Mohon tunggu...
Sahlan Rafiqi
Sahlan Rafiqi Mohon Tunggu... Guru - Pembina Yayasan Suara Qur'an Indonesia

Penulis Lepas

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Politik Islam, Prinsip Keadilan dan Kemaslahatan Ummat

12 November 2024   08:24 Diperbarui: 12 November 2024   08:24 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Politik dalam Islam bukanlah sekadar alat untuk memperoleh kekuasaan, melainkan sebuah amanah besar yang harus dijalankan dengan tanggung jawab dan keikhlasan demi kesejahteraan ummat. Politik Islam berfokus pada upaya menciptakan keadilan, melindungi hak-hak masyarakat, serta mewujudkan kemaslahatan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Islam, sebagai agama yang sempurna, mengatur seluruh aspek kehidupan, termasuk tatanan politik. Politik dalam Islam mencakup proses bagaimana seorang pemimpin dipilih, bagaimana pemerintahan diatur, dan bagaimana kebijakan dibuat untuk memastikan keadilan serta kebaikan merata bagi semua. Allah berfirman dalam Al-Qur'an:

"Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan apabila kamu menetapkan hukum di antara manusia hendaklah kamu menetapkannya dengan adil." (QS. An-Nisa: 58)

Ayat ini menegaskan dua prinsip mendasar dalam politik Islam: amanah dan keadilan. Kepemimpinan adalah sebuah amanah yang berat, dan tugas seorang pemimpin adalah memastikan keadilan ditegakkan tanpa pandang bulu, sehingga tidak ada satu pun anggota masyarakat yang merasa terzalimi.

Politik Islam: Pelayanan, Bukan Kekuasaan

Islam mengajarkan bahwa kepemimpinan adalah bentuk pelayanan kepada masyarakat, bukan kesempatan untuk memperkaya diri atau menguasai orang lain. Rasulullah mencontohkan bahwa seorang pemimpin adalah pelayan ummat. Beliau hidup sederhana, tanpa keistimewaan mewah, dan mendedikasikan seluruh waktunya untuk kepentingan masyarakat. Dalam salah satu sabdanya, Rasulullah menyatakan:

"Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain." (HR. Ahmad)

Maka, seorang pemimpin muslim harus senantiasa mengingat bahwa kekuasaan yang diberikan kepadanya adalah titipan yang akan dimintai pertanggungjawaban di hari kiamat. Inilah yang membedakan konsep politik Islam dengan sistem politik yang hanya berfokus pada kepentingan pribadi atau kelompok.

Membangun Sistem Politik Berbasis Syariat

Di tengah dunia yang semakin modern dan kompleks, umat Islam menghadapi tantangan besar dalam menerapkan nilai-nilai politik Islam. Sistem politik yang berkembang saat ini cenderung terjebak dalam pola kompetisi, di mana ambisi dan kekuasaan sering kali menjadi tujuan utama. Tantangan ini menuntut umat Islam untuk menemukan cara-cara inovatif agar nilai-nilai syariat tetap menjadi landasan utama dalam berpolitik.

Salah satu tantangan besar dalam politik modern adalah korupsi. Korupsi menciptakan ketidakadilan yang merugikan masyarakat, terutama kaum lemah. Dalam Islam, segala bentuk korupsi dilarang keras, karena merusak tatanan sosial dan ekonomi. Rasulullah bersabda:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun