Dilihat dari menu yang akan disajikan, untuk golongan kedua, program MICE di Indonesia Aja, selayaknya diandalkan. Bisa dipilih dari menu ditawarkan di bawah. Bahkan bisa dijadikan ‘target’ utama. Untuk itu, strategi ‘menjemput bola’ bisa menjadi pilihan, disamping melalui iklan di berbagai media.
Jika ‘pasukan terdepan’ telah siap, maka waktunya untuk menyajikan berbagai menu yang menarik:
- wisata alam yang tersedia diberbagai sudut Danau Toba, yang informasinya telah terdapat di berbagai media, yang terbentang di 7 Kabupaten: Samosir, Toba Samosir, Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan, Dairi, Karo dan Simalungun
- rekreasi melalui olah raga ringan, seperti berjalan di seputar danau, hingga yang ekstrim seperti yang tersaji dalam vidio “The Heart of Toba”
- wisata rohani mengunjungi berbagai tempat yang telah tersedia di sekitar Danau Toba
- Toba Cross Run bisa dijadikan agenda terjadwal setiap waktu tertentu, misalnya setiap dua tahun sekali
- festival layang-layang tingkat regional Sumatra mau pun nasional
- acara untuk mengenang dan mengapresiasi seniman dan sastrawan Toba, dengan menjadikan Ubud Writers & Readers Festival sebagai benchmark
Bisa juga menyajikan menu yang menjadi bagian dari warisan budaya di Toba, "The Heritage of Toba", seperti,
- festival gondang Batak yang bisa dipadukan dengan tarian tortor, baik tingkat regional Sumatra maupun nasional, termasuk workshop bagi yang berminat
- festival tenun karya dari 7 Kabupaten di sekitar danau Toba, yang antara lain ulos Batak, termasuk mengunjungi sentra pembuatan ulos. Mengajak wisatawan mencoba menjadi penenun ulos
- festival kopi(Mandailing) dan teh dari Sidamanik, termasuk wisata kebun kopi hingga workshop menjadi Barista
- turnamen catur, sebagai permainan yang menjadi kesukaan di masyarakat Batak, yang pernah menghasilkan pecatur handal. Apa yang dilakukan di India bisa menjadi bencmark
Semua menu itu, ditujukan untuk menghasilkan sesuatu, namun lebih dari itu, menjadi sarana menggaungkan Danau Toba Menjadi Wisata Kelas Dunia.
Mewujudkan mimpi
Dengan tujuan untuk mengajak setiap dan semua pemangku kepentingan ikut terlibat aktif, beberapa usulan berikut diharapkan dapat membantu terwujudnya mimpi: tersedianya jaringan internet yang kuat dan stabil, adanya gedung untuk acara budaya, termasuk seni suara; tersedianya torotoar yang memadai di seputar danau; kabel listrik dan telepon dan sejenisnya ditanam di bawah tanah, yang selain demi segi kerapian dan keindahan, bisa menunjang salah satu menu di atas, yaitu festival layang-layang; dan tak kurang strategisnya, adalah, adanya kesepakatan di ketujuh Kabupaten untuk menetapkan berdirinya tempat penginapan atau hotel dengan maksimal tiga lantai.
Lebih daripada mempertimbangkan “na tolu” sebagai spirit pembangunan, yang terakhir ini, juga dengan mempertimbangkan luasnya ketujuh Kabupaten di seputar Danau Toba, yaitu lebih dari 18.948 KM persegi, atau, lebih dari 28 kali luasnya pulau Bali. Sekaligus untuk memberikan kesempatan yang sama bagi setiap Kabupaten alias adanya pemerataan pembangunan.
Dengan berbagai inisiatif dan kerja keras yang berkelanjutan, semoga KSPN Danau Toba menjadi bagian utuh “Wonderful Indonesia”, yaitu, ketika pariwisata menjadi bagian denyut kehidupan banyak orang, serta menjadi primadona pemasukan Negara, bersama seluruh Kawasan yang telah dicanangkan.
Horas!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI