Mohon tunggu...
Sahlan Rafiqi
Sahlan Rafiqi Mohon Tunggu... Guru - Pembina Yayasan Suara Qur'an Indonesia

Penulis Lepas

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pesan Kepada para Pengasuh Pesantren dan Panti Asuhan: Jaga Amanah, Hindari Penyimpangan Seksual

11 Oktober 2024   06:51 Diperbarui: 11 Oktober 2024   07:04 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth


Sebagai pengasuh di pesantren dan panti asuhan, kalian memiliki tanggung jawab besar dalam mendidik dan melindungi anak-anak yang dipercayakan kepada kalian. Anak-anak ini adalah amanah dari Allah dan orang tua mereka, yang seharusnya diperlakukan dengan penuh kasih sayang dan penghormatan, sesuai dengan ajaran Islam. Jangan biarkan amanah ini ternoda oleh tindakan penyimpangan seksual atau pelecehan dalam bentuk apa pun.

Allah berfirman:
"Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanah kepada yang berhak menerimanya."
(QS. An-Nisa: 58)

1. Tanggung Jawab Besar Pengasuh

Ingatlah bahwa kalian bukan hanya sekadar pendidik, tetapi juga pengganti orang tua bagi anak-anak di pesantren dan panti asuhan. Mereka datang dengan harapan mendapatkan ilmu dan perlindungan, bukan untuk disakiti atau disalahgunakan. Tindakan penyimpangan seksual adalah kejahatan besar yang tidak hanya merusak fisik, tetapi juga mental, spiritual, dan masa depan anak-anak tersebut.

2. Hindari Sikap Khianat

Setiap bentuk pelecehan seksual adalah bentuk pengkhianatan terhadap amanah yang diberikan. Rasulullah bersabda:
"Tidaklah beriman orang yang tidak amanah, dan tidaklah beragama orang yang tidak menepati janji."
(HR. Ahmad)

Menjaga amanah adalah bagian dari iman. Pengasuh yang melakukan penyimpangan bukan hanya melukai hati anak-anak, tetapi juga menghancurkan kepercayaan orang tua dan masyarakat.

3. Pertanggungjawaban di Hadapan Allah

Setiap tindakan kita akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah pada Hari Kiamat. Tidak ada kejahatan yang luput dari pengawasan-Nya. Allah mengingatkan dalam Al-Qur'an:
"Pada hari ketika lidah, tangan, dan kaki mereka menjadi saksi atas apa yang dahulu mereka kerjakan."
(QS. An-Nur: 24)

Jangan biarkan dosa besar seperti pelecehan seksual menjadi beban yang akan memperberat hisab di akhirat kelak.

4. Pentingnya Menjaga Martabat Lembaga

Pesantren dan panti asuhan adalah tempat suci untuk membangun generasi penerus Islam yang kuat dan bertakwa. Tindakan penyimpangan seksual tidak hanya merusak anak, tetapi juga mencoreng nama baik lembaga dan menciptakan citra negatif di masyarakat. Jaga kehormatan lembaga dengan menjunjung tinggi adab dan akhlak yang baik dalam setiap tindakan.

5. Perlindungan untuk Anak-Anak

Anak-anak di pesantren dan panti asuhan adalah aset umat, dan mereka harus diperlakukan dengan penuh penghormatan. Perlindungan mereka dari segala bentuk kekerasan, pelecehan, dan penyimpangan seksual adalah prioritas utama. Jika ada pengasuh yang melakukan tindakan tercela ini, mereka harus segera ditindak secara hukum dan agama, serta dijauhkan dari lingkungan pendidikan.

Penutup: Jaga Kesucian, Jauhi Kejahatan

Sebagai pengasuh, jadilah teladan yang baik bagi anak-anak. Islam mengajarkan kita untuk selalu menjaga kehormatan dan martabat, terutama dalam hubungan dengan sesama manusia. Penyimpangan seksual adalah dosa besar yang tidak bisa ditolerir. Mari kita semua menjaga pesantren dan panti asuhan sebagai tempat yang aman, suci, dan penuh berkah, di mana anak-anak dapat tumbuh dengan aman dan mendapatkan pendidikan yang layak.

Rasulullah bersabda:
"Orang yang terbaik di antara kalian adalah yang paling baik akhlaknya."
(HR. Bukhari)

Jadilah pengasuh yang berakhlak mulia, yang mampu menjaga amanah dengan penuh tanggung jawab, dan melindungi anak-anak dari segala bentuk penyimpangan.

---

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun