Lalu apakah ada manfaat nyata untuk penerbit dan penulis ?
Bagi penerbit dan penulis buku pendidikan, ESBN menawarkan berbagai keuntungan strategis. Dengan adanya standar dan jaminan kualitas yang dibawa oleh ESBN, buku-buku pendidikan akan lebih mudah diterima oleh sekolah dan institusi pendidikan. Buku dengan ESBN juga memiliki peluang lebih besar untuk diakui oleh berbagai pihak yang membutuhkan materi berkualitas tinggi.
Penerbit yang telah mengadopsi ESBN juga melaporkan peningkatan kepercayaan konsumen, karena mereka tahu bahwa produk mereka telah memenuhi standar yang diakui secara nasional.Â
Sistem ini membantu penerbit untuk fokus pada pembuatan konten yang tidak hanya relevan tetapi juga berkualitas, sehingga meningkatkan kredibilitas mereka di mata masyarakat luas.
Selain itu, sistem ini menguntungkan tidak hanya bagi penerbit dan penulis, tetapi juga untuk para siswa, guru, dan seluruh ekosistem pendidikan. Dengan ESBN, kita bisa berharap pada masa depan di mana setiap siswa di seluruh Indonesia mendapatkan buku yang layak, berkualitas, dan terpercaya, membawa pendidikan nasional ke level yang lebih tinggi.
Tanpa terasa, sistem ini tidak hanya membawa perubahan pada cara buku diidentifikasi, tetapi juga meningkatkan kualitas pendidikan secara keseluruhan. Dan sistem penomoran ESBN diperkenalkan dan dikembangkan oleh Konsorsium ESAA Project European Commission ID2021048 pada tahun 2021, yang melibatkan berbagai organisasi nasional dan internasional seperti Oceans-Network European, Organisasi ESAA Eropa, Indonesian Literacy Association, Mata Garuda LPDP Kalbar, Ikatan Guru LPDP, Penerbit PGRI Kalbar, serta Yudha English Gallery. Proyek ini dikoordinasikan oleh Rahmat Putra Yudha, M.Ed TESOL. Penerbit yang ingin mendapatkan ESBN dapat menghubungi perwakilan melalui admin@esbn-international.com atau melalui VEA di Indonesia di admin@virtualeduacademy.com.
Selanjutnya, mengenai proses validasi untuk memastikan keaslian ESBN dapat dilakukan melalui tautan berikut: https://esbn-international.com/esbn-checker.
Dimana didalam Sistem ESBN terdiri dari kode 14-digit yang terbagi menjadi beberapa komponen, yaitu tiga digit untuk kode negara, tujuh digit yang merupakan nomor buku unik, dua digit yang menunjukkan tahun publikasi, dan satu digit yang mengidentifikasi jenis buku.Â
Setiap negara memiliki awalan yang berbeda, dan ESBN digunakan untuk berbagai jenis buku pendidikan, termasuk buku teks, buku pengayaan, buku referensi, buku kerja siswa/guru, laporan pendidikan, modul, monograf/laporan penelitian, buku panduan/tutorial, buku pendidikan terjemahan, serta berbagai bahan pendidikan lainnya.
Dengan implementasi sistem ESBN, kita semua memiliki kesempatan untuk berkontribusi pada peningkatan kualitas buku pendidikan. Mari bersama-sama mendukung upaya ini agar setiap siswa dan masyarakat di Indonesia dapat belajar dari materi yang berkualitas dan sesuai standar, demi masa depan pendidikan yang lebih baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H