Mohon tunggu...
sahri
sahri Mohon Tunggu... Dosen - Lecturer and Researcher

Keberhasilan adalah hasil dari mimpi besar, kerja keras, ketekunan, dan pengorbanan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perangi Kekerasan Seksual, Bullying dan Intoleransi dalam Pendidikan

31 Mei 2024   09:31 Diperbarui: 31 Mei 2024   10:11 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bojonegoro-Dalam upaya memperkuat kesadaran akan pentingnya lingkungan pendidikan yang aman dan inklusif, mahasiswa dari Angkatan 7 Program Kampus Mengajar mengadakan sebuah sosialisasi yang menarik di SDN Cengungklung. Sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih baik tentang tiga dosa besar dalam pendidikan: kekerasan seksual, bullying, dan intoleransi, kamis, 30/05/2024

Dengan antusiasme yang membara, mahasiswa kampus mengajar memberikan presentasi yang interaktif kepada para siswa SDN Cengungklung. Mereka menggunakan pendekatan yang kreatif dan ramah anak-anak untuk menyampaikan pesan-pesan penting tentang hak-hak mereka dalam lingkungan pendidikan yang aman dan mendukung.

Salah satu fokus utama dari sosialisasi ini adalah pencegahan kekerasan seksual di kalangan anak-anak. Melalui cerita pendek dan permainan peran, mahasiswa kampus mengajar membantu siswa memahami apa yang merupakan perilaku tidak pantas dan bagaimana mereka dapat melindungi diri mereka sendiri. Mereka juga menekankan pentingnya percaya diri dan berbicara kepada orang dewasa jika mereka merasa tidak nyaman atau disakiti.

Tidak hanya itu, namun isu bullying juga menjadi sorotan utama. Mahasiswa kampus mengajar membahas berbagai bentuk bullying, mulai dari intimidasi fisik hingga pelecehan verbal di lingkungan sekolah. Mereka mendorong siswa untuk menjadi pahlawan anti-bullying dengan mendukung satu sama lain dan melaporkan perilaku yang tidak pantas kepada guru atau staf sekolah.

Selain itu, sosialisasi ini juga menyoroti masalah intoleransi di kalangan siswa. Dengan mengadakan diskusi terbuka dan mendalam, mahasiswa kampus mengajar membantu siswa memahami pentingnya menghargai perbedaan dan membangun hubungan yang harmonis di sekolah. Mereka menekankan bahwa setiap orang memiliki hak untuk merasa aman dan diterima tanpa memandang perbedaan mereka.

Kepala sekolah, ibu Hesti, juga mengungkapkan apresiasinya terhadap upaya mahasiswa kampus mengajar. "Sosialisasi ini sangat bermanfaat bagi siswa kami. Kami berharap kerjasama seperti ini akan terus berlanjut untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih aman dan inklusif bagi semua."

Dengan semangat yang tinggi dan komitmen yang kuat, mahasiswa kampus mengajar Angkatan 7 telah berhasil menyampaikan pesan-pesan penting tentang pencegahan kekerasan seksual, bullying, dan intoleransi kepada para siswa SDN Cengungklung. Melalui pendekatan yang inovatif dan ramah anak-anak, mereka telah membantu membangun fondasi yang lebih kuat untuk lingkungan pendidikan yang lebih aman dan mendukung bagi semua anak

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun