Mohon tunggu...
SAHRIL
SAHRIL Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis lepas

Sebatang pena yang lahir di pulau terpencil pagerungan besar-Sumenep Madura. "Biarkan nama tercatat bukan hanya dibatu Nisan yang akan pudar oleh masa" @SahrilPGB

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Langit Kenapa Aku Miskin?

14 Januari 2023   08:52 Diperbarui: 14 Januari 2023   09:02 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Langit Kenapa aku miskin?
Di kolom kemanusiaan
Di kaki hiruk pikuk pertentangan
Di hina oleh ketidak berdayaan

Air mata nestapa
Membumbun jiwa kepedulian
Mati di tangan kedikdayaan
Aku terhempas
Seakan tak peduli ...

Langit Kenapa aku miskin?
Seakan tak peduli pada kemelaratan
Kesusahan,
Kesedihan,
Dan ketidak berdayaan

Di tengah gejolak hilangnya rasa iba
Rasa kasihan
Rasa peduli
Rasa kekeluargaan
Kenapa aku miskin?

Langit ...
Turunkan hujan sejanak
Untuk membendung kekayaan air mata kami
Untuk memandikan rasa kehampaan kami
Hempaslah duka kami...

Langit kenapa aku miskin ...
Di tengah kejolak kemanusiaan
Merpegauli kekayaan
Mengawini kemewahan
Aku terhempas tak berdaya ...

Langit ...
kenapa Aku Miskin?

Pagerungan Besar, 13 Januari 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun