Mohon tunggu...
maulida sahlasabila
maulida sahlasabila Mohon Tunggu... Editor - mahasiswa

mahasiswa jurnalistik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Konten Kreator Jadi Jalan Pintas Cari Cuan

23 Desember 2022   22:41 Diperbarui: 23 Desember 2022   23:37 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Quarter life crisis telah marak diperbincangkan oleh masyakarat dan tidak sedikit jumlah mereka yang sedang mengalami hal tersebut. Tidak jarang mendengar para remaja masa kini mengeluh tentang finansial yang kurang tercukupi. Cemas, ragu, gelisah, dan bingung bercampur aduk diiringi rasa penyesalan karena tidak memanfaatkan waktu mudanya untuk menabung.

Namun, kecemasan tersebut tidak berlangsung lama untuk generasi sekarang ini. Solusi finansial yang kurang cukup dapat diatasi hanya dengan membuat konten di media sosial seperti konten di Tiktok, Instagram, maupun Youtube. Menjadi konten kreator adalah opsi paling mudah dilakukan bagi remaja untuk mencari cuan.

Salah satu konten kreator di PT. Bina Kreatif Nusantara, di bidang Creative Agency, Rifky Ramadhan mengatakan, walaupun membuat konten terlihat mudah, tetapi tetap membutuhkan skill agar konten yang kita buat dapat menarik perhatian netizen. Tampil percaya diri adalah salah satu skill terpenting yang harus dikembangkan saat ingin terjun ke dunia konten.

“Salah satu hal yang dapat membuat netizen tertarik dengan konten yang kita buat itu terutama kita harus membangun personal branding yang baik. Harus memiliki ciri khas sendiri terkait konten-konten yang akan kita publikasikan ke media sosial. Kalau stuck dalam mencari ide konten, bisa menggunakan metode amati, tiru, modifikasi (ATM). Jadi mencari referensi pada konten orang lain itu boleh, asal tidak 100% menjiplak” ujarnya ketika diwawancarai di kedai kopi D’praya18, Rabu (21/12/22).

Dirinya menambahkan, hanya memiliki device yang memadai seperti handphone sudah dapat memulai karir menjadi konten kreator. Hal tersebut menjadi jawaban bagi para remaja yang sedang kebingungan mencari jalan untuk menghasilkan cuan agar mencukupi kebutuhan sehari-harinya.

Menurutnya, adanya konten kreator lain di media sosial berpengaruh kepada penghasilannya dalam membuat konten. Namun, dirinya juga menambahkan, tidak perlu takut kehilangan viewers kita hanya karena konten kreator yang merajalela di media sosial. Jika kita memiliki ciri khas unik dalam konten yang kita buat, maka viewers atau netizen akan tetap stay menunggu konten-konten selanjutnya yang akan kita buat.

Salah satu penikmat konten,  Achmad Kurniawan, menjelaskan sudut pandangnya mengenai tipe konten yang dapat menarik banyak perhatian netizen. Menurutnya, konten yang mengandung komedi adalah cara yang mudah untuk memancing perhatian netizen seperti konten point of view ( POV ), parodi, dan lain sebagainya. Ia juga menjelaskan bahwa membuat konten yang mengandung komedi itu tetap perlu skill agar humor yang disampaikan ke media sosial dapat diterima oleh netizen. Banyak konten kreator yang memanfaatkan sisi humor untuk dijadikan konten, tetapi tidak jarang humor yang disampaikan salah strategi sehingga humor tersebut menjadi boomerang untuk konten kreatornya.

“Zaman sekarang modal ngelawak di depan kamera handphone saja dapat memiliki ribuan followers, viewers dan likes. Sebenarnya, dalam membuat konten itu kita harus mengetahui target pasar yang ingin kita raih. Jadi, ketika membuat konten mengandung komedi dan humor yang kita lontarkan ke publik ternyata disukai oleh masyarakat, maka konten yang kita buat dapat dengan mudah meningkatkan engagement dan ramai ditonton oleh publik” ungkapnya saat diwawancarai di kedai Kopi Bersua, Rabu (21/12/22).

Ia berharap, kualitas konten yang dibuat oleh semua konten kreator memiliki nilai mutu agar tidak membuang-buang waktu netizen. Menurutnya, masih banyak konten kreator yang hanya memanfaatkan emosi netizen agar konten yang ia buat dapat ramai ditonton oleh netizen. Tipe konten yang seperti itu tidak memiliki nilai mutu dan hanya menguras energi netizen yang mudah tersulut emosi. Namun, ketika kontennya ramai, konten kreator tersebut tetap menghasilkan cuan.

Mahasiswa Universitas Telkom Bandung, jurusan Teknik Industri, semester 5, Queenadartha Vania Kusuma Garini, juga menjelaskan sudut pandangnya sebagai penikmat konten mengenai konten yang dapat menarik perhatian. Perempuan berstatus mahasiswa tersebut mengatakan, membuat konten Tiktok atau Youtube sedang bermain games saja kerap ditonton oleh masyarakat luas. Salah satu alasan yang menjadikan konten bermain games dapat menarik perhatian adalah konten games masih bisa diterima atau dinikmati dari segala umur.

“Kelihatannya sangat remeh kalau melihat seseorang menghasilkan cuan hanya dengan membuat konten video bermain games. Namun, ternyata gamers seperti Jess No Limit, Reza Oktovian, MiawAug, dan lain sebagainya dapat menghasilkan banyak sekali cuan melalui Youtube. Bahkan, para gamers ini telah memiliki jutaan subscribers sehingga cuan yang didapatkan semakin meningkat” ujarnya saat diwawancarai di Bekasi Timur Regency, Rabu (21/12/22).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun