Mohon tunggu...
Sahroha Lumbanraja
Sahroha Lumbanraja Mohon Tunggu... Teknisi - Masih percaya dengan Cinta Sejati, Penggemar Marga T..

When You Have nothing good to say, Then Say nothing!!! Email: Sahrohal.raja@ymail.com IG: @Sahroha

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Beraninya Singapura Mencampuri KRI Usman-Harun

7 Februari 2014   13:15 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:04 1919
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_321130" align="aligncenter" width="300" caption="liputan6.com"][/caption] Lagi-lagi Indonesia harus menghadapi protes yang tidak pada tempatnya dari negara tetangga, Singapura. Singapura baru saja menyampaikan kritik dalam bentuk prihatin terhadap kebijakan Indonesia yang mengabadikan nama Pahlawan Nasional Usman Haji Muhammad Ali dan Harun Said menjadi nama untuk kapal perang angkatan laut terbaru yang akan didatangkan dari Inggris dengan nama KRI Usman-Harun. Singapura memprotes pemberian nama Usman-Harun karena dinilai kedua tokoh ini merupakan kriminalis terhadap Singapura. Hal ini terkait pengeboman Mac Donald House di gedung Hongkong and Shanghai Bank, Orchard Road Singapore yang melibatkan Usman dan Harun. Peristiwa yang terjadi tanggal 10 Maret 1965 ini menewaskan 3 orang warga Singapura dan 33 orang lagi cedera. Inilah yang menjadi alasan Singapura memberikan Hukuman Gantung pada tahun 1968 kepada keduanya setelah tertangkap. Kejadian inilah yang menjadi dasar singapura prihatin terhadap pemberian nama KRI Usman-Harun pada kapal perang TNI AL terbaru, pemberian nama ini dinilai akan melukai keluarga korban pengeboman tersebut.

Pengeboman yang dilakukan keduanya bukan tidak beralasan. Peristiwa ini terjadi saat Konfrontasi Ganyang Malaysia sebagai protes Presiden Soekarno akan keinginan Federasi Malaysia untuk menggabungkan Brunei Darussalam, Sarawak dan Sabah ke dalam federasinya. Soekarno menganggap ini adalah bentuk kolonialisme dan imperialisme. serta Federasi ini terkesan mendukung berbagai pergolakan yang mengancam keamanan dan pemberontakan dalam negeri. Maka setelah dikomandokannya dwikora, Soekarno membentuk tim sukarelawan yang bertugas menyabotase kepentingan-kepentingan Malaysia di Singapura. Singapura sendiri berada pada pihak federasi. Usman dan Harunlah sebagai anggota KKO (korps komando operasi) yang kemudian dikirim ke Singapura dan melakukan pengeboman tersebut. Keduanya akhirnya tertangkap dan berakhir di hukum gantung oleh Singapura.

Usman dan Harun tentu saja menjadi pahlawan yang sangat berjiwa besar dan sangat nasionalis untuk rakyat Indonesia. Keduanya melakukan hal tersebut demi kepentingan membela negara dan mempertahankan kedaulatan NKRI. Maka pantaslah keduanya mendapat gelar pahlawan nasional. Pemberian nama KRI Usman-Harun ini menjadi suatu cara menghargai jasa pahlawan yang rela berjuang membela negara meskipun berakhir dengan hukuman gantung. Pemberian nama tersebut bahkan tak seberapa dengan tindakan mereka membela negara.

Tindakan singapura ini tentunya wajar saja, tetapi hanya berlaku untuk negaranya. Singapura sepertinya tidak melihat sebaliknya, Usman-harun menjadi pahlawan bagi Indonesia. Dan Singapura wajib menghargai kebijakan Indonesia. Lagipula, kurang etis rasanya Singapura mencampuri urusan dalam negeri Indonesia sampai-sampai meminta penggantian nama kapal perang RI. Atas nama negara yang bersahabat, agaknya Singapura terllu berlebihan sampai ikut mencampuri hal seprivat pemberian nama. Memangnya ada hubungan kapal perang tersebut dengan Singapura? Apa singapura berniat melihat KRI Usman-Harun itu berkunjung ke negaranya?

Sebenarnya kapal KRI Usman-Harun ini masih belum tiba di Indonesia. TNI AL akan menerima tiga kapal kelas fregat ringan yang dilengkapi dengan persenjataan terbaru buatan inggris. Ketiganya diberi nama KRI Bung Tomo yang akan didatangkan Juni 2014. Kemudian disusul KRI John Lie dan KRI Usman-Harun. Namun mendadak pemberian nama KRI Usman-Harun ini jadi pembicaraan media Singapura karena protes yang ditunjukkannya.

Kita berharap pemerintah bijak menanggapi sikap “lebay” Singapura ini. Pemerintah Indonesia harus tegas biar tidak mudah dikutak-katik ataupun dikomandoi negara lain secara tidak langsung. Semoga pemerintah sadar dengan beberapa peristiwa belakangan ini yang mana negara lain bertindak seakan sedang mengancam kedaulatan Negara Ini dan menunggu titik lemahnya.

referensi:

http://www.tribunnews.com/nasional/2014/02/07/protes-singapura-soal-kri-usman-harun-menlu-ri-kita-catat-keprihatinan-singapura

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun