Mohon tunggu...
Sahroha Lumbanraja
Sahroha Lumbanraja Mohon Tunggu... Teknisi - Masih percaya dengan Cinta Sejati, Penggemar Marga T..

When You Have nothing good to say, Then Say nothing!!! Email: Sahrohal.raja@ymail.com IG: @Sahroha

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Pasek Ancam Ibas dan Syarief jika Tetap Dipecat

20 Januari 2014   16:28 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:39 1797
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_317112" align="aligncenter" width="300" caption="kompas.com"][/caption] Konflik internal partai Demokrat (PD) seakan tiada habisnya. Semenjak Anas Urbaningrum, mantan Ketua Umum Partai Demokrat ditetapkan sebagai tersangka korupsi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), PD seperti terbagi dalam dua kubu. Yakni pro SBY dan loyalis Anas Urbaningrum. Tak ayal lagi, terlihat perbedaan haluan kedua kubu akhir-akhir ini yang berpotensi memecahkan partai. Tokoh yang pro terhadap Anas atau disebut loyalis Anas dianggap melanggar sehingga perlu dilakukan pembersihan dari partai. Tokoh tersebut yakni Gede Pasek Suhardika, politisi Demokrat yang berakhir dipecat dari jabatannya sebagai anggota DPR RI dan dihapus dari keanggotaan PD semenjak 16 Januari 2014. Pasek sendiri terlihat sangat loyal terhadap Anas Urbaningrum. Bahkan Pasek merupakan sekjen perhimpunan pergerakan Indonesia(PPI) bentukan Anas. Selain itu,Pasek terlihat juga membacakan surat Anas di depan anggota PPI saat peluncuran buku Anas. Surat pemecatan Pasek sendiri dibuat oleh Ketua Harian PD, Syarief Hasan dan Sekjen PD, sekaligus putra bungsu SBY yakni Edie Baskoro atau Ibas. Pemecatan tersebut dilakukan dengan alasan Pasek telah melanggar kode etik partai dan pakta integritas.

Terkait pemecatan tersebut, Pasek tidak terima karena menurutnya Ia tidak melakukan kesalahan apapun. Lagipula sesuai aturan, pasek harusnya diperiksa Dewan Kehormatan Partai dan surat pemecatannya ditandatangani oleh Ketua Umum partai.

‘Sesuai dengan UU Nomor 2 tahun 2011 tentang parpol, untuk penyelesaian internal dijalankan oleh mahkamah parpol. Setahu saya yang didaftarkan sebagai mahkamah parpol adalah Wanhor dan Komwas, mekanisme ini tidak dilalui. Maka surat ini tidak dimaksudkan dalam perundang-undangan’ papar Pasek pada konferensi pers yang dilakukannya hari ini 20/01/2014 (detik.com).

Pasek sendiri menduga, bahwa Ia dipecat hanya karena menjadi loyalis Anas dan ‘tidak ada aturan partai yang melarang berteman dengan Anas’, katanya. Maka sebagai imbalannya, Pasek mengancam akan menggugat Ibas dan Syarief jika surat pemecatan tersebut tidak dicabut dalam waktu 3x24 jam.

Ini mungkin merupakan sebuah ekspresi yang memuncak dari seorang Pasek. Sebaiknya Demokrat tidak anggap sepele dengan ancaman Pasek. Setelah Nazarudin membongkar aib politisi Demokrat yang Korupsi, berlanjut dengan Anas yang sudah membuat ancang-ancang membongkar kasus yang lain, kini jika surat tersebut tidak dicabut, ada kemungkinan Pasek akan membongkar juga.

Partai Demokrat memang sedang menghadapi masa kritis dan bisa dikatakan setahun terakhir menjadi tahun yang buruk bagi prestasi Partai yang membesarkan SBY ini. Berlanjut dengan tahun 2014, Demokrat semakin ‘populer’ dengan julukan partai paling korup.

Jika Pasek benar-benar tetap dipecat oleh Demokrat, bisa jadi keburukan PD akan terbuka lebar dan semakin memperlebar borok partai ini. Sejalan dengan itu maka pudar jugalah harapan PD MENJADI Pemenang di Pemilu yang sudah mendekati hari-H. masyarakat tentunya sudah cerdas dan teliti untuk memberikan suaranya. Kasus korupsi beruntun politisi Demokrat yang terkuak akhir-akhir ini mengingatkan kasus korupsi yang dilakukan Golkar di era orde baru. Bahkan efeknya akan lebih terasa karena Pemilu akan berlangsung sebentar lagi dan kasus korupsi PD masih hangat diingatan.

Ancaman Pasek ini tentu tidak pernah diduga oleh PD akan memperpanjang keterpurukan PD. Apalagi Anas yang sudah menunjukkan gerak-gerik membuka rahasia PD, belum lagi Nazarudin yang masih akan memberikan ‘kejutan’. Partai Demokrat akan benar-benar pusing dan kewalahan. Tetapi Apapun hasilnya, mari kita nantikan kelanjutan kisah Pasek dan semoga Demokrat lebih bijak lagi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun