Dalam dunia korporasi, hubungan antara perusahaan induk dan anak perusahaan sering kali dijalin melalui berbagai strategi, termasuk kepemilikan saham. Dibandingkan dengan opsi lain seperti merger atau konsolidasi, kepemilikan saham menawarkan fleksibilitas yang lebih besar, terutama dalam hal kebutuhan dana yang diperlukan.
Dengan kepemilikan saham, perusahaan induk dapat secara bertahap menguasai anak perusahaannya. Namun, cara ini juga menyebabkan perubahan hak kepemilikan saham yang dinamis. Perubahan ini sangat penting dalam akuntansi, terutama saat menyusun laporan keuangan gabungan.Â
Perubahan dalam saldo investasi saham anak perusahaan bukan hanya mencerminkan perubahan nilai investasi. Lebih dari itu, perubahan ini dipengaruhi oleh perubahan proporsi kepemilikan saham dibandingkan total saham anak perusahaan. Proses ini tidak hanya terjadi karena pembelian saham bertahap; banyak faktor lain juga mempengaruhinya.
Dengan strategi kepemilikan saham bertahap, perusahaan induk bisa efektif membangun hubungan dan kontrol dengan anak perusahaannya.Â
Namun, dalam mengelola hal ini memerlukan pemahaman mendalam tentang akuntansi dan manajemen yang tepat. Dengan cara yang benar, perusahaan induk dapat memastikan perubahan kepemilikan saham tercatat dengan akurat dan mendukung keputusan bisnis di masa depan.
Perubahan hak pemilikan antara perusahaan induk dan anak perusahaan dapat terjadi melalui transaksi seperti emisi saham baru, pembelian atau penjualan saham, serta penarikan kembali saham (treasury stock) oleh anak perusahaan. Setiap transaksi ini langsung mempengaruhi proporsi kepemilikan perusahaan induk terhadap anak perusahaan.
Hal apa yang menyebabkan perubahan hak pemilikan dan pengaruhnya terhadap neraca konsolidasi?
Pengaruh perubahan hak pemilikan ini sangat penting dalam penyusunan neraca konsolidasi. Misalnya, jika perusahaan induk tidak berpartisipasi dalam emisi saham baru oleh anak perusahaan sesuai dengan proporsinya, hak kepemilikan perusahaan induk atas anak perusahaan akan berkurang. Sebaliknya, penarikan kembali saham oleh anak perusahaan dapat meningkatkan proporsi kepemilikan perusahaan induk.
Dalam akuntansi konsolidasi, saham yang ditarik dari peredaran dianggap sebagai modal yang dilunasi, dengan nilai perolehannya dikurangkan dari saldo hak pemegang saham dalam neraca. Perubahan ini tidak hanya mempengaruhi nilai investasi, tetapi juga elemen lain dalam laporan keuangan seperti laba ditahan atau ekuitas tambahan.
Pemahaman dan pemantauan yang cermat terhadap perubahan hak pemilikan ini penting untuk memastikan akuntansi yang akurat dan laporan keuangan konsolidasi yang tepat waktu.
a. Perlakuan Akuntansi untuk Emisi dan Penarikan Kembali Saham dalam Hubungan Perusahaan Induk dan Anak
Hak kepemilikan saham perusahaan induk pada anak perusahaan dapat berubah akibat transaksi saham yang dilakukan oleh anak perusahaan. Emisi saham baru oleh anak perusahaan dapat mengurangi kepemilikan induk jika induk tidak memperoleh saham baru sesuai proporsi awal.Â
Sebaliknya, penarikan kembali saham oleh anak perusahaan dari pemegang saham minoritas dapat meningkatkan kepemilikan induk. Perubahan struktur modal ini memerlukan analisis dan pencatatan akuntansi yang cermat dalam penyusunan neraca konsolidasi.
- Metode harga perolehan (cost method)
Apabila metode harga perolehan dipakai, pengaruh adanya perubahan kepemilikan saham tersebut di dalam pencatatan pada buku-buku perusahaan induk yaitu berupa kenaikan saldo rekening investasi, maka eliminasi terhadap modal saham dilakukan sesuai dengan hak pemilikan saham
b. Perlakuan Akuntansi untuk Transaksi Treasury Stock dalam Hubungan Perusahaan Induk dan Anak
Ketika perusahaan anak menarik saham dari peredaran (treasury stock) untuk dijual kembali, hal ini mempengaruhi hak kepemilikan perusahaan induk. Saham yang ditarik dicatat berdasarkan harga belinya. Hak kepemilikan perusahaan induk dihitung berdasarkan jumlah saham yang beredar.Â
Dalam laporan keuangan konsolidasi, saham yang ditarik dianggap sebagai modal yang dilunasi dan nilainya dikurangkan dari saldo hak pemegang saham, dengan memperhatikan harga saat saham diterbitkan.
 Jika penarikan saham dianggap sebagai pelunasan, selisih harga pelunasan di atas nilai nominal dikurangkan dari saldo laba. Jika di bawah nilai nominal, selisihnya dipindahkan ke modal yang disetor. Perubahan ini memerlukan pencatatan akuntansi yang teliti untuk memastikan laporan keuangan konsolidasi akurat.
c. Penyatuan kepemilikan selama suatu periode akuntansi
Apabila penyatuan kepemilikan terjadi selama suatu periode akuntansi, pendapatan dari perusahaan-perusahaan yang bergabung dikonsolidasikan untuk seluruh tahun dengan mengabaikan tanggal penggabungan. Syarat untuk menyatukan pendapatan dari perusahaan-perusahaan yang bergabung untuk seluruh tahun penggabungan mempunyai implikasi yang penting dalam pencatatan investasi pada perusahaan-perusahaan yang bergabung dalam suatu periode akuntansi dan dalam mempertanggungjawabkan investasi yang demikian berdasarkan metode ekuitas.
d. Prosedur akuntansi untuk penyatuan tengah tahun
Diasumsikan bahwa PT A menerbitkan 10.000 lembar saham biasanya dengan nilai nominal Rp 10.000 per lembar, untuk semua saham berhak suara yang beredar PT B pada tanggal 1 Juli 20X5 dalam suatu penyatuan kepemilikan . Ikhtisar informasi keuangan PT B pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut :
PT A mencatat investasinya pada PT B pada tanggal 30 Juli 2015 sebagai berikut :Â
Akuisisi Bagian Perbagian
Jenis akuisisi seperti ini tidak menimbulkan masalah analisis yang baru jika perusahaan induk mempertanggungjawabkan investasinya berdasarkan metode ekuitas. Akan tetapi, akuisisi seperti ini memerlukan perhitungan pendapatan investasi dan laba bersih konsolidasi yang rinci.Â
Rincian perhitungan dan prosedur akuntansinya diilustrasikan pada bagian ini. PT. Gemilang memperoleh 90% kepemilikan PT.Putra dalam suatu rangkaian pembelian saham yang terpisah antara 1 juli 2003 dan 1 Oktober 2005, data akuisisi dan kepemilikan yang diperoleh (dalam 000) adalah sebagi berikut :
Aktiva bersih PT. Putra ditetapkan pada nilai wajar dan kelebihan biaya investasi terhadap nilai buku yang diperoleh dalam setiap kasus ditetapkan sebagai goodwill dengan periode amortisasi 10 tahun, karena good will untuk masing --masing dari ketiga akuisisi dihitung sebagai berikut :
Karena kepemilikan --kepemilikan tersebut diperoleh dalam setiap periode akuntansi, laporan laba-rugi konsolidasi menunjukkan pendapatan pra akuisisi pada tahun 2004 dan 2005. Amortisasi sebagian tahun diperlukan untuk goodwill yang timbul dalam masing-masing dari ketiga periode akuntansi.
Pada tanggal 31 Desember 2005 saldo akun investasi PT Gemilang pada PT.Putra adalah Rp 233.625.000 terdiri dari total biaya sebesar Rp 185.000.000 ditambah dengan pendapatan sebesar Rp 48.625.000 (bagian dari PT. Gemilang tas laba bersih PT. Putra dikurangi dengan amortisasi goodwill) selama periode tahun 2003 hingga 2005. Untuk tujuan perhitungan keuntungan atau klerugian atas penjualan selanjutnya, PT. Gemilang harus membuat catatan untuk setiap investasinya. Catatan tersebut dapat berupa daftar seperti berikut :
Pada saat laporan keuangan PT. Gemilang dan PT. Putra dikonsolidasikan pada tahun 2004 dan 2005, pendapatan pra akuisis akan tampak dalam laporan laba-rugi konsolidasi. Selain unsure pendapatan praakuisisi, tidak ada prosedur konsolidasi yang tidak biasa yang timbul dari akuisisi bagian --perbagian. Tampilan 8-3 menunjukkan kertas kerja konsolidasi PT. Gemilang dan perusahaan anak untuk tahun 2005.
Data tambahan, yang sesuai dengan informasi sebelumnya pada contoh PT. Gemilang/Pt. Putra, disediakan untuk tujuan ilustratif. Ayat jurnal kertas kerja adalah sebgai berikut :
Jurnal :
- Untuk mencatat mengeliminasi pendapatan investasi dan mengembalikan akun investasi menjadi saldo awal periodenya ditambah dengan investasi baru Rp 81.000.000
- Untuk mengeliminasi saldo investasi pada PT. Putra dan ekuitas PT. Putra dan memasukkan pendapatan pra akuisisi, goodwill yang belum diamortosasi dan saldo hak minoritas awal periode :
- untuk mencatat amortisasi Goodwill tahun sekarang (2005)
Jika perusahaan induk memperoleh kepemilikannya dalam beberapa pembelian yang berbeda, saham yang dijual harus diidentifikasikan pada akuisisinya. Hal ini biasanya dilakukan atas dasar identifikasi khusus atau masuk pertama keluar pertama (fist-in first-out).
Penjualan Kepemilikan pada Awal Periode
Jika Diketahui saldo investasi pada 1 januari 2017 sebesar Rp 288.000.000. Laba bersih PT Garam Rp 36.000.000. PT Putri menjual 10 persen kepemilikannya pada PT Garam (1/9 dari miliknya) pada tanggal 1 Januari 2017 dengan harga Rp 40.000.000, keuntungan atas penjualan sebesar Rp 8.000.000 akan dicatat pada buku PT Putri dan akun investasi pada PT Garam akan berkurang sebesar Rp 32.000.000 (Rp 288.000.000/9) .Â
Penjualan 10% kepemilikan tersebut mengurangi persentase kepemilikan PT Putri pada PT Garam menjadi 80% dan meningkatkan hak minoritas menjadi 20%. Â Selama tahun 2017 PT Putri mempertanggungjawabkan 80% kepemilikannya berdasarkan metode ekuitas dan mencatat pendapatan sebesar Rp 20.800.000 (laba bersih PT Garam sebesar Rp 36.000.000 x 80 % - amortisasi goodwill sebesar Rp 8.000.000).
Penjualan Kepemilikan Selama Suatu Periode Akuntansi
Jika PT Putri menjuala 10% kepemilikannya pada PT Garam pada tanggal 1 April 2017 dengan harga Rp 40.000.000, penjualan tersebut dapat dicatat seperti tanggal terjadinya pada tanggal 1 April 2017 atau sebagai suatu kebijakan dengan tanggal 1 Januari 2017. Diasumsikan bahwa penjualan tersebut dicatat dengan tanggal 1 Janauri 2017, maka PT Putri mencatat keuntungan atas penjualan sebesar Rp 8.000.000 sama seperti situasi yang telah diilustrasikan pada contoh sebelumnya.Â
Konsisten dengan syarat-syarat konsolidasi satu-baris bahwa laporan keuangan konsolidasi disiapkan dengan menggunakan asuransi penjualan pada awal tahun yang sama. Karena itu, pendapatan hak minoritas dihitung sebesar 20% hak minoritas yang beredar sepanjang tahun 2017, dan jumlah hak minoritas awal dan akhir didadasrkan pada 20% hak minoritas.
Ditulis Oleh :Â
(Kelompok 10) - 06SAKE001
1. Andini Setiawati - 211011200387
2. Sahda Sabina Sidik - 211011200032
Mata Kuliah : Akuntansi Keuangan Lanjutan 2
Dosen Pengampu : Ratih Qadarti Anjilni S.E., M.Ak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H