Mohon tunggu...
Sahda IsmiAzizah
Sahda IsmiAzizah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Mahasiswa semester akhir jurusan ilmu komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Melawan Stereotip: Menyikapi Stigma Cewek Gila "Cegil" dalam Pandangan Publik

15 Desember 2023   13:32 Diperbarui: 15 Desember 2023   13:41 389
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fenomena cewek gila atau “cegil” belakangan ini viral di berbagai platform media sosial, khususnya Tiktok dan Twitter. Istilah cegil mencangkup perilaku dan hubungan yang seringkali menimbulkan kebingungan di kalangan banyak orang yang belum memahami sepenuhnya arti dan konteks penggunaanya. 

Cegil adalah singkatan dari “cewek gila” yang lebih mengarah pada perilaku ekstrem dari perempuan dalam konteks hubungan asmara. Kata cegil memiliki berbagai macam pemaknaan negatif dan positif. Namun sebagian pengguna sering mendefinisikan cegil adalah perempuan yang problematik. Karakter yang diasosiasikan dengan kata cegil sangat beragam. Cirinya yaitu perubahan mood yang drastis, sikap posesif, obsesif terhadap pasangan, agresif, pemarah, manipulatif dan tidak menggunakan logika. 

Fenomena Mengenai Cegil

Melalui konten yang beredar di media sosial dapat membentuk persepsi masyarakat mengenai perempuan yang mengaku sebagai “cegil”. Seperti contoh dalam video Tiktok akun seseorang yang melabelling dirinya “cegil”, dengan menyebut “gue cegil tiap malam sebelum tidur, gue akan mengecek following cowok gue” “gue cegil kalo cowok gue nggak ngomong i love you 5 kali sehari, berarti dia udah nggak sayang sama gue” “gue cegil kalau gue lagi kangen sama cowok gue, gue ajak ribut”. Artinya dalam hal ini, bisa dibilang perempuan amat sangat problematik dan toxic dalam memainkan peran hubungan asmara, dimana mencintai pria secara ugal-ugalan dan terang-terangan. Statistik menunjukan hampir 44% perempuan pernah merasa sangat posesif dan obsesif terhadap pasangan atau ketika mereka menyukai seseorang. Dengan seiring makin banyaknya penggunaan istilah cegil, stigma masyarakat mendeskripsikan perempuan yang tidak sehat secara mental dan seringkali melakukan perbuatan yang bermasalah. 

Meskipun begitu, beberapa orang secara berani juga tidak mau menganggap dirinya sebagai cewek gila atau “cegil” dikutip dari komentar video tren cegil “pivy: gamau disebut cegil karena gw gamau disebut gila, walaupun gue tau sifat gue kek cegil yang kalian deskripsikan”. Maksud dari komentar pun sudah menggambarkan bahwa dirinya tidak mau disebut “gila” walaupun yang dideskripsikan ada pada dirinya. Melalui konten tersebut  “cegil” ditunjukan kepada seseorang yang dianggap memiliki perilaku negatif secara moral. Maka dari itu mereka tak jarang melabeli dirinya sebagai cewek gila atau “cegil” yang berani mengambil resiko. 

Padahal setelah dilihat dari sudut pandang lain sebutan “cegil” tidak membuat para perempuan ini malu mengakui kekurangan yang ada pada dirinya. Dari banyaknya tren “cegil” malah menjadi wadah bagi perempuan untuk introspeksi diri dengan cara yang lebih anggun dengan menambahkan backsound  lagu-lagu yang sedang hits di TikTok. Contohnya melalui video TikTok dengan tulisan “Say goodbye to my cegil era, udah gamau gila sama cowo lagi, sekarang mau lebih fokus memperbaiki dan upgrade diri sendiri dulu, because i believe that one day there'll be a man who really loves me and treats me so well, karena aku sebagai cewek ga pernah nuntut apapun selain kabar dan sedikit perhatian”. Melalui konten tersebut dapat disimpulkan bahwa perempuan tidak akan menunjukan karakter cegil pada dirinya dan akan akan fokus memperbaiki atau upgrade diri sendiri, karena dia percaya suatu saat nanti pria yang dicintainya akan memperlakukan dirinya dengan baik. 

Menyikapi Stigma Cewek Gila “Cegil”

Dengan adanya fenomena cegil ini kebanyakan orang bangga melabelling dirinya sebagai “cegil”. Serta suatu kesehatan mental seringkali di romantisasikan dalam penggunaan konteks itu. Dari stigma itupun “cegil” sebenarnya merupakan sebuah fase dimana seseorang sudah sadar bahwa dirinya “cegil” akan tetapi juga seseorang tersebut harus sadar bahwa konteks kata negatif “cegil”harus dihentikan. Lalu, bagaimana cara menyikapi stigma cewek gila atau “cegil” dalam pandangan masyarakat?. 

Cara menyikapi stigma cewek gila atau “cegil” dalam pandangan masyarakat bisa melibatkan pendekatan melalui edukasi, pemahaman, dan empati. Melalui pendekatan edukasi kita dapat fokus pada pemahaman kesehatan mental seperti mendukung perempuan untuk berbicara tentang masalah kesehatan mental dan menciptakan lingkungan yang aman bagi mereka. Dari pemahaman itu, sampaikan bahwa istilah cegil dapat menyinggung serta memperburuk kondisi psikologis. Serta sosialisasikan informasi mengenai beragam gangguan mental dan mengajak masyarakat untuk memperlakukan setiap individu dengan hormat tanpa menilai berdasarkan kesehatan mental. 

Penggunaan istilah cegil dalam hal ini, bisa menyebabkan stigma dan diskriminasi terhadap perempuan yang dianggap “cegil”. Dengan menganggap kalau punya masalah mental adalah sesuatu yang keren dan bisa dipamerkan. Hal tersebut merupakan stigma terhadap kesehatan mental yang salah, karena tidak terbukti secara klinis. Maka dari pemahaman tersebut pentingnya untuk menentang stereotip negatif dan memberikan dukungan kepada mereka. Serta mengubah persepsi dan meningkatkan pemahaman mengenai kesehatan mental.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun