[caption id="" align="aligncenter" width="620" caption="Tontowi AHmad/Liliana Natsir saat menang di Olimpiade (Image by Tempo.co)"][/caption]
Pasangan Tontowi Ahmad dan Liliana Natsir menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang lolos ke babak final Denmark Open Superseries Premier 2014 yang tengah berlangsung di odense, Denmark. Pasangan yang berlaga di nomor Ganda campuran ini mengamankan tiket final satu-satunya untuk Indonesia setelah di babak semifinal menaklukkan rekan senegara Riky Widianto/Richie Puspita Dili melalui straight Game 21-10,21-15. Sebelumnya pasangan Riky/Richie yang tidak diunggulkan di turnamen ini membuat kejutan setelah lolos ke babak semifinal dengan menghentikan perlawanan unggulan kedua asal Denmark Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen melalui rubber game 21-19,14-21 dan 21-19. Sayangnya di babak Semifinal, keduanya harus menghadapi senior dan akhirnya terhenti. Bagaimanapun pencapaian Riky/Richie hingga menjajaki semifinal di Turnamen bergengsi ini sudah menjadi prestasi tersendiri. Apalagi keduanya hanya kalah oleh rekan senegara yang notabene jauh lebih berpengalaman.
Di babak final turnamen yang memperebutkan total hadiah sebesar 600 ribu USD ini, pasangan Tontowi/Liliana yang menjadi unggulan keempat kembali akan berhadapan dengan musuh bebuyutannya yakni Ganda Tiongkok Xu Chen/Ma Jin yang setingkat di atas peringkat mereka. Total pertemuan kedua pasangan ini adalah 15 kali pertemuan dengan 9 diantaranya merupakan kemenangan untuk Xu/Ma Jin. Namun pertemuan terakhir kedua rival ini terjadi di semifinal Asian Games 2014 minggu lalu, yang mana Tontowi/Liliana menang dengan poin meyakinkan 21-12, 21-10. Dalam pertandingan tersebut, Owi/Butet bahkan sempat mempecundangi Xu/Ma dengan tidak memberikan poin satupun di interval pertama babak 2 yakni 11-0 untuk Owi/Butet. Pertemuan kali ini bisa jadi ajang balas dendam wakil tiongkok ini.
Benar saja mengawali babak pertama aroma persaingan ketat sudah tercium dari kedua rival ini. Perolehan poin demi poin kedua pasangan saling menempel dan bergantian mengungguli lawan dari 1-1, 3-3 hingga Owi/Butet unggul tipis 6-4. Pasangan Indonesia makin jauh melewati lawan hingga Interval pertama menjadi kemenangan Owi/Butet 11-7. Di interval kedua babak pertama, Xu/Ma perlahan mengejar perolehan poin Owi/Butet hingga unggul 17-15. Pasangan Indonesia semakin tertinggal jauh setelah beberapa kali Smash keras Owi tak melewati net, Pasangan Tiongkok Unggul 20-17. Di point-point kritis, Owi/Butet ternyata masih sempat bangkit dan menyamakan kedudukan 20-20. Lagi-lagi smash tajam Xu Cen tak mampu dibendung oleh pasangan Indonesia hingga akhirnya babak pertama menjadi kemenangan Tiongkok 22-20.
[caption id="attachment_367548" align="aligncenter" width="573" caption="layout Arena pertandingan Tontowi/Liliana vs Xu Cen/Ma JIN (doc. pri)"]
Babak kedua persaingan keduanya tak kalah sengit, Tiongkok mengambil start pertama unggul 3-1 dari Indonesia. Menariknya di pertandingan kali ini adalah penonton Denmark tampaknya lebih mendukung atlet Indonesia daripada Tiongkok. Tak henti-hentinya dari tribun penonton terdengar teriakan I-N-D-O-N-E-S-I-A rasa Bule. Pertandingan di nomor ini memang sangat ideal, terbukti dengan keahlian keduanya yang sangat imbang. Kejar-kejaran poin terjadi dan bahkan tak jarang kedua pasangan jatuh bangun dalam mengembalikan bola-bola. Sayangnya, pasangan tiongkok tampaknya benar-benar sangat ingin membalas kekalahannya di Asian Games hingga tampil sangat prima. Interval pertama babak kedua berakhir dengan keunggulan Xu/Ma 11-6. Di interval kedua, pasangan Tiongkok makin mendominasi 15-8. Pengembalian Bola Liliana juga sering melebar yang semakin memperpanjang keunggulan Xu Chen/Ma Jin sebaliknya defense dari lawan sangat tebal. Akhirnya pasangan Tiongkok keluar sebagai pemenang dengan skor akhir 21-15. Tontowi/Liliana harus puas sebagai runner-up. Dengan demikian rekor pertemuan kedua rival ini semakin memperbanyak kemenangan Tiongkok dengan 10 kali kemenangan dari 15 kali pertemuan.
[caption id="" align="aligncenter" width="566" caption="Owi/Butet (Image by badmintonindonesia.org)"]
Walau hanya sebagai runner-Up pasangan Owi/Butet tetap telah memberikan penampilan terbaiknya dan tentu saja patut diapresiasi. Keduanya telah bermain dnegan sangat baik hanya saja kali ini dewi fortuna sedang berada di sisi lawan. Bulutangkis memang selalu membanggakan Indonesia karena senantiasa menggoreskan Prestasi di berbagai Turnamen Dunia. Walau tak semua atlet mampu memberikan medali emas, tapi selalu saja ada perwakilan dari mereka yang mampu mengibarkan bendera merah putih di negeri orang. Melihat perkembangan saat ini, nomor Ganda sepertinya sudah mulai menunjukkan pertanda baik. Di turnamen ini saja 2 ganda Putra juga berhasil lolos ke babak Quarter Final lewat Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan dan Markis Kido/Gideon Fernaldi, 1 Ganda Campuran di semifinal lewat Riky/Richie dan 1 Lagi di Final Tontowi/Liliana. Sementara itu nomor tunggal malah tersisih di babak awal dan sudah lama tak juga menunjukkan prestasi yang signifikan. Untuk itu PBSI tampaknya perlu bekerja keras kembali untuk menemukan bakat-bakat baru yang potensial. Sehingga Indonesia kembali menjadi Negara superior yang mampu bersanding dengan Tiongkok di Cabang Bulutangkis. Dan nama Indonesia kembali bergema di dunia. Semoga saja!
Salam Bulutangkis!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H