Mohon tunggu...
Sahra Fatkhurakhma
Sahra Fatkhurakhma Mohon Tunggu... Mahasiswa - Uin Prof K.H Saiffuddin Zuhri Purwokerto

Membaca,Menonton film yang menarik

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pemikiran Drs. Moch ABD. Matin Seorang Tokoh Muslim Daerah Tuban Jawa Timur Tentang Pendidikan Islam

17 Desember 2022   20:23 Diperbarui: 17 Desember 2022   22:25 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mereka adalah ayah dan ibu yang paling besar jasanya menghantarkan kita menjalani kehidupan.

- Orang yang mengajarkan kepada kita semua (MAN 'ALAMAHU)

Orangtua yang mengajarkan. Mereka adalah guru-guru yang mengajar dan mendidik kita di bangku sekolah, mulai dari yang paling rendah hingga yang paling tinggi.

- Orang yang menikahkan pada kita semua (MAN NAKAWHU)

Orang tua yang menikahkan. Mereka adalah orang tua pasangan hidup kita (mertua)

Problematika Dalam Ilmu Pendidikan Islam

Sejalan dengan perkembangan Indonesia, madrasah terus berkembang. Namun, perkembangannya cukup eksklusif karena ilmu pengetahuan agama (Islam) lebih diutamakan. Hal ini menyebabkan madrasah hanya berkembang dalam masyarakat Islam.Ekspansi pun hanya berkisar di daerah pedesaan, sedangkan di perkotaan sangat jarang. Oleh karena itu, keberadaan madrasah lebih banyak di pedesaan dibandingkan di perkotaan sehingga memicu lambannya perkembangan madrasah yang jauh dari atmosfer pembaruan sistem pendidikan, baik kelembagaan maupun sistem dari proses pembelajaran.

Suasana religius yang memungkinkan dapat tercipta di madrasah daripada di sekolah umum, juga merupakan salah satu poin tersendiri mengapa masyarakat berpandangan positif terhadap madrasah. Namun, masalah ini juga masih belum cukup berhasil secara memuaskan, sebab ciri khas agama Islam yang menjadi label madrasah, masih belum menyentuh pada penanaman dan pengembangan nilainilai religius pada setiap bidang pelajaran yang termuat dalam program pendidikannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun