Mohon tunggu...
Ngadi Parjoko
Ngadi Parjoko Mohon Tunggu... Guru - Guru

Seorang guru Fisika di SMA Walisongo Karangmalang Kabupaten Sragen Jawa Tengah. Menggeluti dunia web developer, advertising dan penulisan. Salam kenal

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Benarkah Nyeri Tumit Menjadi Gejala Asam Urat

29 Desember 2023   19:19 Diperbarui: 29 Desember 2023   19:49 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Benarkah Nyeri Tumit Jadi Gejala Asam Urat? -- Nyeri pada tumit bisa menjadi gejala asam urat, tetapi itu tidak selalu terjadi. Asam urat adalah hasil dari metabolisme purin, yang dapat menyebabkan penumpukan kristal asam urat dalam sendi dan jaringan tubuh. Ketika kristal-kristal asam urat mengendap di sendi atau jaringan, ini dapat menyebabkan peradangan dan rasa sakit. Salah satu area yang bisa terpengaruh adalah tumit.

Nyeri pada tumit yang terkait dengan asam urat sering disebut sebagai "podagra," dan biasanya terjadi secara tiba-tiba dan sangat menyakitkan. Nyeri tersebut mungkin terasa seperti ada sesuatu yang menusuk atau seperti terbakar di area sekitar sendi atau tumit.

Selain itu, kadar asam urat tinggi dapat meningkatkan risiko penumpukan di jaringan persendian hingga memicu radang sendi. Kondisi ini ditandai dengan nyeri kaki, bengkak, kemerahan, dan gejala yang muncul pada jempol kaki.

Baca juga: Manfaat Daun Sirih dalam Kesehatan

Penyebab Nyeri pada Tumit

Namun, nyeri pada tumit juga bisa disebabkan oleh berbagai kondisi lain, seperti:

  1. Fasciitis plantar: Ini adalah kondisi umum yang menyebabkan peradangan pada fascia plantar, jaringan yang menghubungkan tumit ke jari kaki. Hal ini sering menyebabkan nyeri tumit pada pagi hari atau setelah beraktivitas. Dikutip dari Mayo Clinic, plantar fasciitis umumnya menyebabkan nyeri menusuk yang biasanya terjadi saat pertama kali melangkah di pagi hari. Saat bangun dan bergerak, rasa sakitnya biasanya berkurang. Tetapi, rasa sakitnya mungkin muncul kembali setelah berdiri lama atau saat berdiri setelah duduk.
  2. Achilles tendinitis: Peradangan pada tendon Achilles yang menghubungkan otot betis ke tumit. Ini dapat menyebabkan nyeri pada tumit belakang.
  3. Artritis: Beberapa jenis artritis, seperti osteoartritis atau artritis reumatoid, dapat menyebabkan nyeri sendi, termasuk sendi di sekitar tumit.
  4. Cedera: Cedera pada kaki atau tumit, seperti tegangan atau fraktur, bisa menyebabkan nyeri di daerah tersebut.
  5. Neuroma Morton: Ini adalah kondisi di mana saraf di antara jari kaki terjepit atau membengkak, menyebabkan nyeri dan mati rasa di bagian bawah kaki atau tumit.

Gejala Asam Urat

Gejala asam urat biasanya terjadi ketika kadar asam urat dalam darah meningkat dan kristal asam urat mulai mengendap di dalam sendi atau jaringan tubuh. Gejala-gejala utama yang sering terkait dengan asam urat tinggi atau serangan asam urat adalah:

  1. Nyeri Sendi: Nyeri sendi adalah gejala utama asam urat. Nyeri ini biasanya sangat tajam, intens, dan datang tiba-tiba. Sendi yang paling sering terkena adalah sendi di bagian bawah jari kaki, terutama sendi di jari kaki besar. Serangan nyeri sendi ini seringkali terjadi pada malam hari.
  2. Pembengkakan dan Kemerahan: Sendi yang terkena asam urat dapat membengkak, merah, dan hangat saat disentuh. Hal ini disebabkan oleh peradangan yang terjadi akibat kristal asam urat yang mengendap di sendi.
  3. Kaku: Selain nyeri, sendi yang terkena asam urat juga dapat terasa kaku dan sulit untuk digerakkan.
  4. Panas Tubuh: Pada saat serangan asam urat, beberapa orang dapat mengalami demam ringan dan merasa tidak enak badan.
  5. Peradangan Kulit: Kristal asam urat yang terbentuk di bawah kulit dapat menyebabkan peradangan di daerah yang terkena, yang disebut tofus. Tofus biasanya terasa keras, berwarna putih atau kuning, dan dapat terjadi pada telapak kaki, siku, tangan, dan bagian lain tubuh.
  6. Gejala Ginjal: Pada beberapa kasus, penumpukan kristal asam urat dalam ginjal dapat menyebabkan batu ginjal, yang dapat menyebabkan nyeri pinggang, sakit saat buang air kecil, dan infeksi saluran kemih.

Penting untuk diingat bahwa tidak semua orang dengan kadar asam urat tinggi akan mengalami gejala asam urat atau serangan asam urat. Beberapa orang mungkin memiliki kadar asam urat tinggi tanpa pernah mengalami gejala. Jika Anda mengalami gejala yang mencurigakan atau memiliki faktor risiko untuk asam urat tinggi, seperti riwayat keluarga atau kebiasaan makan tertentu, sebaiknya konsultasikan dengan dokter Anda. Diagnosis dan pengelolaan yang tepat dapat membantu mengendalikan kondisi ini dan mencegah serangan asam urat yang lebih serius.

Penyebab Asam Urat

Asam urat adalah zat hasil metabolisme purin dalam tubuh. Ketika kadar asam urat dalam darah meningkat secara berlebihan, kristal asam urat dapat mengendap di sendi, jaringan, dan organ tubuh lainnya, menyebabkan kondisi yang dikenal sebagai hiperurisemia atau asam urat tinggi. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan peningkatan kadar asam urat dalam darah meliputi:

  1. Diet Tinggi Purin: Makan makanan yang kaya purin dapat meningkatkan produksi asam urat dalam tubuh. Makanan yang tinggi purin meliputi daging merah, makanan laut (seperti ikan sarden, makarel, dan tiram), daging organ (hati, ginjal, dan jantung), dan alkohol (terutama bir dan minuman beralkohol berbasis gandum).
  2. Faktor Genetik: Riwayat keluarga dengan masalah asam urat tinggi atau penyakit asam urat dapat meningkatkan risiko seseorang mengembangkan kondisi ini.
  3. Obesitas: Obesitas dapat meningkatkan produksi asam urat dan mengganggu kemampuan tubuh untuk mengeluarkan asam urat melalui ginjal. Ini dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengembangkan hiperurisemia.
  4. Penyakit Ginjal: Gangguan ginjal, termasuk gagal ginjal, dapat menghambat kemampuan tubuh untuk mengeluarkan asam urat dari darah, yang dapat menyebabkan peningkatan kadar asam urat.
  5. Penyakit Metabolik: Beberapa kondisi medis, seperti sindrom metabolik, diabetes tipe 2, dan tekanan darah tinggi, dapat berkontribusi pada peningkatan asam urat dalam darah.
  6. Obat-obatan: Penggunaan obat-obatan tertentu, seperti diuretik (obat pengurang cairan), aspirin dosis tinggi, dan beberapa jenis obat hipertensi, dapat meningkatkan kadar asam urat dalam darah.
  7. Konsumsi Alkohol Berlebihan: Alkohol, khususnya bir, dapat meningkatkan produksi asam urat dan menghambat pengeluarannya, sehingga dapat meningkatkan risiko hiperurisemia.
  8. Trauma atau Bedah: Cedera fisik yang parah atau bedah dapat memicu pelepasan asam urat dari sel-sel dalam tubuh, yang dapat mengakibatkan peningkatan kadar asam urat dalam darah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun