Mohon tunggu...
Sahnal A. Hasibuan
Sahnal A. Hasibuan Mohon Tunggu... Teknisi mobil di salah satu showroom resmi Mercedes-Benz -

Memasuki dunia otomotif sejak SMK. Pernah mandapatkan pendidikan dan pelatihan Teknisi mobil di Mercedes-Benz Indonesia selama 3 tahun. Pernah juga mengajar di salah satu SMK N dengan materi Tehnik Sepeda motor. Membagi ilmu adalah kesenangan tersendiri bagi saya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

3 "Perlu" Ini untuk PKH Sang Pemutus Rantai Kemiskinan

23 Februari 2019   21:08 Diperbarui: 23 Februari 2019   21:27 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Negara Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber daya alamnya. Tetapi di samping itu ternyata negara kita ini masih memiliki tingkat kemiskinan yang tinggi. Oleh karena itu, perlu memang pemerintah memfokuskan masalah ini agar dapat diselesaikan khususnya melalaui Kementerian Sosial.

Kemenkes RI telah meluncurkan sebuah program sosial yaitu Program Keluarga Harapan (PKH). Program ini akan memberikan sejumlah uang kepada keluarga miskin (yang membutuhkan) dengan beberapa syarat tertentu dengan tujuan untuk mengurangi angka kemiskinan di Indonesia sehingga kehidupan masyarakat lebih sejahtera.

Secara pribadi menurut saya ini adalah program yang sangat tepat. Mengapa demikian ?

Sebab seperti yang saya sampaikan di atas bahwa negara kita ini memilki sumber daya alam yang kaya, di mana jika semua sumber daya alam tersebut dapat di kelola dengan baik dan menghasilkan banyak uang, maka uang tersebut dapat dialokasikan secara tepat kepada masyarakat yang kurang mampu, bukan kepada pihak-pihak tertentu yang memperkaya dirinya sendiri (koruptor). Maka dari itu perlu dipastikan uang (dana) tersebut benar-benar sampai kepada keluarga yang membutuhkan.

Tetapi permasalahannya jika dana sudah ada bagaimana cara yang tepat agar pemerintah dapat memastikan dana tersebut sampai kepada masyarakat yang membutuhkan ?

Yang pertama saya sarankan kepada pemerintah ialah petugas yang akan menyalurkan dana tersebut pada program PKH harus orang-orang yang betul-betul:

  • Ikhlas dalam membantu keluarga kurang mampu
  • Memiliki jiwa sosial tinggi
  • Tidak mudah tergiur dengan uang, dan
  • Digaji dengan gaji yang lumayan tinggi

Hal ini saya sampaikan sebab kita tahu bahwa memang program PKH ini berlandaskan sosial, sehingga petugas-petugasnya juga harus memiliki jiwa sosial yang tinggi. Tetapi tidak lupa pula sebagai motivasi bagi para petugas, mereka harus juga diberikan gaji yang lebih dari cukup, hal ini juga dapat menghindarkan petugas dari niatan untuk korupsi.

Bagi saya pribadi petugas dalam bidang sosial sangat berjasa, sebab mereka selain bertugas mereka juga menolong orang-orang. Maka dari itu perlu sekali pemerintah menghargai para petugas di program PKH ini.

Bagaimana agar pemerintah dapat memastikan bahwa petugas penyaluran dana PKH adalah orang-orang dengan ketentuan di atas ?

Hal ini mudah sekali untuk diselesaikan. Dengan memperkuat sistem perekrutan petugas penyalur dana PKH. Seperti menggunakan orang dengan ilmu psikologi yang baik dan berpengalaman untuk merekrut petugas yang tepat. Sehingga didapat seperti istilah "RIGHT MAN IN RIGHT JOB" yaitu orang yang tepat dengan pekerjaan yang tepat pula.

Kemudian bagaimana jika dana sudah sampai kepada keluarga yang membutuhkan ?

Pemerintah harus dapat memastikan bahwa dana tersebut digunakan dengan benar yaitu dengan tujuan dapat memutus rantai kemiskinan. Artinya bahwa perlu sekali dana tersebut digunakan untuk melakukan perubahan di dalam keluarga yang mendapatkan dana bantuan.

Inilah peran dari pemerintah untuk membuat program baru yaitu menggunakan dana dengan bijak atau disebut "MENANJAK"

Untuk mempermudah pembahasan saya langsung memberi satu contoh, seperti menggunakan dana untuk perbaikan pendidikan anak.

 Mengapa harus digunakan ke pendidikan anak ? Sebab peran utama dalam keluarga untuk memutus rantai kemiskinan menurut saya adalah anak. Banyak sekali anak-anak Indonesia tidak mendapatkan hak pendidikan karena masalah dana, sehingga masa depan anak tersebut akan sama dengan orang tuanya yaitu miskin juga. Kalau seperti ini dimana yang namanya memutus rantai kemiskinan ?

Maka di titik ini lah pemerintah harus memberikan sosialiasi seperti "MENANJAK" kepada keluarga yang mendapatkan dana PKH untuk dapat menggunakan dana dengan bijak. Sehingga jika kita menggunakan contoh  "dana untuk pendidikan anak" anak akan memilki pendidikan yang baik, pemikiran yang kreatif dan jiwa perubahan. Maka dengan sendirinya anak akan bertindak positif untuk bekerja dengan baik atau membuat usaha yang benar agar dapat memutus rantai kemiskinan pada keluarganya.

Jika pemerintah sudah ingin bahwa anak dalam keluarga kurang mampu harus mendapatkan pendidikan yang baik, berarti pemerintah Indonesia juga harus membuat lembaga pendidikan yang baik pula.

Banyak sekali permasalahan dalam lembaga pendidikan di Indonesia seperti korupsi dana pendidikan, guru dengan gaji rendah, fasilitas yang kurang, nah semua inilah yang membuat pendidikan Indonesia menjadi tidak baik. Maka perlu pemerintah menyelesaikan masalah ini juga.

Bagaimana caranya agar pendidikan di Indonesia bisa lebih baik ?

Saya memiliki saran untuk masalah ini.

Masalahnya adalah terlalu banyak pegawai-pegawai di bidang pendidikan yang sebenarnya tidak memilki jiwa pendidik. Apa pengaruhnya terhadap pendidikan Indonesia ?

Pengaruhnya adalah banyak tugas yang dikerjakan dengan tidak totalitas, sehingga menghasilkan sesuatu yang biasa saja. Maka dari itu perlu melakukan seminar 'JIWA PENDIDIK" terhadap pegawai-pegawai di bidang pendidikan. Karna bukan hanya guru yang harus memilki jiwa pendidik, tetapi setiap orang yang ikut dalam bidang pendidikan.

Untuk kesimpulan tulisan saya ini ialah terdapat 3 poin.

  • Perlu mengoptimalkan TIM PETUGAS PENYALUR DANA P.K.H agar dana tersebut betul-betul sampai kepada keluarga yang memubutuhkan
  • Perlu pemerintah membuat sosialisasi tentang menggunakan dana dengan bijak atau disebut "MENANJAK"
  • Perlu membenahi pendidikan Indonesia dengan menanamkan jiwa pendidik ke setiap orang yang ikut dalam dunia pendidikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun