"Oh, iya. Saya pesan latte sama croissant aja," jawabnya cepat. Dia menambahkan dalam hati, Hana, traktiran lo gue pakai baik-baik ya.
Saat pesanan datang, Liora memandangi cangkir latte di depannya. Asap hangatnya melingkar naik, mengisi udara di sekitarnya. Perlahan dia menyesapnya. Rasa manis dan lembut itu seperti pelukan kecil yang nggak terduga.
Di meja sebelah, terdengar suara tawa riuh dari sekumpulan mahasiswa yang sedang bercanda. Liora memperhatikan mereka dengan senyum kecil di bibirnya. Rasanya sudah lama sekali dia nggak berada di tengah suasana yang hidup seperti ini. Ada sesuatu yang mulai mencair di dalam dadanya. Sesuatu yang sudah lama terkunci.
Dia membuka laptop, berniat mengetik artikel yang sudah lama tertunda. Tiba-tiba, jari-jarinya bergerak lebih ringan dari biasanya. Kata demi kata muncul di layar, mengalir tanpa paksaan. Liora sempat terkejut sendiri.
Mungkin Hana benar. Kadang, yang dibutuhkan cuma satu langkah kecil untuk keluar dari lingkaran itu. Dan hari ini, meski langkah itu awalnya terasa berat, akhirnya dia berhasil.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H