Memang untuk melupakan bukanlah hal yang mudah agar dapat terus melangkah maju dan tidak mengharapkan ghosting dari beberapa problematika buta nya cinta (bucin) yang memang sulit untuk dilupakan agar dapat beranjak move on.
Terlepas dari hal tersebut membuat rasa sakit hati tidaklah menjadi suatu tujuan yang diutamakan yang bagaimanapun. Perlu diketahui bahwa Kompasiana harus mengetahui untuk berbagai karakter atau kisah yang sangat beragam variasinya.
Kompasiana tahu bahwa kita yang telah dibutakan cinta yang telah larut sulit untuk mengiklankan maupun menerima untuk belajar melupakan suatu hal yang lazim yang selalu ditemuin bagi yang tidak dapat move on. Harus selalu siap siaga agar dapat berjalan selangkah lebih depan dari pengalaman cinta yang buruk di masa lalu tersebut. Perlu diketahui agar lebih dewasa merelakan cinta yang kandas/ghosting tersebut harus ikhlas menerima untuk memaafkan orang-orang yang sering memberikan sakit hati tersebut.
Agar dapat melangkah dengan semangat yang baru harus sanggup untuk keluar dari zona nyaman tersebut dengan menerima realitas dari kenangan masa yang lampau tersebut iya Kompasiana. Sehingga tidak akan berdiam diri secara monoton tersebut yang membuat hal tersebut dapat terhimpit.
Jangan pernah bersanding dengan menerima rasa bersalah tersebut yang akan membutakan pengelihatan yang akan membuat kelumpuhan pada diri saat dihadapkan tentang cinta kapan saja yang batu loncatan untuk bergerak jadi move on.
Dengan belajar berdamai pada diri sendiri dikarenakan yang membuat diri sendiri merasa bersalah yang membuat stress terhadap tekanan pada diri sehingga hal ini tentunya tidak menghargai diri sendiri yang sulit untuk belajar memaafkan.
Jangan membiarkan diri dari kisah cinta kelam tersebut berlarut-larut menghilangkan komitmen diri dalam menerima cinta di lembaran yang baru. Hal ini akan menghalangi diri untuk dapat bergerak melangkah selangkah lebih dekat.
Jika bertekad untuk memperbaiki hubungan yang kandas dengan belajar mengiklankan akan membuat langkah diri mudah menjadi move-on sehingga dapat memberikan hubungan yang sehat untuk kedepan dengan orang yang tepat.
Rasa sulit untuk mengiklankan yang membuat diri kerap merasa bersalah atas hubungan sebuah cinta menandakan sulit mengubah jati diri yang baru terhadap mutu sebuah cinta.
Perlahan-lahan tapi pasti yang akan mengubah emosional diri yang tidak terkendali yang akan hilang langkah demi langkah. Tindakan ini akan mengubah kisah cinta yang sulit untuk dilupakan tersebut.
Kisah
Sudah hampir beberapa bulan menjalin hubungan yang selalu masih pada bagian yang sama. Agar untuk mengiklankan disaat semua telah mencapai batas maksimal yang begitu saja harus dilepaskan.
Semenjak semu telah dirasa sudah cukup dan tidak dapat untuk dilanjutkan sehingga kembali untuk hati yang tenang. Memang tidak mudah namun Kompasiana ini suatu hal yang realistis untuk hidup yang berangsur angsur berjalan.
Bagi hati yang saat ini sulit untuk mengiklankan dikarenakan akan indah pada waktunya. Bukan hal yang mudah untuk menggantikan pengganti yang lebih baik namun hanya untuk diri sendiri seorang.
Buat hati yang tenang biarlah disembuhkan oleh diri perlahan tapi pasti. Dengan menerima bahwa beban yang kau pikul tidak begitu pesat dibanding kuasa-Nya.
Maka kembalilah ke jalannya yang benar yang sempat kehilangan arah. Mencoba untuk mencari tahu dan menemukannya yang selalu tenang untuk hati yang ikhlas. Ketengan sebagi kunci untuk dapat membangkitkan atau menguatkan dari yang terdalam.
Teruntuk jiwa yang gagal untuk mengikhlaskan agar tercapainya suatu keyakinan terbaik. Dengan apa yang telah dijalani oleh diri sendiri tidak apa-apa, sehingga berani untuk mengikhlaskan untuk menerima ialah suatu hal yang merupakan sebuah proses untuk berlapang dada. Teruntuk diri jadi sebuah kepastian yang telah diatur oleh Nya ialah sesuatu hal yang seutuhnya dapat menyempurnakan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H