Mohon tunggu...
SAHER
SAHER Mohon Tunggu... Penulis - Akademisi

Mulailah, tidak ada kata terlambat

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Rindu

10 Maret 2024   07:30 Diperbarui: 10 Maret 2024   07:45 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

RINDU

Secangkir kopi menemaniku menghirup udara malam,
Langit ku tatap gelap seperti hujan mengepakkan sayap,
Angin bertiup kencang menggoyangkan pepohonan pun terlihat,
hingga kopi diseduh dingin sudah tak terasa nikmat.

Kain yang tipis tak lagi membuat hangat,
Suara gemuruh terdengar lambat kian kuat,
Ingin rasanya melihat jejeran bintang di langit sana,
Namun tak tahu kapan hujan akan reda.

Badan menggigil dingin terasa sembari aku berdoa,
Setelah menanti sekian lama hujan hilang aku lega,
Bintang tampak berkedip bulan pun bercahaya, kunikmati dengan gembira.

Jambi, 12 Februari 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun