Terakhir di segmen pemilih yang berafiliasi dengan organisasi Islam (ormas), temuannya Arief Rohman masih unggul di semua organisasi Islam, terbanyak unggul sebesar 64,4% di ormas NU (Nahdlatul Ulama), Muhammadiyah (25%), dan Persatuan Islam (66,7%), Organisasi Islam lainnya (33,3%). Adapun pemilih yang tidak merasa bukan bagian ormas Islam manapun memilih Arief Rahman sebesar 27,3%.
Hanggoro menambahkan, Mengapa Arief Rohman selaku incumbent tingkat elektabilitasnya unggul dibandingkan kandidat lain, dari hasil survei ditemukan ada lima alasan yakni
Alasan pertama, Arief Rohman paling populer/lebih banyak dikenal oleh pemilih dibanding kandidat lain angkanya mencapai 85,2%. Sedangkan Abu Nafi dikenal 58%, Tri Yulisetyowati dikenal 51,1%, M. Dasum dikenal 28,4% dan Prayogo dan Umi Kulsum dikenal dengan persentase yang sama 24,3% oleh pemilih.
Kedua, dari yang mengenal kandidat, Arief Rohman paling disukai dibandingkan dengan kandidat lain. Arief Rohman disukai 88,6% pemilih yang mengenal. Disusul Siswanto yang disukai 86,3% pemilih, Muhammad Ahmad Faishol disukai 85,4% dari yang mengenal, Santoso dan Kisworini masing-masing disukai pemilih yang mengenal keduanya sebesar 81,1% dan 81,0%.
Ketiga Arief memiliki elektabilitas teratas adalah mayoritas publik puas dengan kinerjanya sebagai Bupati. Pemilih yang menilai Sangat Puas/Puas sebesar 71,2%, pemilih yang menilai Kurang Puas/Tidak Puas Sama Sekali sebesar 23,4%, pemilih yang memilih tidak tahu/tidak jawab sebesar 5,4%.
Keempat, mayoritas publik menginginkan kembali Arief Rohman sebagai Bupati Blora mendatang. Tingkat menginginkan kembali Arief Rohman mencapai 74,8%, sedangkan pemilih yang tidak menginginkan Arief Rohman menjadi Bupati mencapai 11,1% dan pemilih yang tidak tahu/tidak jawab sebesar 14,1%.
Terakhir, yakni publik menilai Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora dianggap Sangat Berhasil/Berhasil mengatasi persoalan masyarakat sebesar 64,7% lebih tinggi dari publik yang menilai Pemkab Kurang Berhasil/Tidak Berhasil sebesar 30,3% dan pemilih yang tidak jawab/tidak tahu sebesar 5%.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H