukan jawabannya dengan menonton serial keren ini.
Â
Ekslusif
[caption caption="Limitless tayang di K-vision/doc"]
Tentunya banyak pertanyaan yang tidak akan terjawab jika ketinggalan episode-episode menarik dari serial yang akan ditayangkan di K-Vision channel 22 mulai hari rabu (23/9) ini. Cukup menarik mengapa sampai premiere dari serial ini ditayangkan di bioskop, jika biasanya serial hanya disaksikan di televisi. Namun karena spesialnya serial yang diproduksi CBS television studios ini menjadikannya perlu dipublikasikan sedemikian rupa terutama di hadapan para blogger yang hadir pada acara nonton bareng di Cinemaxx FX Sudirman, Minggu (20/9). Dan tanpa ketinggalan Komikers Kompasiana yang dipromotori mbak Wawa. Sebagai tayangan perdana, tim K-Vision juga memastikan keeksklusifan tayangan ini dengan mengamankan segala gadget sebelum memasuki theatre. Hal ini bisa dimaklumi karena premiere nya di Amerika Serikat saja baru akan diadakan besok hari. Jadi Nobar kali ini benar-benar eksklusif khusus untuk para blogger yang hadir. Dengan keramaian para Kompasianer pecinta film, maka Nobar kali ini semakin menarik saja. Semoga ke depannya semakin banyak lagi acara sejenis dan sukses terus buat Komik Kompasiana!
Lihat casts lengkap serial limitless di IMDb
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H