Mohon tunggu...
Sahril Arahim
Sahril Arahim Mohon Tunggu... -

Sahril A Rahim adalah seorang abdi dalem, pada Pemerintah Kota Tarakan, yang memiliki atensi ekstra pada pembangunan Kota Tarakan Kalimantan Utara.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tarakan Kota Minyak, Riwayatmu Dulu

5 Desember 2016   05:13 Diperbarui: 5 Desember 2016   06:20 1354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pompa Angguk Minyak Peninggalan Zaman Belanda

 TARAKAN tempo dulu dikenal sebagai salah satu pulau penghasil minyak di wilayah utara Kalimantan Timur,  lantaran pulau Tarakan memiliki potensi kandungan cadangan minyak dan gas dalam jumlah besar.

Masa kejayaan minyak pulau Tarakan, berawal sejak ditemukannya  minyak pertama kali pada tahun 1896 oleh pihak BPN, (Bataavishe Petroleum Maatchapij) sebuah perusahaan minyak milik Pemerintah kolonial Belanda.

Sejak saat itu, Pemeritah  kolonial  Belanda  melalui perusahaan minyak  BPN terus menerus melakukan kegiatan pencarian  sumber  minyak  dan pengeboran minyak mentah dari dalam perut bumi Tarakan.

Kegiatan  penambangan minyak di pulau Tarakan oleh pihak Belanda sempat terhenti, akibat adanya invansi pasukan tentara Jepang yang menyerbu ke Tarakan pada tanggal 11 Januari 1942.

Jepang ketika itu, sebelum melakukan penyerangan ke pulau Tarakan. Telah menguasai hampir seluruh negara di Asia Pasifik.

Indonesia tidak terkecuali juga menjadi target yang ingin dikuasai Jepang. Untuk mewujudkan ambisi imperialisme Jepang. Maka pulau Tarakan dipilih sebagai target pertama penyerangan.

Salah satu alasan mengapa Jepang memilih Tarakan sebagai target utama penyerbuan, karena pulau Tarakan telah diketahui pihak Jepang kaya sumber minyak yang sangat dibutuhkan Jepang untuk menggerakkan mesin perang dan menghidupkan mesin industri dalam negeri Jepang.

Belanda yang menguasai pulau Tarakan. Tidak rela begitu  saja kalau  ladang minyak jatuh ke tangan tentara Jepang. Pasukan tentara Belanda berjuang mati-matian mempertahankan pulau Tarakan dari gempuran pasukan tentara Jepang.

Pertempuran hebat yang terjadi antara pihak pasukan tentara Belanda dengan Jepang, selama kurang lebih 2 hari berakhir dengan kemenangan pihak Jepang.

Wash Tank Peninggalan Belanda Tidak Luput Dihajar Bom Tentara Jepang
Wash Tank Peninggalan Belanda Tidak Luput Dihajar Bom Tentara Jepang
Jepang, setelah berhasil menguasai pulau Tarakan. Berusaha memulihkan, seluruh ladang minyak, yang telah di bumi  hanguskan  Belanda. Dengan mendatangkan tenaga buruh dari pulau Jawa.

Pada awal tahun 1944, Jepang  akhirnya berhasil memperbaiki ladang minyak yang disabotase Belanda dan memproduksi minyak 350.000 barel setiap bulan.

Pasca perang kemerdekaan, kegiatan eksploitasi minyak dan gas di pulau Tarakan terus berlanjut yang dilakukan perusahan pelat merah milik Pemerintah Pertamina. Selama puluhan tahun, dibawah era Pemerintahan Orde Baru,   jutaan barel minyak mentah dan gas Tarakan di eksport.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun