Berhadapan dengan khalayak (publik) yang belum dikenal, apalagi untuk menyampaikan pesan penting, menjadi salah satu sumber ketidaknyamanan bagi sebagian orang. Artikel ini membahas 3 kunci bagi introver agar sukses berbicara di depan publik.
Fira adalah sosok yang kalem dan pintar. Dia bekerja di sebuah lembaga publik yang memberikan advokasi dan edukasi kepada masyarakat. Meski sudah puluhan kali berbicara di depan banyak orang, dia masih selalu gugup ketika mendapat tugas presentasi di hadapan audiens baru. Apalagi, jika ada presenter lain yang melakukan presentasi dengan sangat memukau.
Dia sudah berkeringat dingin dan gemetar, bahkan sebelum gilirannya tiba. Energinya seolah habis setelah menyelesaikan presentasi. Alih-alih bergabung bersama teman-temannya untuk sekadar ngopi, dia memilih kembali ke ruangannya. Namun, sejauh ini Fira selalu mendapat aplaus begitu sesi presentasinya selesai. Sebagai introver, Fira pasti punya kunci agar sukses berbicara di depan publik.
3 Kunci Sukses Berbicara di Depan Publik
Kisah Fira mungkin dialami oleh banyak orang, terutama orang-orang yang tergolong introver. Public speaking, berbicara di hadapan banyak orang, sering terlihat tidak mudah. Namun, bukan berarti sulit dipelajari, lo.
Meringkas pendapat Sylvia Loehken dalam bukunya Tak Masalah Jadi Orang Introver, ada 3 kunci yang perlu dimiliki agar introver lebih siap dan sukses saat berbicara di depan publik. Ketiga kunci tersebut adalah menjadi diri sendiri, menguasai substansi, dan mengenali audiens. Mari kita bahas satu per satu.
1. Â Â Â Â Â Â Â Â Diri Sendiri
Gugup saat berada di hadapan puluhan orang atau lebih adalah wajar, khususnya bagi siapa pun yang masih dalam tahap berlatih. Introver harus menyadari bahwa energinya akan lebih cepat berkurang saat berada di antara banyak orang. Oleh karena itu, dia harus menemukan cara untuk mengirit energi.
Tampil sebagai diri sendiri, bukan orang lain, adalah salah satu cara yang bisa dicoba. Loehken menulis, "Pidato Anda terbilang sukses ketika Anda menampilkan diri di depan orang banyak dengan cara yang sesuai dengan kepribadian Anda."
Setiap orang pasti memiliki kekuatan unik yang menjadi karakter utamanya. Jadi, introver tidak perlu berpura-pura menjadi orang lain. Dia tidak perlu meniru gaya berbicara orang lain.
Menemukan kekuatan sendiri mungkin bukan hal mudah. Kita bisa melakukannya dengan bertanya kepada orang-orang yang berada dalam satu circle. Bisa juga dengan mengingat hal-hal positif yang orang lain sering ucapkan tentang diri kita.
Sekali lagi, tidak perlu memaksakan diri untuk meniru gaya public speaking orang lain. Menyelipkan candaan sering kali membuat sebuah presentasi terlihat lebih menarik. Namun, bisa menjadi sebaliknya jika dilakukan oleh orang yang tidak terbiasa melucu atau bercanda. Menjadi humoris tidak bisa dipaksakan.Â
Ada cara lain yang bisa dicoba agar audiens tertarik saat kita berbicara. Orang introver dengan tipikal santai, misalnya, bisa menjadikan audiens sebagai teman bicara. Meng-highlight pendapat Loehkan di atas, tampil sesuai kepribadian sendiri akan membuat introver lebih nyaman dan sukses berbicara di depan publik.
Baca juga: Komunikasi Efektif ala Rasulullah
2. Menguasai Substansi
Melakukan presentasi tanpa data seperti berperang tanpa senjata. Pembicara seperti tong kosong, nyaring bunyinya. Dia seperti asbun, asal bunyi.
Audiens mana pun menyukai pembicara yang menguasai materi. Dengan penguasaan yang baik, introver bisa memaparkan materinya dengan jelas. Pesan yang disampaikan mudah dipahami, bahkan jika dia harus merangkum pesan tersebut dalam satu kalimat.
Seorang introver biasanya menyukai detail dan kegiatan analisis. Karakter ini menjadi kekuatan untuk mengebolarasi materi. Informasi tentang Titin yang dipaksa menikah dini, misalnya, menjadi trigger untuk mengulik informasi lain yang terkait. Apa itu pernikahan dini, mengapa dan kapan bisa terjadi, siapa yang mungkin terlibat, berapa banyak dan di mana kejadiannya, serta bagaimana Titin bisa terjebak di dalamnya?
Seorang pembicara memang tidak harus mempresentasikan materinya sedemikian rinci, apalagi jika dibatasi waktu. Namun, dengan menguasai informasi yang lebih rinci, introver telah mengantisipasi banyak pertanyaan. Dengan cara ini, dia akan lebih nyaman dan percaya diri saat berbicara di depan publik.
3. Mengenali Audiens
Mengenali audiens perlu dilakukan oleh seorang pembicara, siapa pun dia. Sebuah ungkapan berbahasa Arab menyebutkan, "Likulli maqam maqal, wa likulli maqal maqam." Artinya, "Untuk setiap tempat ada ucapan yang sesuai dan untuk setiap ucapan ada tempat yang sesuai."
Selain itu, sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim menyebutkan, "Berbicaralah kepada manusia sesuai dengan kadar akal (intelektualitasnya)."
Bahkan, Allah berfirman dalam Al-Qur'an surah Ibrahim ayat 4 yang artinya, "Dan Kami tidak mengutus seorang rasul pun, melainkan dengan bahasa kaumnya, agar dia dapat memberi penjelasan kepada mereka. ...."
Masyaallah! Kunci ketiga, yaitu mengenali audiens, diberikan langsung oleh Allah. Mengenali audiens adalah mengetahui profil mereka, jenis kelamin, latar belakang usia, pendidikan, dan pekerjaan, bahkan aktivitas mereka. Seorang pembicara tidak perlu menanyai audiens satu per satu, cukup meminta informasi umum kepada panitia.
Informasi mengenai audiens akan memudahkan pembicara dalam memilah dan memilih lingkup pesan serta bahasa dan cara penyampaiannya. Sebuah acara berbagi pengalaman baik, misalnya, dihadiri oleh para pelaku usaha kecil yang sebagian besar ibu rumah tangga biasa. Saat berbicara di sana, introver tidak perlu sok pintar dengan menyampaikan banyak informasi pemasaran yang terlalu teoretis.
Kekhawatiran bahwa materi yang disampaikan akan mubazir bisa diantisipasi. Hal ini secara tidak langsung akan menghemat energi yang dikeluarkan introver saat berbicara di hadapan publik.
Tampil sebagai diri sendiri, menguasai substansi, dan mengenali audiens adalah kunci bagi introver agar sukses berbicara di depan publik. Tiga kunci ini bisa juga dipakai oleh siapa pun yang sedang berlatih untuk berbicara di depan publik. Semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H