Mohon tunggu...
Sahroha Lumbanraja
Sahroha Lumbanraja Mohon Tunggu... Teknisi - Masih percaya dengan Cinta Sejati, Penggemar Marga T..

When You Have nothing good to say, Then Say nothing!!! Email: Sahrohal.raja@ymail.com IG: @Sahroha

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Limbad Membor Tubuh Sendiri di Acara D’Academy

2 September 2014   05:05 Diperbarui: 18 Juni 2015   01:51 367
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="" align="aligncenter" width="500" caption="Limbad beraksi (Image/kabarkampus.com)"][/caption] Berbicara mengenai Limbad berarti pikiran kita akan segera membayangkan sosok menyeramkan dengan sejuta aksi mustahilnya di layar kaca. Berpenampilan gothic, rambut gimbal dan sengaja menciptakan imej sebagai tuna wicara di tiap penampilannya di televisi rasanya cukup membuat bergidik apabila mengamati mentalist yang satu ini berlama-lama. Bayangkan saja bila duduk berdua satu ruangan dengan Limbad, rasanya tak tahan barang satu menitpun. Walau sudah pasti ada penggemarnya tersendiri, Penulis masih bingung dengan hiburan yang ditampilkan Limbad di Televisi. Rasanya mentalist sepopuler Dedy Corbuzierpun tak terlalu berlebihan dalam menciptakan imej ‘menyeramkan’ di tiap penampilannya di televisi. Namun yang namanya selera tentu saja tiap orang berbeda-beda. Banyaknya penggemar yang sangat suka menonton aksi Limbad menyakiti diri sendiri di televisi membuatnya eksis di dunia hiburan tanah air.

Maka Limbad pun wara-wiri di berbagai program besar televisi menampilkan tema materi sulap yang sama yakni menantang dirinya sendiri dalam melawan maut. Di acara Ulang tahun Mahakarya RCTI beberapa waktu lalu, Ia tampil memamerkan keberaniannya dikurung dalam satu kotak berisi 250 Ekor Ular. Lalu ia Pernah juga mengubur dirinya sendiri dengan semen, menarik truk dengan tangan telanjang, memakan paku dan masih banyak lagi aksi mustahil lainnya. Hingga tanpa sengaja malam ini, Senin (1/9) Penulis menonton aksinya di acara dangdut yang ditayangkan Indosiar di jam prime-time, D’Academy. Selama beberapa menit, Limbad dihadirkan menjadi tamu spesial yang mempertontonkan sulapnya yang terbaru yakni membor bagian tubuhnya dengan mesin Bor Listrik. Dengan ekspresi menyombongkan diri, Si mentalistpun menekan mata bor yang lumayan besar tersebut ke beberapa bagian tubuhnya seperti tangan, perut, lengan hingga wajahnya. Tentu saja aksi ini disambut dengan teriakan penonton. Dan bisa ditebak,tak ada ekspresi kesakitan disana apalagi darah yang keluar. Melengkapi aksi tersebut, tulisan peringatan ‘Dilarang melakukan adegan ini di rumah’ muncul di layar kaca dan juga diulang oleh Pembawa acaranya berkali-kali.

Lalu apa yang mengganggu?

Baiklah, mungkin tidak usah membahas betapa dilematisnya penayangan kalimat peringatan tersebut. Toh, siapa juga orang dewasa normal yang mau menirunya kan?

Tetapi tunggu dulu, acara ini tidak membuat rating yang jelas untuk kategori penontonnya dan masih ditayangkan di jam 20.00 WIB dimana masih banyak anak-anak yang belum tidur dan kemungkinan besar menyaksikan acara ini. Tahu sendiri, anak-anak jaman sekarang lebih suka lagu dangdut daripada lagu kategori mereka. Melihat tayangan seperti yang ditampilkan Limbad, bukan tidak mungkin dengan kepolosan pikiran mereka suatu saat berani mencobanya. Bahaya kan? Namanya juga anak-anak…

Kemudian bisakah Komisi Penyiaran Indonesia atau lembaga apalah yang bersangkutan dengan tayangan televisi membuat suatu regulasi standar tayangan sesuai kategori dan slot tertentu. Maksud penulis adalah, biarkan acara musik bermaterikan musik, Berita isinya berita dan Sirkus memang kontennya sirkus. Lihat saja acara televisi sekarang, hampir semuanya tidak jelas arah dan dikategorikan di bagian apa. Kasus tontonan Limbad ini contohnya. Sebenarnya Masih banyak orang luar negeri sana yang lebih ekstrim aksinya daripada Limbad. Namun mereka memiliki slot tersendiri di televisi dalam menunjukkan aksinya. Sehingga penontonpun tidak kebingungan akan materi suatu tayangan. Dan aksi yang mereka tunjukkan pun benar-benar hanya diperuntukkan bagi pecinta acara sirkus, sehingga materinya tidak bermasalah.

Tayangan Televisi Indonesia justru menjadi gado-gado yang berujung cacat kualitas dan tidak berarah. Hanya bisa berharap semoga suatu saat Dunia broadcast Indonesia memiliki lembaga yang benar-benar concern dalam kualitas tayangan televisi dan melakukan Filter terhadap acara-acara yang tidak layak. Melihat kualitas acara televisi saat ini yang awet dengan pembodohannya, Pertanyaannya adalah Pernahkan KPI dan Lembaga yang bertugas akan kelayakan tayangan televisi, menonton acara televisi itu sendiri? Hmm..Semoga saja Pernah dan tahu! Jangan tertidur saja!

Salam Cerdas menonton Televisi!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun