Mohon tunggu...
Sahroha Lumbanraja
Sahroha Lumbanraja Mohon Tunggu... Teknisi - Masih percaya dengan Cinta Sejati, Penggemar Marga T..

When You Have nothing good to say, Then Say nothing!!! Email: Sahrohal.raja@ymail.com IG: @Sahroha

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan Tambahkan Emas untuk Indonesia

29 September 2014   02:33 Diperbarui: 17 Juni 2015   23:09 2264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

What a day!

[caption id="attachment_362362" align="aligncenter" width="512" caption="Ekspresi Ahsan/hendra saat Indonesia Raya berkumandang (Docpri)"][/caption]

Walaupun hanya menonton dari televisi, euforia kemenangan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan yang berlaga di nomor ganda Putera Bulutangkis Asian Games 2014 sangat terasa. Terlebih melihat bendera Indonesia berkibar di atas bendera Korea Selatan dan Malaysia diiringi lagu Kebangsaan Indonesia Raya. Rasanya Indonesia ke Incheon, Korea selatan sangat dekat. Haru biru kemenangan pasangan Ganda Putra yang membanggakan ini mampu terkirim dengan baik membangkitkan nasionalisme. Teriakan-teriakan kecil selama pertandingan di tiga babak ini pun tak sia-sia. Hari ini, Minggu (28/9) pertandingan bulutangkis Perorangan memang menjadi tontonan utama paling ditunggu. Terlebih setelah kemenangan pasangan Ganda Putri Greysia Polii/Nitya Khrisnanda kemarin (27/9) atas putri Jepang yang mengantarkan mereka sebagai atlet pertama yang memberikan Gold Medal untuk Indonesia di perhelatan Sea Games tahun ini. TVRI bersama RCTI akhirnya menayangkan laga wakil-wakil Indonesia yang masih tersisa di cabang bulutangkis. Tiga wakil tersisa adalah dua pasang untuk Ganda campuran lewat pasangan Tontowi Ahmad/Liliana Natsir dan Praveen Jordan/Debby Susanto serta satu pasang ganda putra terbaik Indonesia Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan. Nomor ganda campuran yang memasuki babak semifinal hari ini membuka pertandingan dengan mempertemukan Praveen Jordan/Debby Susanto dengan wakil Tiongkok Zhang Nan/Zhao Yunlei. Pasangan Indonesia Non Unggulan ini harus berjuang keras menghadapi ganda campuran terbaik dunia saat ini. Memasuki babak pertama, pasangan Indonesia tampil agresif dengan beberapa kali mengungguli perolehan poin lawan. Hingga interval satu berakhir, Praveen/Debby memimpin perolehan poin 11-9. Di interval kedua, pasangan Tiongkok mulai berbalik menekan Praveen/Jordan. Banyaknya error yang dilakukan oleh Praveen di babak pertama dimanfaatkan dengan baik oleh Zhang Nan/Zhao Yunlei. Babak pertama pun menjadi milik pasangan Tiongkok dengan selisih tipis 21-19. Di babak kedua, kedua pemain tampil saling menyerang dan menekan. Perolehan poin demi poin pun berlangsung ketat. Namun sayangnya giliran Debby Susanto yang sering melakukan kesalahan, bahkan tiga kali berturut-turut servisnya dikatakan gagal oleh Hakim juri. Hingga pasangan Tiongkok akhirnya lolos ke final dengan skor 21-17. Pasangan Praveen/Debby harus puas meraih medali perunggu. Harapan All Indonesia Finalis di babak Puncak pun kandas. Pertandingan kedua, Tontowi Ahmad/Liliana Natsir turun lapangan. Pasangan Ganda campuran terbaik Indonesia sekaligus nomor tiga dunia ini berhadapan dengan ganda campuran terbaik kedua asal tiongkok Xu Cen/M Jin. Semua pecinta bulutangkis tahu, kedua rival ini merupakan musuh bebuyutan yang sudah 14 kali berjumpa di lapangan raket. Dengan rekor 9 kemenangan untuk pasangan Tiongkok. Pasangan ini juga yang menggeser posisi Liliana/Tontowi dari posisinya sebagai ganda terbaik peringkat kedua dunia dikarenakan pasangan Indonesia ini belakangan absen di beberapa turnamen karena cedera yang dialami Tontowi. Comeback-nya Liliana/Tontowi ternyata menjadi momok yang menakutkan bagi Xu Cen/Ma Jin. Sepanjang pertandingan, Liliana tampil beringas dan tidak membiarkan sedikit ruang pun bagi lawan untuk mendominasi pertandingan. Jika biasanya Ma Jin selalu tampil di depan net dengan bola-bola mematikannya, kali ini Putri kebanggaan Tiongkok tersebut tampak kehilangan kepercayan dirinya menghadapi Liliana. Babak pertama dimenangkan dengan mudah oleh Liliana/Tontowi 21-12. Memasuki babak kedua, pasangan Indonesia semakin mendominasi pertandingan. Bahkan hingga interval pertama babak kedua berakhir, Tontowi/Liliana benar-benar mematikan permainan wakil Tiongkok hingga perolehan skor 11-0. Wakil Tiongkok tak juga mampu untuk revans, keduanya tampak tertekan hingga Tontowi/Liliana memastikan satu tiket ke final setelah memenangkan babak kedua dengan skor meyakinkan 21-10. Di babak final yang diselenggarakan besok (29/9), Tontowi/Liliana akan berhadapan dengan wakil Tiongkok Zhang Nan/Zhao Yunlei. Rekor pertemuan keduanya sudah 10 kali, dengan kemenagan sama-sam 5-5. Pertandingan wakil Indonesia terakhir hari ini adalah Ganda Putra yang memasuki partai Puncak. Kali ini pasangan terbaik Indonesia sekaligus nomor dua dunia, Mohammad Ahsan/hendra Setiawan turun lapangan. Tak jauh berbeda dengan pertemuan Tontowi/Liliana dengan Zhang Nan/Zhao Yunlei. Kali ini pasangan Indonesia juga menghadapi musuh bebuyutan asal Korea Yo Yeon Seong/Lee Yong Dae, pasangan ini menggeser posisi Hendra/Ahsan sebagai pasangan ganda putra nomor wahid dunia. Bisa ditebak, final kali ini menjadi pertandingan yang sangat ideal karena medali diperebutkan oleh pemain terbaik pertama dan kedua di dunia bulutangkis. Memulai babak pertama kedua pasangan langsung berlomba merebut start agar bisa mendominasi pertandingan, kejar-kejaran poinpun tak terelakkan. Kedua pasangan yang memang sudah berpengalaman di berbagai kejuaraan bergengsi dunia saling menjaga pertahanan dan berusaha tak memberi ruang untuk lawan mencetak poin. Interval pertama di babak awal berakhir dengan kemenangan tipis Indonesia 11-10. Memasuki interval kedua, Ahsan/hendra tampil lebih agresif dan meminimalisasi kesalahan hingga memimpin poin 16-12. Tertinggal 4 poin, pasangan Korea bangkit dan perlahan mengejar perolehan poin Indonesia 15-18. Namun pasangan Indonesia tak mau ketinggalan hingga akhirnya babak pertama menjadi milik Ahsan/Hendra 21-16. Penonton di Gyyang Gymnasium tak henti-hentinya berteriak memberikan dukungan kepada Ahsan/Hendra. I-N-D-O-N-E-S-I-A!!! Babak kedua kembali terjadi kejar-kejaran poin. Walau sangat ketat, kali ini pasangan Korea tampil mendominasi dan mengakhirinya dengan kemenangan yang mana jumlah perolehan poin sama seperti di babak pertama 21-16 untuk Korea. Rubber game terpaksa dimainkan. Di babak penentuan, kedua pasangan tampil mati-matian dan sangat hati-hati. Walau sempat tertinggal 0-2 di menit pertama, Pasangan Ahsan/Hendra kembali unjuk gigi dan menyerang pertahanan Korea Selatan. Berkali-kali keduanya mencetak perolehan poin yang sama. Namun interval pertama babak ketiga dimenangkan oleh Korea Selatan 11-9. Di babak penentuan ini, sorak-sorai supporter Indonesia tampaknya mampu memompa semangat Ahsan/Hendra hingga perlahan poinnya naik mengejar lawan. Berkali-kali poin keduanya mencetak angka yang sama. Hingga akhirnya Ahsan/hendra menang dengan perolehan poin 21-17. Indonesia Rayapun berkumandang di korea selatan. Medali emas kedua untuk Indonesia dipersembahkan dari Cabang Bulutangkis. [caption id="" align="aligncenter" width="574" caption="merah putih Berkibar di Incheon (Image/Docpri)"]

merah putih Berkibar di Incheon (Image/Docpri)
merah putih Berkibar di Incheon (Image/Docpri)
[/caption]

Sekali lagi Bulutangkis menjadi satu-satunya Cabang Olahraga yang mampu memberikan kebanggan besar untuk Indonesia melalui atlet-atlet terbaik bangsa. Di saat stasiun televise lebih tertarik dan gila-gilaan menayangkan sepak bola dan memandang sebelah mata perhelatan bulutangkis, justru cabang olahraga ini yang mampu menyumbang emas dari sekian banyak cabang olahraga lain yang dipertandingkan di Asian Games 2014. Sangat patut untuk diapresiasi.

Dengan demikian Bulutangkis telah menyumbang 2 emas dan 1 Perunggu sejauh ini. Sementara itu pasangan Liliana/Tontowi akan berlaga di final besok sore. Kemungkinan besar akan membawa emas melihat rekam jejak rivalnya dan mari kita doakan demikian. Jika tidakpun, pasangan ini akan menambah satu perak untuk tim Indonesia. Sehingga bisa mengangkat peringkat sekaligus derajat olahraga Indonesia di mata Negara-negara Asia dan dunia! Sekali lagi Selamat kepada semua atlet bulutangkis Indonesia. Kalian adalah pahlawan bangsa dan Indonesia Bangga! Salam Bulutangkis!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun