Memasuki babak final Ell England 2014 yang dilaksanakan di Birmingham Inggris, Indonesia mampu menempatkan dua wakil di sektor Ganda Campuran dan Ganda Putera.
Liliana Natsir dan Tontowi Ahmad yang sekaligus menjadi juara bertahan selama 2 tahun di ajang ini, yakni 2012 dan 2013 mampu mencetak hattrick di final All England 2012, 2013 dan 2014. Setelah di babak semifinal mengandaskan wakil Korea Selatan, Kong SU Hyun/ Kim Ha Na dua game langsung, Kini ganda Campuran terbaik Indonesia ini harus berhadapan dengan Ganda campuran terbaik dunia asal China, Nan Zheng/Yunlei Zhao. Walaupun pada pertemuan sebelumnya dimenangkan oleh Liliana/Owie tentunya China akan berjuang lebih keras lagi . Untungnya pada pertandingan malam ini, Liliana/Owie kembali menunjukkan performa terbaiknya. Kombinasi Liliana yang sangat akurat dalam penempatan bola dan Tontowi yang sangat agresif mampu mencetak poin demi poin. Persaingan yang sangat ketat berhasil memberikan Indonesia satu lagi medali emas sekaligus gelar hattrick bagi Ganda campuran terbaik kedua dunia ini. Skor akhir 21-13, 21-17 menempatkan Indonesia di puncak podium untuk gelar Ganda Campuran. Skor ini juga menjadi perolehan yang sama saat tahun 2013, Liliana/Tontowi memenangkan turnamen dengan lawan yang sama.
Ganda Putera yang diwakili oleh Mohammad Ahsan dan Hendra Setiawan menjadi perhatian besar. Pasalnya kemunculan Ahsan/Hendra dalam perbulutangkisan Indonesia menjadi angin segar bagi ganda Putera. Mencetak banyak gelar di tahun lalu, menobatkan pasangan ini menjadi ganda putera terbaik dunia. Kehadirannya di final All England menjadi pengalaman pertama bagi Ahsan/Hendra. Setelah menjinakkan Markis Kido dan Markus Gideon Feraldi pada pertandingan saudara di babak semi final. Ahsan/Hendra melenggang ke final dan berpotensi menjadikan tahun ini menjadi gelarnya. Di final, berhadapan dengan wakil Jepang Hiroyuki Endo/Kenichi Hayakawa. Setelah melalui perlawanan sengit, Ahsan Hendra memuaskan dahaga kemenangan setelah 11 tahun. Skor akhir 21-19,21-19 mengantarkan ganda putera terbaik dunia ini menjadi yang terbaik. Dengan demikian, dari 5 nomor yang dipertandingkan, Indonesia memperoleh jumlah kemenangan yang sama dengan China, yang memenangkan semua nomor Puteri. Ditambah Malaysia yang berhasil tampil di podium atas Kemenangan Tunggal Putera, Lee Chong Wei yang menjadikan kemenangannya ini hadiah berharga sebelum gantung raket. Seperti yang diberitakan, Lee Chong Wei akan pension usai gelaran All England.
Kemenangan kedua ganda terbaik Indonesia ini tentunya menjadi kebanggan tersendiri bagi Indonesia. Ajang All England yang sangat bergengsi kembali menjadi milik Indonesia tahun ini. Liliana/ Owie berhasil mecetak salah satu sejarah di All England dengan menjadi juara selama tiga tahun berturut-turut. Tak hanya itu setelah 11 tahun berlalu, Hendra/Ahsan kembali lagi membawa pulang gelar Ganda Putera yang terakhir milik Indonesia di tahun 2003. Semoga saja kemenangan keduanya menjadi motivasi buat atlet yang lain agar tidak pernah lelah berlatih untuk memperoleh kemenangan. Kita harapkan semoga regenerasi Atlet di PBSI dapat berjalan lancar dan Pemerintah tetap memberikan dukungan demi kemajuan bangsa. Bila tidak dapat membawa nama negara ke puncak melalui beberapa sektor, ada baiknya memupuk Bulu tangkis karena selalu menghadiahkan Indonesia gelar dan berhasil mengibarkan Bendera Merah Putih serta mengumandangkan Indonesia Raya di negeri Orang. Akhirnya semoga Indonesia tetap Berjaya dan selamat untuk Pemenang, kalian adalahpahlawan bangsa.
