Mohon tunggu...
Sahroha Lumbanraja
Sahroha Lumbanraja Mohon Tunggu... Teknisi - Masih percaya dengan Cinta Sejati, Penggemar Marga T..

When You Have nothing good to say, Then Say nothing!!! Email: Sahrohal.raja@ymail.com IG: @Sahroha

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Ganda Campuran Asa Indonesia di Denmark Open Superseries 2014

18 Oktober 2014   17:00 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:34 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pasangan Ganda Campuran Pahlawan indonesia Tontowi Ahmad/Liliana Natsir (Pic by BadmintonIndonesia.org)

[caption id="" align="aligncenter" width="614" caption="Riky/Richie yang tengah Gemilang (Pic by Badmintonindonesia.org)"][/caption]

Federasi Bulutangkis dunia (BWF) kembali melaksanakan turnamen bulutangkis bergengsi sekelas superseries di Odense, Denmark bertajuk Yonex Denmark Open yang menjadi salah satu jadwal tur kejuaraan BWF di benua Eropa. Memulai babak kualifikasi sejak tanggal 14/10 lalu, kini Denmark Open telah memasuki babak semifinal yang akan dilaksanakan pada Sabtu (18/10). Turnamen akbar yang sangat berpotensi mengumpulkan perolehan poin untuk menaikkan peringkat dunia ini seperti biasa menjadi ajang perebutan gelar bagi atlet-atlet yang tak ingin tergeser posisinya dari peringkat atlet bulutangkis Top dunia. Sama halnya dengan Indonesia yang juga tak ketinggalan mengirimkan wakil terbaiknya di ajang yang memperebutkan total hadiah sebesar 500 ribu USD ini. Sayangnya, lagi-lagi Indonesia belum mampu unjukgigi lebih jauh di turnamen kelas ini. Satu persatu wakil Indonesia bertumbangan hingga hanya mampu meloloskan 2 wakil dari nomor Ganda Campuran yang berlaga di Babak semifinal. Padahal di babak perempat final, Indonesia juga meloloskan 2 ganda Putra. Sementara untuk nomor Tunggal, sepertinya semakin lama Indonesia kian terpuruk saja. Tak sempat merasakan aroma panas pertandingan di babak perempat final, Tunggal indonesia malah tumbang di babak awal.

Dalam pertandingan babak Perempat final yang digelar Jumat (17/10) pukul 20.30 WIB, ganda Campuran Indonesia yang kini tengah dalam keadaan Prima yakni pasangan Riky Widianto/Richi Puspita Dili mengawali persaingan sengit merebut tiket semifinal dengan menantang pasangan tuan rumah sekaligus ganda campuran terbaik nomor dua dunia, Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen. Menghadapi ganda campuran peraih gelar Indonesia Open 2014 ini tentu saja bukan perkara mudah bagi Riky/Richie. Namun walau beda kelas, pasangan non unggulan yang juga memenangkan turnamen Yonex Dutch Grand Prix 2014 minggu lalu ini tak gentar dan menunjukkan permainan terbaiknya. Menghadapi lawan sehebat Joachim/Christinna membuat Riky/Richie bermain lepas dan tanpa beban. Hasilnya adalah keduanya mampu mengimbangi permainan lawan hingga unggul 21-19 dari pasangan Denmark. Namun tampaknya tak mudah bagi Riky/Richie untuk segera mengakhiri pertandingan. Di babak dua, pasangan Denmark bangkit dan mulai mendominasi arena. Dengan pukulan-pukulan kerasnya didukung tubuh jangkung Duo Denmark berhasil menyamakan kedudukan 21-14. Babak rubber game pun terpaksa dimainkan. Pada babak penentuan ini, duo Riky/Richi sempat unggul jauh dari Pasangan Denmark 18-13. Namun hebatnya Denmark, dengan pengalaman nya yang cukup luas di berbagai turnamen tak mudah tertekan. Permainan semakin menegangkan saat duo Denmark berhasil mengejar perolehan poin Riky/Richi 18-17. Beruntungnya, Indonesia dapat bernafas lega saat Riky/Richie menceak poin-poin kritis hingga mengamankan tiket semifinal 21-19 setelah bertanding selama 1 jam lebih.

Pasangan Ganda Putra terbaik Indonesia Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan melanjutkan perburuan tiket semifinal di Denmark Open. Turun sebagai unggulan kedua di turnamen ini, peraih medali emas Asian Games 2014 ini akan menghadapi ganda Putra Tiongkok Fu Haifeng/Zhang Nan yang tidak diunggulkan di turnamen ini. Di babak awal, Hendra/Ahsan tak terlalu menemui banyak kesulitan menghadapi pasangan Tiongkok yang sudah beberapa kali dikalahkannya ini. Ahsan/hendra menang mudah dengan skor 21-17. Melanjutkan babak kedua, pasangan Tiongkok seakan mendapatkan energi baru hingga mulai mengimbangi permainan Ahsan/hendra. Perolehan poin keduanyapun tak terpaut jauh hingga 19-18 untuk Indonesia. Sayangnya, di poin-poin kritis Juri menyatakan service Hendra gagal (Fault) yang tampaknya menjadi momok jatuhnya mental pasangan Indonesia. Seketika permainan Ahsan/Hendra flop dan kalah 19-21 dari Tiongkok. Di babak ketiga, pasangan Indonesia makin terpuruk dan sepertinya kehilangan kepercayaan dirinya. Beberapa kali serangannya dimentahkan oleh Tiongkok dan sebaliknya tak mampu mengimbangi pertahanan Fu/Zhang. Akhirnya Ahsan/hendra harus pasrah dan merelakan tiket semifinal kepada pasangan Tiongkok setelah kalah mudah 11-21.

Pertandingan dilanjutkan dengan perebutan tiket semifinal lainnya di nomor Ganda Campuran. Kali ini giliran Tontowi Ahmad/Liliana Natsir yang turun lapangan. Pasangan ganda campuran terbaik nomor 4 dunia ini ditantang oleh ganda tuan Rumah lewat pasangan Mads Pieler Kolding/Kamilia Rhyter Juhl. Memasuki babak pertama, Owi/Butet tampil dominan dan tanpa kesulitan mengamankan babak pertama dengan skor 21-15. Lagi-lagi di babak kedua, pasangan Indonesia seperti anti klimaks dan tak mampu membendung bola-bola keras dari pasangan Denmark. Mads/Kamilia tak mau dikalahkan dengan mudah begitu saja. Dengan semangat sebagai tuan rumah kedua pasangan ini memperpanjang durasi pertandingan setelah menang di babak kedua 21-16. Di babak penentuan kedua pasangan saling berlomba mencetak poin dan mencoba mendominasi pertandingan. Permainan sengit akhirnya berhasil diakhiri oleh kemenangan Indonesia 21-18. Kemenangan Owi/Butet sekaligus mengamankan satu tiket final untuk Indonesia. Karena keduanya akan bertemu dengan juniornya di babak semifinal, yakni Riky/Richie.

[caption id="" align="aligncenter" width="655" caption="Pasangan Ganda Campuran Pahlawan indonesia Tontowi Ahmad/Liliana Natsir (Pic by BadmintonIndonesia.org)"]

Pasangan Ganda Campuran Pahlawan indonesia Tontowi Ahmad/Liliana Natsir (Pic by BadmintonIndonesia.org)
Pasangan Ganda Campuran Pahlawan indonesia Tontowi Ahmad/Liliana Natsir (Pic by BadmintonIndonesia.org)
[/caption]

Pertandingan wakil Indonesia terakhir adalah ganda Putra Markis Kido/Gideon Markus Fernaldi. Kali ini keduanya akan menantang pasangan ganda putra terbaik dunia asal Korea Selatan, Lee Yong Dae/Yoo Yeon Seong. Di babak awal pasangan Indonesia ini tampak tak berdaya dan didikte habis-habisan oleh Korea. Tak butuh waktu lama bagi Korea menumbangkan Gideon/Kido dengan kemenangan mutlak 21-10. Di babak kedua pasangan Indonesia mulai bangkit dan menyelaraskan permainan, walau sedikit terlambat. Babak inilah pertarungan sebenarnya bagi Lee/Yoo. Dengan smash-smash keras dan pertahanan yang cukup tebal, Kido/Gideon mampu mengimbangi Korea. Sayangnya, Indonesia belum mampu menambah koleksi tiket semifinalnya setelah kandas 20-22 dari Korea.

Dengan demikian Indonesia hanya mampu meloloskan dua wakil di Semifinal dan keduanya pun harus berlaga di nomor yang sama. Ganda campuran lainnya yang lolos ke semifinal adalah dua pasangan Tiongkok yang juga akan berperang saudara,unggulan ketiga Xu Cen/Ma Jin dan Cheng Liu/Bao Yixin yang menumpaskan unggulan pertama di babak Quarter Final. Semoga saja siapapun yang menjdai wakil Indonesia di babak final nanti mampu tampil sebagai jawara. Sebagai catatan, PBSI tampaknya harus lebih serius membina dan mulai mencari bibit-bibit atlet yang mampu mengimbangi permainan Tunggal negara Korea atau Tiongkok. Jika tidak, potensi atlet Tunggal Indonesia di Cabor Bulutangkis secara perlahan akan dilupakan karena tak pernah mencetak prestasi.

Salam Bulutangkis!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun