Mohon tunggu...
Sahat Sinurat
Sahat Sinurat Mohon Tunggu... -

belajar dan terus belajar. sedang berusaha untuk bisa melakukan sesuatu yang bermakna sekecil apapun itu bagi tanah airku tempat aku berpijak dari awal hingga akhir hayat.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Berbagi dengan Penyandang Disabilitas

21 Maret 2014   20:19 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:39 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Banyak kesan, banyak makna yang kudapat dari kunjungan ini, namun ternyata hal itu masih belum berakhir.

Hari ini, hari Minggu, aku diajak oleh dua orang kawan yang kemarin ikut juga kesana untuk berkunjung ke Panti Wyata Guna. Mereka membantu Mbak Resty mengerjakan skripsinya dengan mengetik buku yang dipunyai Mbak Resty. Ada dua buku dengan tebal lebih dari 400 halaman dan semua itu harus diketik untuk Mbak Resty. Karena keterbatasan waktu di hari Jumat lalu, mereka membawanya ke kosan dan mengerjakan di kosan mereka. Seorang teman mengerjakannya sepanjang hari Sabtu dari jam 10 pagi sampai jam 10 malam dan harus menahan godaan mengobrol dengan kawan-kawan sekosan ataupun keluar bersama kawan. Aku yang mendengar ini kembali lagi tertegun melihat pengorbanan seorang kawan ini. Aku sendiri belum melakukan sebesar ini.

Kami pun kembali ke Panti Wyata Guna untuk memberikan soft copy buku yang telah diketik kedua kawan ini. Di depan Asrama Aster, kami berjumpa dengan Fani dan sempat berbincang sebentar. Fani ternyata mengingat kami dan juga mengeluarkan pernyataan yang sekali lagi membuatku tertegun. Ulang tahunnya kemarin adalah salah satu ulang tahun terindah yang pernah dialaminya, dimana ada banyak orang yang bernyanyi untuknya. Senyum terpancar dari wajahnya.

Banyak pengalaman baru yang kudapat dari kunjungan ini dan tulisan ini mungkin belum lengkap untuk menyampaikan itu semua. Pengalaman yang mengajarkan untuk bersyukur atas segala sesuatu yang sudah kuterima hingga saat ini. Dan seharusnya merupakan kewajibanku juga untuk bisa membagikan syukurku ini kepada teman-teman di sekitar. Panti ini sendiri ditinggali berpuluh teman-teman kita yang tunanetra mulai dari SD sampai kuliah dan mereka membutuhkan reader setiap harinya untuk membaca buku pelajaran, cerita, dan berbagi tawa dengan mereka. Banyak hal yang bisa didapat disini. Dimana dengan keterbatasan mereka, mereka bisa berjalan sendiri dengan santai, mengobrol, mengenali suara orang lain, belajar dan mengerjakan skripsi, dan hal-hal lainnya yang belum pernah kubayangkan sebelumnya. Aku juga menyadari bahwa mereka ternyata tidak seterbatas itu dan Tuhan juga membuat apa yang ada di mereka menjadi suatu kelebihan untuk mereka. Sementara aku sendiri, dengan kelengkapan tubuh yang diberikan kepadaku, tidak bisa memaksimalkan itu semua sesuai dengan fungsinya masing-masing.

Tadi sore Mbak Resty menghubungi seorang kawan dan dia menyampaikan bahwa ada 10 orang kawan kita yang sekarang sedang kelas 3 SMA dan saat ini ingin mengikuti SPMB di pertengahan tahun. Mereka mengharapkan ada reader yang bisa membantu mereka belajar pelajaran-pelajaran yang akan diujikan pada saat SPMB nanti. Berdasarkan pengalaman Mbak Resty ketika SMA dulu, biasanya mereka mengadakan pertemuan setiap dua kali seminggu dan setiap pertemuan membahas soal dari satu mata pelajaran. Setiap pertemuan cukup membutuhkan dua reader saja yang ganti-gantian membacakan soal untuk dikerjakan, dan kemudian kunci jawaban dari persoalan itu.

Apakah teman-teman ada yang berminat untuk menyisihkan sebagian dari waktunya, berbagi dengan kawan-kawan kita dan menjadi reader bagi mereka?

Semoga teman-teman memiliki keinginan itu dan bisa merasakan apa yang telah kurasakan dari kunjungan itu.

Mari berbagi kisah dengan mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun