Mohon tunggu...
Sahl Alindunisy
Sahl Alindunisy Mohon Tunggu... -

seorang muallaf yang ingin menjadi muslim sejati,\r\nseorang mahasiswa yang ingin menjadi profesor,\r\nseorang anak yang ingin berbakti,\r\nseorang manusia yang terinspirasi dan ingin menjadi inspirasi dunia

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dengki, Benci, Putus Asa dan Bahagia

18 Maret 2011   08:46 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:41 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Alkisah di suatu negeri, orang-orang berkumpul, ada yang bernama Dengki, Benci, Putus asa dan Bahagia. Kemudian seseorang menanyai mereka,

"Hai, kenapa namamu Dengki?"
Si Dengki menjawab, "Sebab aku merasa tak berharga dibanding orang lain"

"Kalau kamu, kenapa namamu Benci?"
Si Benci menjawab, "Sebab aku merasa tak dihargai orang lain"

"Lalu kamu, kenapa namamu Putus asa?"
Si Putus asa menjawab, "Sebab aku merasa tak berharga dan tak dihargai orang lain"

"Sedang, kenapa namamu Bahagia?"
Bahagia menjawab, "Sebab aku mampu menghargai diriku dan menghargai orang lain."

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun