Mohon tunggu...
Jeni SahmutHusein
Jeni SahmutHusein Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Membaca dan Berolahraga

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Warga Suriah merayakan realisasi impian "Lapangan Umayyah" setelah 13 tahun

14 Desember 2024   00:29 Diperbarui: 14 Desember 2024   00:29 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tim petugas kebersihan di alun-alun menegaskan bahwa pekerjaan mereka tidak berhenti sejak hari pertama jatuhnya rezim, dan bahwa penduduk bekerja sama dengan mereka dalam membersihkan lingkungan. Salah satu petugas kebersihan mengungkapkan kebahagiaannya atas kembalinya putra satu-satunya, yang harus mengirimnya ke Irak, karena "dia dituduh menyelundupkan kapal pesiar asap dan dijatuhi hukuman satu tahun penjara."

Hari terbaik

Dima Kassar dari lingkungan Channels berkata dengan sangat gembira: "Ini adalah hari termanis, kesabaran dan kesuksesan kami. Cukup bagi kita (bahwa) kita telah bangkit dari kegelapan ke terang, dan hari-hari yang akan datang lebih manis." Abu Muhammad, seorang pria tua yang sedang beristirahat di rumput bersama keluarganya di belakang kerumunan, berkata: "Puji bagi Tuhan, sekarang kami telah hidup... Saya dilahirkan kembali

Kerumunan menuntut eksekusi Bashar al-Assad. Seorang pemuda dari Daraa dengan antusias menegaskan bahwa mereka akan membawa "putra Hafez al-Assad dan meminta pertanggungjawabannya," berjanji untuk menyajikan Melehi, hidangan populer di alun-alun tempat Daraa terkenal.

Naeem adalah seorang pemuda dari lingkungan Amara yang mengungkapkan kebahagiaannya, dan bahwa orang-orang muda berharap untuk perbaikan dalam realitas pekerjaan, dan berkata: "Kami hanya ingin bekerja ... "Kami adalah pejuang dalam segala hal, impian saya adalah membangun rumah tanpa pemerintah datang dan menghancurkannya, makan sandwich shawarma tanpa membayar pajak." Maher, mantan tahanan, mengatakan bahwa situasinya lebih baik, dan tuntutan terpenting untuk "penarikan senjata", sementara Mohammed menyerukan "diakhirinya pembalasan dan toleransi."

Analisis Berita:

Dalam berita yang di terbitkan  oleh Asharq Al-Awsat menggambarkan sentimen yang pro terhadap pembangkangan terhadap rezim Bashar al-Assad dan kontra terhadap pemerintahan Assad. Beberapa indikasi kuat yang menunjukkan hal ini adalah:

  • Peringatan terhadap rezim: Dinyatakan bahwa setelah 13 tahun perjuangan, rakyat Suriah akhirnya mencapai Lapangan Umayyah, tempat yang selama ini menjadi simbol harapan revolusi 2011, yang kini telah jatuh. Ini menggambarkan bahwa perjuangan untuk menggulingkan rezim Assad telah tercapai.
  • Kebahagiaan dan perayaan rakyat: Warga Suriah yang berkumpul di alun-alun Umayyah merayakan "kemenangan revolusi" dengan mengibarkan bendera Suriah dan meneriakkan "kebebasan," yang menandakan kegembiraan atas jatuhnya rezim tersebut.
  • Tuntutan terhadap Assad: Ada tuntutan langsung dari kerumunan untuk eksekusi Bashar al-Assad, dan beberapa orang menyatakan bahwa mereka akan mempertanggungjawabkan anak Hafez al-Assad (Bashar) atas perbuatan rezim.
  • Pernyataan dari pejuang dan warga: Banyak pejuang dan warga yang diwawancarai mengungkapkan harapan untuk masa depan yang lebih baik, dengan menyerukan penarikan senjata, penghentian balas dendam, dan pembangunan kembali Suriah, yang semua itu bertentangan dengan kondisi yang dipimpin oleh Assad.

Secara keseluruhan, artikel ini mencerminkan perspektif yang menentang rezim Assad, menunjukkan perayaan atas kejatuhannya, dan mencatat harapan masyarakat Suriah untuk masa depan yang lebih damai dan adil.

Referensi :

13

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun