Sejak mendeklarasikan diri sebagai negara yang merdeka pada tahun 1945, langkah Indonesia semakin berwarna. Rakyat dipersilahkan berteriak sekencang-kencangnya di kuping negara, menyumbang denyutan-denyutan gagasan menuju kesejahteraan. Demokrasi menghadirkan kisruh social yang sebetulnya menjadi obat kuat bagi perbaikan kehidupan berbangsa dan bernegara.Â
Kehadiran demokrasi membuat panggung social politik Indonesia menjadi ramai, rakyak semakin akrab dengan jalanan dan pengeras suara, pemerintahan dikawal dengan ketat oleh civil society dan pers, sementara parlemen kini tak bisa lagi leluasa berkuasa. Perjalanan demokrasi akan lebih kuat, namun akan menjadi senjata penghancur jika tidak dibarengi dengan jiwa nasionalisme yang kuat ditubuh rakyat dan penguasa.
2045 adalah tahun harapan bagi Indonesia, dimana pada tahun tersebut Indonesia berusia satu abad. Akan banyak dinamika yang mengiringi perjalanan bangsa ini. Seperti kisruh-kisruh social yang sering kita jumpai bahkan akan lebih Ekstrim dikemudian hari. 2045 menjadi tanjakan penuh harapan. Sebagaimana kita tahu bahwa 2045 diwacanakan sebagai era emas bagi Indonesia namun bisa juga sebaliknya. Â Ini tergantung bagaimana pengembangan sumber daya manusia dilakukan.
Apa yang harus dilakukan Bima untuk menunjang kemajuan dan menggapai keemasan Indonesia di usia satu abad kelak.? Penulis meyakini bahwa untuk bisa menggapai masa keemasan Indonesia di usia satu abad kelak, Masyarakat Bima harus mampu melakukan pengelolaan sumber daya manusia semaksimal mungkin.Â
Menumbuhkan jiwa kritis, solutif, kreatif, inovatif, toleransi serta menumbuhkan paradigma persatuan terhadap generasi muda (generasi Y dan Z) yang terkontaminasi dengan paradigma asing.Â
Disadari atau tidak, kita kini telah terperangkap dalam arus globalisasi lewat pendekatan "market", sehingga memaksa kita untuk bersifat komsumtif, lebih suka dengan budaya luar dan abai dengan budaya lokal. Â Kenapa harus melibatkan generasi Y dan Z.? sebab sebagaimana yang kita tahu generasi inilah yang akan memimpin laju mesin negara di tahun 2045 kelak. Sehingga laju negara tergantug pada perkembangan serta pengelolaan sumber daya manusia baik pada masa sekarang.
Saat ini dunia sedang bergerak cepat. Negara-negara di dunia tengah berlomba untuk menjadi yang tercepat, terbaik, terkuat, dan terbesar. Tanpa kita sadari dalam kuran waktu 800 tahun terakhir ekonomi dunia yang bepusat pada belahan bumi barat kini mulai mengalami pergeseran ke timur. Katakanlah seperti singapura, korea selatan, dan jepang.
Indonesia sepatutnya bisa masuk pada jajaran negara maju dengan bonus demografi yang dimiliki. Banyak penelitian membuktikan bahwa indoneia memiliki banyak potensi-potensi yang krusial yang mampu memajukan ekonominya. Katakanlah sumber daya alam yang dimiliki. Dengan tingkat pengelolaan yang baik, didukung dengan sumber daya manusia yang kompetitif serta inovatif. Maka Indonesia sudah semestinya menjadi poros perekonomian asia.
Penyiapan sumber daya manusia adalah hal yang teramat penting. Korea selatan contohnya, kini tengah menjadi primadona khususnya dikalangan anak muda. Jangan pernah beranggapan korea selatan langsung menjadi besar, sebab dahulukorea selatan pernah terpuruk dan hancur. Pada tahun 1960-an PDB korea selatan dibawah Indonesia, namun dalam waktu singkat korea selatan mampu merubah pola mereka dan menjadi penguasa dunia lewat inova-inovasinya. Itu tidak terlepas dari banyaknya anak muda korea selatan yang bekerja keras, kreatif dan inovatif.
Bonus demografi harus dimanfaatkan sebaik mungkin oleh Indonesia, khususnya bima agar mampu membawa Indonesia menuju masa keemasannya. Bukan mengeneralisasikan, tapi bagaimana bima khususnya menempatkan generasi dalam menunjang perkembangan Indonesia sebaik dan setepat mungkin. Kita tahu bahwa Indonesia memiliki genersi milenial dan pascamilenial, atau yang sering kita sebut generas Y dan Z. inilah generasi yang dimiliki Indonesia yang mempunyai semangat, dedikasi tinggi berupa will power, serta visioner.Â
Oleh karenanya, penyiapan sumber daya manusia yang matang menjadi pekerjaan kita bersama, khususnya pemerintahan bima. Ini dapat kita lakukan dengan melakukan pengembangan ekonomi mikro yang ada di bima, seperti UMKM. Itu bisa diandalkan oleh pemerintahan bima dalam menunjang perekonomian bangsa.Â
Di sisi lain, bima memiliki begitu banyak potensi wisata yang bisa dikembangan. Keberadaan masyarakat adat, dan begitu berlimpahnya tardisi di bima bisa menjadi ikon tersendiri untuk Indonesia dan menjadi symbol bagi Indonesia untuk keluar. Walaupun pada dasarnya banyak juga wilayah lain Indonesia yang sudah mewakilkan Indonesia di kancah internasional. Namun semua itu akan menjadi tak berguna jika tidak diimbangi dengan sumber daya manusia yang mumpuni sesuai eranya.Â
Oleh karenya peran anak muda yang dibantu oleh pemerintahan sangatlah urgen. Â Harapan dengan dilakukaknya perbaikan sumber daya manusia mampu membawa Indonesia menuju masa kejayaannya kelak dan bima tidak terbengkalai dan mengalami ketimpangan secara terus menerus.
Disamping kita mempersiapkan sumber daya manusia yang matang, dilain sisi Indonesia dihadapkan pada persoalan perpecahan internal pulau. Tantangan itu semakin memberatkan Indonesia, sebab persoalan ketimpangan social, jawa sentris dan tidak meratanya pembangunan itu menyebabkan kecemburuan social. Keutuhan NKRI dipertaruhkan disetiap saatnya. Katakanlah gerakan separatis di papua, maluku, aceh dn wilayah-wilayah terpencil lainnya.Â
Banyak wilayah-wilayah Indonesia yang tidak terjamah oleh pembangunan, bima termasuk di dalamnya dan itu membuat pola piker mereka untuk membangun negara sendiri. Kecemburuan-kecemburuan seperti ini yang harus di atasi, belum lagi kecemburuan-kecemburuan institusi akademik di daerah yang mampu memicu disintegrasi. Sebab dari sinilah pemahaman-pemahaman asing diterapkan.
Dalam mengatasi hal tersebut dibutuhkan peran pemerintahan, pak Jokowi khususnya untuk turun langsung melihat ketimpangan di setiap wilayah terpencil Indonesia.
Dalam memajukan Indonesia menuju masa keemasannya. Bima harus andil bagian dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang matang seta dibantu dengan pemerintahan daerah maupun pusat untuk mengatasi ketidak merataan pembangunan dan peningkatan kualitas hidup rakyat.Â
Program-program pemerintahan harus mampu mendongkrak kesejahteraan rakyat, akses pendidikan yang layak serta mumpuni, disamping keinginan rakya untuk mereduksi tindak korupsi dan kepentingan kelompok-kelompok oligarki yang merugikan pribumi.
Jika kita urutkn permasalahn di bima yang kini menjadi permasalahan nasional Indonesia. Katakanlah Persoalan-persoalan krusial bangsa seperti korupsi, kesejahteraahn social, bobroknya birokrasi, sempitnya lapangan pekerjaan, susahnya akses pendidikan yang layak, tergesernya nilai moral serta tradisi dan adat merupakan sedertan persolan yang tak seharusnya kita jumpai lagi di usia satu abad Indonesia kelak.
Jika permasalahan itu tidak bisa diatasi 5 sampai 10 tahun kedepan, maka jangan heran kesabaran rakyat akan habis, sumber daya negara disedot sekelompok oligarki tamak, dan bolehlah kita pesimis bahwa usia satu abad Indonesia tak kita jumpai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H