Mohon tunggu...
Syohiroh
Syohiroh Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat

Hi, i'm here.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Potensi Sektor Peternakan, Perkebunan dan Perikanan Sebagai Pilar Pengembangan Ekonomi Kota Banjarbaru

6 November 2024   12:45 Diperbarui: 6 November 2024   13:18 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kota Banjarbaru memiliki potensi besar dalam sektor-sektor peternakan, perkebunan, dan perikanan sebagai pilar utama dalam pengembangan ekonomi lokal. Dengan potensi sumber daya alam yang melimpah, ketiga sektor ini tidak hanya diharapkan dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi kota, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan ketahanan pangan.

Namun, untuk memastikan pengembangan yang optimal, diperlukan pemahaman yang mendalam mengenai sejauh mana potensi sektor-sektor ini bisa menjadi unggulan daerah. Melalui metode Location Quotient (LQ) dan Shift Share, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi sektor-sektor unggulan di Kota Banjarbaru dan menganalisis kontribusi masing-masing sektor terhadap pertumbuhan ekonomi.

Hasil analisis menunjukkan bahwa sektor peternakan, perkebunan, dan perikanan di Kota Banjarbaru memiliki potensi signifikan dalam mendukung perekonomian lokal. Berdasarkan analisis LQ, ketiga sektor ini menunjukkan keunggulan kompetitif di tingkat lokal, yang menandakan bahwa mereka berpotensi untuk dikembangkan lebih lanjut. Metode Shift Share mengungkapkan bahwa sektor peternakan memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi, sementara sektor perkebunan dan perikanan berperan dalam mempertahankan stabilitas ekonomi kota.

Sayangnya, data terbaru menunjukkan bahwa pada tahun 2024, seluruh sektor ini tercatat dengan nilai 0, yang menunjukkan tidak adanya aktivitas ekonomi tercatat dalam sektor-sektor tersebut. Ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk kurangnya pendataan yang akurat, perubahan fokus ekonomi daerah, atau bahkan dampak dari krisis eksternal yang mempengaruhi aktivitas sektor-sektor tersebut.

Berdasarkan peta potensi wilayah Kota Banjarbaru untuk sektor pertanian yang disusun, seluruh wilayah kecamatan terklasifikasi sebagai "Tertinggal." Hal ini menunjukkan bahwa sektor pertanian---yang meliputi peternakan, perkebunan, dan perikanan---belum berkembang optimal. Pemerintah daerah perlu memberikan perhatian khusus untuk meningkatkan potensi sektor-sektor ini, melalui pengembangan infrastruktur pertanian, peningkatan sumber daya manusia, serta kebijakan yang mendukung keberlanjutan sektor primer ini.

Ke depan, dengan pemahaman yang lebih baik tentang potensi ekonomi lokal dan strategi pengembangan yang tepat, Banjarbaru dapat memanfaatkan sektor-sektor ini sebagai pilar penggerak ekonomi kota, mengurangi ketergantungan pada sektor industri, dan menciptakan lapangan kerja yang lebih berkelanjutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun