Akuntansi syariah didasarkan pada beberapa prinsip utama, antara lain:
1.Larangan Riba: Segala bentuk bunga yang diterima dari pinjaman dianggap riba dan haram dalam Islam. Oleh karena itu, akuntansi syariah harus mencerminkan transaksi yang bebas dari riba.
2.Keadilan dan Keterbukaan: Dalam akuntansi syariah, penting untuk memberikan informasi yang transparan dan akurat mengenai posisi keuangan suatu entitas. Ini mendukung prinsip keadilan dalam berbisnis.
3.Etika dan Tanggung Jawab Sosial: Akuntansi syariah harus memperhatikan dampak sosial dari setiap transaksi. Laporan keuangan harus mencakup informasi mengenai kontribusi sosial dan lingkungan dari suatu entitas.
4.Investasi Halal: Semua investasi yang dilakukan harus sesuai dengan prinsip syariah, tidak terlibat dalam bisnis yang haram seperti alkohol, perjudian, dan produk yang dilarang lainnya.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN AKUNTANSI SYARIAH DI INDONESIA
Laporan Tahunan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). (Tahun Terbit). Perkembangan Industri Keuangan Syariah di Indonesia.
Akuntansi Syariah telah menjadi bagian integral dari sistem keuangan di Indonesia seiring dengan perkembangan industri keuangan berbasis syariah. Dalam konteks ini, ada beberapa faktor kunci yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan akuntansi syariah di Indonesia.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Akuntansi Syariah
1.Regulasi yang Mendukung
Salah satu faktor utama yang mempengaruhi perkembangan akuntansi syariah adalah regulasi yang mendukung. Pemerintah Indonesia telah aktif dalam mengeluarkan kebijakan dan regulasi yang mendukung perkembangan industri keuangan syariah, termasuk dalam hal akuntansi syariah. Misalnya, Bank Indonesia telah menerbitkan berbagai peraturan terkait standar akuntansi syariah yang harus dipatuhi oleh lembaga keuangan syariah.
2.Kesadaran dan Pendidikan
Kesadaran masyarakat akan pentingnya keuangan syariah juga menjadi faktor penting. Semakin banyaknya masyarakat yang memahami prinsip-prinsip syariah dan menginginkan keuangan mereka dikelola sesuai dengan nilai-nilai tersebut, mendorong pertumbuhan akuntansi syariah. Pendidikan yang lebih baik dalam hal ini, baik di tingkat akademis maupun melalui seminar dan workshop, juga mendukung peningkatan pengetahuan tentang akuntansi syariah di kalangan mahasiswa dan praktisi.
3.Perkembangan Industri Keuangan Syariah
Perkembangan industri keuangan syariah yang pesat di Indonesia juga berkontribusi besar terhadap perkembangan akuntansi syariah. Semakin banyaknya lembaga keuangan yang mengadopsi prinsip syariah, seperti bank syariah dan lembaga keuangan non-bank syariah, menciptakan permintaan yang besar akan tenaga ahli akuntansi syariah. Hal ini memacu universitas dan lembaga pendidikan untuk menyediakan kurikulum yang relevan dan menghasilkan lulusan yang siap dalam praktik akuntansi syariah.