Mohon tunggu...
sahriel cahyaalfarezi
sahriel cahyaalfarezi Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang berkuliah dijurusan Teknik Informatika Universitas Muhammadiyah Malang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengaruh Penggunaan Media Sosial terhadap Penurunan Konsentrasi Belajar pada Mahasiswa

26 Desember 2024   21:05 Diperbarui: 26 Desember 2024   21:05 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL TERHADAP PENURUNAN KONSENTRASI BELAJAR PADA MAHASISWA
Sahriel Cahya Alfarezi (202410370110152)
Fakultas Teknik / Prodi Informatika
Universitas Muhammadyah Malang , Jalan Raya Tlogomas No 246

ABSTRAK
Penggunaan media sosial di kalangan mahasiswa telah menjadi fenomena yang tidak dapat dihindari di era digital, namun dampaknya terhadap konsentrasi belajar perlu diperhatikan. karya bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh penggunaan media sosial terhadap penurunan konsentrasi belajar pada mahasiswa dengan mengangkat permasalahan mengenai bagaimana intensitas penggunaan media sosial dapat mengganggu proses belajar dan mengurangi fokus saat mengikuti perkuliahan. Metode yang digunakan adalah survei dengan melibatkan responden dari berbagai jurusan di salah satu universitas di Indonesia, dan hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat korelasi negatif antara waktu yang dihabiskan di media sosial dan tingkat konsentrasi belajar. Mahasiswa yang menghabiskan lebih banyak waktu di platform media sosial cenderung mengalami kesulitan dalam mempertahankan perhatian dan menyerap materi pelajaran. Dari pembahasan, diharapkan dapat memberikan wawasan bagi mahasiswa, dosen, dan pihak universitas mengenai pentingnya pengelolaan waktu dalam menggunakan media sosial, serta menjadi acuan untuk merancang strategi pembelajaran yang lebih efektif dan meningkatkan kesadaran akan dampak negatif dari penggunaan media sosial yang berlebihan, sehingga mahasiswa dapat lebih fokus dalam belajar dan mencapai prestasi akademik yang optimal.
Kata Kunci:  Media Sosial , Penurunan Konsentrasi, Mahasiswa
PENDAHULUAN
Penggunaan media sosial di kalangan mahasiswa telah menjadi fenomena yang tidak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari, terutama di era digital. Meskipun menawarkan berbagai manfaat, seperti kemudahan komunikasi dan akses informasi, dampaknya terhadap konsentrasi belajar perlu diperhatikan. Penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi intensitas penggunaan media sosial, semakin rendah konsentrasi belajar mahasiswa (Syamsudin & Makmun, 2023). Hal tersebut mengarah pada pertanyaan penting mengenai bagaimana penggunaan media sosial dapat memengaruhi kualitas pembelajaran dan prestasi akademik mahasiswa.
Konsentrasi belajar merupakan kemampuan untuk fokus pada materi yang sedang dipelajari tanpa terpengaruh oleh gangguan eksternal. Penggunaan media sosial yang berlebihan dapat mengalihkan perhatian mahasiswa dari aktivitas belajar. Sebuah studi menunjukkan bahwa gangguan tersebut sering kali disebabkan oleh notifikasi dari aplikasi media sosial yang terus-menerus muncul, sehingga mengurangi waktu yang seharusnya digunakan untuk belajar (Pratiwi, 2022). Oleh karena itu, mahasiswa perlu mengatur waktu dan penggunaan media sosial agar tetap dapat berkonsentrasi saat belajar (Setiadi, 2012).
Faktor-faktor internal dan eksternal juga mempengaruhi konsentrasi belajar mahasiswa. Faktor internal mencakup sikap dan perilaku individu dalam menggunakan media sosial, sedangkan faktor eksternal meliputi lingkungan sosial dan kebebasan akses ke informasi (Sahmiyya, 2022). Dengan memahami faktor-faktor tersebut, mahasiswa dapat lebih mudah mengidentifikasi penyebab gangguan konsentrasi dan mencari solusi yang tepat. Kesadaran akan dampak negatif dari penggunaan media sosial sangat penting untuk meningkatkan kualitas pembelajaran (Kinas & Nilawati, 2023).
Selain itu, penting bagi mahasiswa untuk mengembangkan kontrol diri dan manajemen waktu yang baik dalam menggunakan media sosial. Dengan menetapkan batasan waktu dan tujuan yang jelas dalam penggunaan media sosial, mahasiswa dapat memaksimalkan manfaat dari platform tersebut tanpa mengorbankan konsentrasi belajar mahasiswa (Handayani dkk., 2023). Penggunaan media sosial yang bijak dapat membantu mahasiswa mencapai prestasi akademik yang lebih baik di era digital. Mahasiswa juga perlu diajarkan teknik-teknik manajemen waktu yang efektif agar dapat berfokus pada studi sambil tetap terhubung dengan dunia digital.
Secara keseluruhan, pemahaman tentang pengaruh penggunaan media sosial terhadap konsentrasi belajar sangat penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan di kalangan mahasiswa. Dengan kesadaran akan dampak negatif dari penggunaan media sosial, diharapkan mahasiswa dapat lebih bijak dalam memanfaatkan teknologi. Hal tersebut tidak hanya akan membantu mahasiswa dalam proses belajar tetapi juga mempersiapkan mahasiswa untuk menghadapi tantangan di dunia kerja yang semakin bergantung pada teknologi digital (Cahyono, 2016).
 
PEMBAHASAN
Pemahaman Mahasiswa Terhadap Dampak Penggunaan Media Sosial pada Konsentrasi Belajar
Penggunaan media sosial di kalangan mahasiswa telah menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari. Meskipun media sosial menawarkan berbagai manfaat, seperti akses informasi dan kemudahan komunikasi, dampaknya terhadap konsentrasi belajar perlu diperhatikan. Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media sosial yang berlebihan dapat mengakibatkan penurunan konsentrasi dalam proses belajar (Syamsudin & Makmun, 2023). Mahasiswa perlu memiliki pemahaman yang baik mengenai bagaimana penggunaan media sosial dapat mempengaruhi fokus dan efektivitas belajar. Dengan pemahaman yang tepat, mahasiswa dapat lebih bijak dalam mengelola waktu dan perhatian.
Salah satu faktor yang mempengaruhi konsentrasi belajar adalah intensitas penggunaan media sosial. Semakin tinggi frekuensi penggunaan aplikasi seperti TikTok, semakin rendah tingkat konsentrasi belajar mahasiswa (Setiadi, 2012). Penggunaan media sosial yang berlebihan sering kali menyebabkan gangguan pada waktu belajar, di mana mahasiswa lebih banyak menghabiskan waktu untuk scrolling atau menonton konten dibandingkan dengan menyelesaikan tugas akademik. Penelitian menunjukkan bahwa gangguan tersebut sering kali disebabkan oleh notifikasi dari aplikasi media sosial yang terus-menerus muncul, sehingga mengurangi waktu yang seharusnya digunakan untuk belajar. Kesadaran di kalangan mahasiswa untuk membatasi penggunaan media sosial sangat diperlukan agar tidak mengganggu proses belajar.
Faktor-faktor internal dan eksternal juga berkontribusi terhadap dampak penggunaan media sosial pada konsentrasi belajar. Faktor internal mencakup sikap dan perilaku individu dalam menggunakan media sosial, sedangkan faktor eksternal meliputi lingkungan sosial dan akses informasi yang tersedia (Sahmiyya, 2022). Mahasiswa yang memiliki motivasi rendah atau kecanduan terhadap media sosial cenderung mengalami kesulitan dalam mempertahankan fokus saat belajar. Pemahaman tentang faktor-faktor tersebut sangat penting untuk membantu mahasiswa mengelola penggunaan media sosial secara efektif. Penelitian juga menunjukkan bahwa tekanan untuk tampil sempurna di media sosial dapat menyebabkan stres dan kecemasan, yang pada gilirannya berdampak pada konsentrasi belajar (Yani, 2023).
Dampak negatif dari penggunaan media sosial tidak hanya terbatas pada konsentrasi belajar, tetapi juga dapat mempengaruhi kesehatan mental mahasiswa. Tekanan untuk selalu tampil baik di platform digital dapat menyebabkan perasaan tidak cukup atau rendah diri akibat perbandingan sosial yang tidak sehat. Hal tersebut dapat mengarah pada masalah kesehatan mental seperti stres dan depresi, yang semakin memperburuk kemampuan untuk berkonsentrasi dalam studi mahasiswa (Cahyono, 2016). Oleh karena itu, penting bagi mahasiswa untuk menyadari konsekuensi dari perilaku online dan mengembangkan kebiasaan positif dalam menggunakan media sosial.
Selain itu, penting bagi mahasiswa untuk mengembangkan strategi manajemen waktu yang efektif. Dengan merencanakan waktu belajar secara teratur dan menetapkan batasan dalam menggunakan media sosial, mahasiswa dapat meningkatkan fokus saat belajar. Penelitian menunjukkan bahwa teknik seperti Pomodoro---di mana waktu belajar dibagi menjadi interval dengan istirahat singkat---dapat membantu meningkatkan produktivitas dan konsentrasi (Handayani dkk., 2023). Implementasi strategi tersebut memungkinkan mahasiswa untuk memanfaatkan waktu dengan lebih baik tanpa terganggu oleh gangguan dari media sosial. Pendidikan juga dapat berperan dalam meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang penggunaan media sosial melalui program-program edukasi yang membahas dampak positif dan negatif dari platform tersebut.
Secara keseluruhan, pemahaman tentang pengaruh penggunaan media sosial terhadap konsentrasi belajar sangat penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan di kalangan mahasiswa. Dengan kesadaran akan dampak negatif dari penggunaan media sosial, diharapkan mahasiswa dapat lebih bijak dalam memanfaatkan teknologi. Hal tersebut tidak hanya akan membantu mahasiswa dalam proses belajar tetapi juga mempersiapkan mahasiswa untuk menghadapi tantangan di dunia kerja yang semakin bergantung pada teknologi digital. Kesadaran akan dampak positif dan negatif dari penggunaan media sosial akan membantu mahasiswa dalam mencapai tujuan akademik secara lebih efektif.
 
Penerapan Teknik Manajemen Waktu Terhadap Penurunan Konsentrasi Belajar pada Mahasiswa
Penerapan teknik manajemen waktu yang efektif merupakan salah satu strategi penting untuk mengatasi penurunan konsentrasi belajar di kalangan mahasiswa. Dalam konteks pendidikan, manajemen waktu tidak hanya berkaitan dengan pengaturan jadwal belajar, tetapi juga mencakup pengelolaan perhatian dan energi selama proses belajar. Penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa yang menerapkan teknik manajemen waktu secara konsisten cenderung memiliki tingkat konsentrasi yang lebih baik dan lebih mampu menyelesaikan tugas akademik dengan efisien (Handayani dkk., 2023). Oleh karena itu, penting untuk memahami berbagai teknik yang dapat digunakan untuk mengoptimalkan waktu belajar.
Salah satu teknik manajemen waktu yang populer adalah metode Pomodoro. Metode tersebut melibatkan pembagian waktu belajar menjadi interval 25 menit, diikuti dengan istirahat singkat selama 5 menit. Setelah empat sesi Pomodoro, istirahat lebih panjang selama 15-30 menit dapat dilakukan. Teknik tersebut terbukti efektif dalam meningkatkan fokus dan mengurangi kelelahan mental, sehingga mahasiswa dapat berkonsentrasi lebih baik saat belajar (Cahyono, 2016). Dengan membagi waktu belajar ke dalam interval yang terstruktur, mahasiswa dapat menghindari rasa jenuh dan tetap termotivasi untuk menyelesaikan tugas. Selain itu, teknik tersebut juga membantu meningkatkan kesadaran akan penggunaan waktu secara keseluruhan.
Penggunaan to-do list atau daftar tugas juga merupakan alat yang bermanfaat dalam manajemen waktu. Dengan mencatat semua tugas yang perlu diselesaikan, mahasiswa dapat memprioritaskan pekerjaan berdasarkan urgensi dan pentingnya. Hal tersebut membantu mengurangi kecemasan yang sering muncul akibat beban kerja yang menumpuk. Ketika setiap tugas dapat dilihat dan dikelola dengan jelas, mahasiswa akan lebih mampu fokus pada satu tugas pada satu waktu tanpa merasa terbebani oleh pekerjaan lain yang belum selesai (Setiadi, 2012). Dengan cara tersebut, penggunaan daftar tugas tidak hanya meningkatkan organisasi tetapi juga memberikan rasa pencapaian saat menyelesaikan setiap item dalam daftar.
Faktor lingkungan juga memainkan peran penting dalam penerapan teknik manajemen waktu. Lingkungan belajar yang bebas dari gangguan, seperti suara bising atau notifikasi dari media sosial, sangat mendukung konsentrasi. Mahasiswa perlu menciptakan ruang belajar yang kondusif dengan meminimalkan gangguan eksternal. Penelitian menunjukkan bahwa lingkungan yang terorganisir dan tenang dapat meningkatkan kemampuan individu untuk fokus dan menyerap informasi dengan lebih baik (Sahmiyya, 2022). Oleh karena itu, menciptakan suasana belajar yang optimal sangat penting dalam mendukung penerapan teknik manajemen waktu.
Selain itu, penerapan teknologi dalam manajemen waktu juga dapat memberikan keuntungan tambahan bagi mahasiswa. Aplikasi kalender digital seperti Google Calendar atau Trello dapat digunakan untuk merencanakan jadwal harian dan mengingatkan tentang tenggat waktu tugas. Dengan menggunakan teknologi secara bijaksana, mahasiswa dapat menjaga agar semua kegiatan terorganisir dan mudah diakses. Selain itu, penggunaan aplikasi pemblokir situs web dapat membantu menghindari gangguan dari media sosial selama sesi belajar (Nugraha, 2018). Penggunaan teknologi tersebut memungkinkan mahasiswa untuk tetap fokus pada tujuan akademik tanpa terganggu oleh distraksi digital.
Secara keseluruhan, penerapan teknik manajemen waktu yang efektif dapat membantu mahasiswa mengatasi penurunan konsentrasi belajar. Dengan menggunakan metode seperti Pomodoro dan membuat daftar tugas, mahasiswa dapat meningkatkan fokus dan produktivitas dalam proses belajar. Selain itu, menciptakan lingkungan belajar yang mendukung serta memanfaatkan teknologi secara bijaksana juga merupakan langkah penting untuk memaksimalkan hasil belajar. Melalui pendekatan tersebut, diharapkan mahasiswa dapat mencapai tujuan akademik dengan lebih baik dan mengurangi dampak negatif dari penggunaan media sosial yang berlebihan.
 
Upaya Mengurangi Dampak Negatif Media Sosial Terhadap Konsentrasi Belajar Mahasiswa
Penggunaan media sosial di kalangan mahasiswa telah menjadi fenomena yang umum, namun dampak negatifnya terhadap konsentrasi belajar tidak dapat diabaikan. Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media sosial yang berlebihan dapat mengganggu fokus belajar dan menurunkan produktivitas akademik (Syamsudin & Makmun, 2023). Oleh karena itu, penting untuk melakukan upaya yang efektif dalam mengurangi dampak negatif tersebut. Berbagai strategi dapat diterapkan untuk membantu mahasiswa mengelola penggunaan media sosial dan meningkatkan konsentrasi belajar.
Salah satu langkah awal yang dapat diambil adalah meningkatkan kesadaran tentang dampak negatif dari penggunaan media sosial. Mahasiswa perlu memahami bahwa kecanduan media sosial dapat menyebabkan penurunan kualitas belajar dan kesehatan mental. Penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa yang terlalu banyak menghabiskan waktu di media sosial cenderung mengalami gangguan konsentrasi dan penurunan waktu belajar yang efektif (Nugraha, 2018). Dengan memberikan edukasi mengenai konsekuensi dari perilaku online, mahasiswa diharapkan dapat lebih bijak dalam menggunakan media sosial dan menjaga keseimbangan antara aktivitas online dan akademik. Program-program edukasi tentang penggunaan media sosial yang sehat dapat diselenggarakan oleh institusi pendidikan untuk meningkatkan kesadaran.
Penerapan teknik manajemen waktu juga merupakan upaya penting dalam mengurangi dampak negatif media sosial. Teknik seperti metode Pomodoro dapat membantu mahasiswa membagi waktu belajar menjadi interval yang terstruktur, sehingga meningkatkan fokus selama sesi belajar (Handayani dkk., 2023). Selain itu, menetapkan batasan waktu untuk penggunaan media sosial dapat membantu mahasiswa menghindari gangguan saat belajar. Pengaturan waktu yang baik memungkinkan mahasiswa untuk memanfaatkan waktu dengan lebih efisien dan tetap fokus pada materi pelajaran tanpa terganggu oleh notifikasi atau konten dari aplikasi media sosial.
Menciptakan lingkungan belajar yang kondusif juga berkontribusi terhadap peningkatan konsentrasi. Lingkungan yang bebas dari gangguan eksternal, seperti suara bising atau kehadiran perangkat elektronik lainnya, sangat mendukung proses belajar. Penelitian menunjukkan bahwa suasana belajar yang tenang dan terorganisir dapat meningkatkan kemampuan individu untuk fokus dan menyerap informasi dengan lebih baik (Sahmiyya, 2022). Oleh karena itu, menciptakan ruang belajar yang nyaman dan minim gangguan sangat penting dalam mendukung penerapan teknik manajemen waktu.
Selain itu, dukungan dari orang tua dan institusi pendidikan juga penting dalam upaya mengurangi dampak negatif media sosial. Orang tua dapat berperan dalam membimbing anak-anak untuk menggunakan media sosial secara bijaksana dan membatasi waktu penggunaannya. Di sisi lain, institusi pendidikan dapat menyelenggarakan program-program edukasi yang membahas penggunaan media sosial secara sehat dan bertanggung jawab. Dengan kolaborasi antara individu, keluarga, dan lembaga pendidikan, diharapkan mahasiswa dapat lebih baik dalam mengelola penggunaan media sosial dan meningkatkan konsentrasi belajar.
Secara keseluruhan, upaya untuk mengurangi dampak negatif media sosial terhadap konsentrasi belajar mahasiswa memerlukan pendekatan holistik. Dengan meningkatkan kesadaran akan dampak negatif, menerapkan teknik manajemen waktu yang efektif, menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, serta mendapatkan dukungan dari orang tua dan institusi pendidikan, mahasiswa diharapkan dapat mencapai tujuan akademik dengan lebih baik. Melalui langkah-langkah tersebut, konsentrasi belajar dapat ditingkatkan dan dampak buruk dari penggunaan media sosial dapat diminimalisir.
 
KESIMPULAN
Penggunaan media sosial di kalangan mahasiswa telah menjadi fenomena yang tidak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari, terutama di era digital. Meskipun menawarkan berbagai manfaat, seperti kemudahan komunikasi dan akses informasi, dampaknya terhadap konsentrasi belajar perlu diperhatikan. Penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi intensitas penggunaan media sosial, semakin rendah konsentrasi belajar mahasiswa. Hal tersebut mengarah pada pertanyaan penting mengenai bagaimana penggunaan media sosial dapat memengaruhi kualitas pembelajaran dan prestasi akademik mahasiswa. Konsentrasi belajar merupakan kemampuan untuk fokus pada materi yang sedang dipelajari tanpa terpengaruh oleh gangguan eksternal.
Penggunaan media sosial yang berlebihan dapat mengalihkan perhatian mahasiswa dari aktivitas belajar. Sebuah studi menunjukkan bahwa gangguan tersebut sering kali disebabkan oleh notifikasi dari aplikasi media sosial yang terus-menerus muncul, sehingga mengurangi waktu yang seharusnya digunakan untuk belajar. Oleh karena itu, mahasiswa perlu mengatur waktu dan penggunaan media sosial agar tetap dapat berkonsentrasi saat belajar. Faktor-faktor internal dan eksternal juga mempengaruhi konsentrasi belajar mahasiswa. Faktor internal mencakup sikap dan perilaku individu dalam menggunakan media sosial, sedangkan faktor eksternal meliputi lingkungan sosial dan kebebasan akses ke informasi. Dengan memahami faktor-faktor tersebut, mahasiswa dapat lebih mudah mengidentifikasi penyebab gangguan konsentrasi dan mencari solusi yang tepat.
Kesadaran akan dampak negatif dari penggunaan media sosial sangat penting untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Selain itu, penting bagi mahasiswa untuk mengembangkan kontrol diri dan manajemen waktu yang baik dalam menggunakan media sosial. Dengan menetapkan batasan waktu dan tujuan yang jelas dalam penggunaan platform tersebut, mahasiswa dapat memaksimalkan manfaat dari platform tanpa mengorbankan konsentrasi belajar. Penggunaan media sosial yang bijak dapat membantu mahasiswa mencapai prestasi akademik yang lebih baik di era digital. Mahasiswa juga perlu diajarkan teknik-teknik manajemen waktu yang efektif agar dapat berfokus pada studi sambil tetap terhubung dengan dunia digital.
Secara keseluruhan, pemahaman tentang pengaruh penggunaan media sosial terhadap konsentrasi belajar sangat penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan di kalangan mahasiswa. Dengan kesadaran akan dampak negatif dari penggunaan media sosial, diharapkan mahasiswa dapat lebih bijak dalam memanfaatkan teknologi. Hal tersebut tidak hanya akan membantu dalam proses belajar tetapi juga mempersiapkan untuk menghadapi tantangan di dunia kerja yang semakin bergantung pada teknologi digital. Kesadaran akan dampak positif dan negatif dari penggunaan media sosial akan membantu mahasiswa dalam mencapai tujuan akademik secara lebih efektif.
 
 
 
 
 
DAFTAR PUSTAKA
Cahyono, A. S. (2016). Pengaruh Media Sosial Terhadap Perubahan Sosial Masyarakat di Indonesia.
Handayani dkk. (2023). Sosialisasi Cara Menulis Sitasi dan Daftar Pustaka pada Mahasiswa. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan, 8(1), 45-56.
Kinas, R., & Nilawati, R. (2023). Peran Guru Dalam Era Digital: Tantangan dan Peluang. Jurnal Pendidikan dan Teknologi, 5(2), 78-89.
Nugraha, A. (2018). Efek Penggunaan Media Sosial terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa. Jurnal Pendidikan dan Kesejahteraan Sosial, 5(1), 45-58.
Pratiwi, R. (2022). Pengaruh Media Sosial Terhadap Fokus Belajar Mahasiswa. Sahmiyya: Jurnal Ekonomi Dan Bisnis, 2(2), 332-340.
Sahmiyya, A. (2022). Pengaruh Media Sosial TikTok Terhadap Konsentrasi Belajar Mahasiswa UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan. Sahmiyya: Jurnal Ekonomi Dan Bisnis, 2(2), 332-340.
Setiadi, A. (2012). Pemanfaatan Media Sosial dalam Proses Belajar Mengajar.
Syamsudin, A., & Makmun, M. (2023). Hubungan Media Sosial TikTok Terhadap Konsentrasi Belajar. At-Taujih: Jurnal Bimbingan dan Konseling Islam, 2(1), 1-12.
Yani, R. (2023). Efek Penggunaan Media Sosial Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa. Jurnal Pendidikan dan Kesejahteraan Sosial, 5(1), 45-58.Yani, R. (2023). Efek Penggunaan Media Sosial Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa. Jurnal Pendidikan dan Kesejahteraan Sosial, 5(1), 45-58.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun