Mohon tunggu...
Sahri Ramdan
Sahri Ramdan Mohon Tunggu... -

Seorang guru dan mahasiswa Pascasarjana Pendidikan IPA UPI Bandung

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Tak Ada Baterai... Buah pun Jadi!

19 Desember 2014   00:41 Diperbarui: 4 April 2017   16:57 5680
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh: Noor Novianawati dan Sahri Ramdan

Mendengar kata “baterai”, mungkin kita terpikir tentang suatu benda kecil berbentuk silinder, fungsinya untuk menyalakan beberapa alat elektronik di rumah, dan dapat dibeli di toko atau warung. Namun, berbeda dengan jenis baterai alternatif yang penulis coba share dalam tulisan sederhana ini. Baterai jenis ini dapat kita buat sendiri, berbeda bentuk dengan baterai pada umumnya, tetapi memiliki fungsi yang sama yaitu sebagai sumber energi listrik. Bahan-bahan yang diperlukan untuk pembuatan baterai pun mudah ditemukan di sekitar kita, salah satunya yaitu ekstrak buah-buahan yang biasa kita konsumsi.

Baterai yang dipakai dalam kehidupan sehari-hari seperti pada jam, senter, dan lain sebagainya biasanya menggunakan sel kering. Disebut sel kering karena baterai jenis ini menggunakan pasta elektrolit di dalamnya. Berbeda dengan baterai sel kering, accumulator (aki) bekerja menggunakan sel basah, karena menggunakan larutan elektrolit di dalamnya. Ternyata, sifat elektrolit ini juga dimiliki oleh ekstrak buah, dan dapat kita manfaatkan untuk menghasilkan energi listrik melalui proses elektrokimia. Mudah-mudahan jika dikembangkan, bisa menjadi salah satu solusi di tengah isu krisis energi dan naiknya harga BBM yang melanda negeri ini.

Apa itu baterai alternatif?

Baterai alternatif yang dapat dibuat yaitu baterai dengan menggunakan larutan elektrolit dari ekstrak buah. Sel baterai ini menyerupai sel Volta atau sel Galvani. Sel Galvani merupakan sel elektrokimia yang dapat menghasilkan energi listrikkarena mengalami reaksi reduksi dan oksidasi (redoks) pada bagian elektroda atau kutub-kutubnya. Reaksi redoks inilah yang dapat menghasilkan arus listrik, perubahan bentuk energi yang terjadi yaitu energi kimia menjadi energi listrik.

Bahan dan alat apa saja yang diperlukan?

Bahan yang diperlukan untuk membuat baterai alternatifyaitu kawat tembaga ukuran kecil, lempeng seng, kertas tisu, dan ekstrak buah (diperas, atau diparut tanpa ditambah air). Selain itu, untuk menguji ada atau tidaknya arus listrik yang dihasilkan, peralatan yang kita perlukan diantaranya lampu LED, dan kabel. Ekstrak buah-buahan yang penulis coba uji yaitu belimbing wuluh, lemon, jeruk nipis, semangka, tomat, semangka. Bahkan karena penasaran, penulis juga menguji kentang. Dengan menggunakan alat dan bahan-bahan tersebut, kita dapat membuat beberapa sel baterai alternatif sebagai sumber arus listrik.

Cara pembuatan sel baterai dari ekstrak buah

Bagaimana tegangan dan arus listrik yang dihasilkan?

Gunakan sel-sel baterai yang telah dibuat sebagai sumber untuk menyalakan lampu LED. Dimulai dengan 1 sel, 2 sel, sampai beberapa sel hingga dapat menyalakan lampu LED merah.Ketika sel dapat menyalakan lampu, ukur tegangan yang dihasilkan. Namun jika kita ingin mengukur tegangan dan arus listrik yang dihasilkan maka kita membutuhkan alat lain yaitu avometer (digital atau analog).

Setelah pengujian menggunakan 4 sel, ternyata 6 jenis ekstrak buah yang diuji dapat menyalakan lampu LED. Tegangan dan arus listrik terbesar dihasilkan oleh sel baterai dengan ekstrak buah lemon yaitu 1,85 volt dan 1,80 mA (miliAmpere). Adapun tegangan yang dihasilkan oleh ekstrak buah lain berkisar antara 1,74 volt – 1,81 volt.

Banyak hal yang mungkin bepengaruh pada perbedaan hasil pengujian selanjutnya. Beberapa diantaranya yaitu: konsentrasi ekstrak buah, jumlah lilitan kawat, ketebalan kertas tisu dan lain sebagainya.

Baterai alternatif dalam pembelajaran IPA

Selain untuk coba-coba, baterai ekstrak buah ini dapat pula digunakan untuk beberapa kegiatan percobaan. Terlebih lagi bagi seorang guru IPA, beberapa percobaan yang dapat diterapkan dalam pembelajaran di kelas untuk membangkitkan minat belajar siswa , diantaranya:


  • Rangkaian listrik terbuka dan rangkaian listrik tertutup.
  • Rangkaian seri dan paralel.
  • Perubahan energi yang terjadi pada sel baterai.

Setelah dilakukan uji coba, terdapat beberapa kelebihan dan kekurangan baterai alternatif jenis ini diantaranya:

Kelebihan Baterai Alternatif


  • Bersifat terbaharukan.
  • Lebih efisien dalam penggunaan buah. Perbandingan dari baterai sel buah dan sel ekstrak buah dapat dilihat pada gambar berikut.

    [caption id="attachment_383747" align="aligncenter" width="300" caption="Perbandingan beberapa sel buah dengan sel ekstrak buah"]

    14188972681223343716
    14188972681223343716
    [/caption]
  • Ukuran sel relatif lebih kecil.
  • Jika mulai redup, cukup diberi beberapa tetes ekstrak buah.Cukup digunakan ketika mati listrik.
  • Dapat digunakan untuk menunjukkan peristiwa perubahan bentuk energi. Kertas tisu pada sel baterai akan mengalami perubahan warna setelah beberapa waktu. Hal ini menunjukkan bahwa pada sel terjadi perubahan dan reaksi kimia.
  • Dapat digunakan untuk alat peraga pembelajaran.
  • [caption id="attachment_383762" align="aligncenter" width="300" caption="Sel baterai dapat digunakan untuk alat peraga "Jebakan Listrik" dan ketika mati listrik "]

    14188980321958822176
    14188980321958822176
    [/caption]


Kekurangan Baterai Alternatif


  • Menghasilkan arus yang relatif kecil.
  • Tidak dapat dipakai berulangkali untuk mencoba ekstrak buah yang berbeda.

Selamat mencoba!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun