Mohon tunggu...
Sahat Marihot Tua Silaen
Sahat Marihot Tua Silaen Mohon Tunggu... Full Time Blogger - _

_

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Ghosting Bermanfaat bagi Si Pelaku, tetapi Berbahaya bagi Korban, "Selamat Kamu Kena Ghosting!"

14 Maret 2021   19:14 Diperbarui: 14 Maret 2021   19:27 4722
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Blog.studentbens.com

"Saat anda berpikir untuk menghilang di saat itulah bahwa memikirkan hal yang memang usaha tidak ada guna, sehingga anda menyadari bahwa tindakan bersama dengan seseorang secara sadar orang tersebut bukanlah orang yang tepat", tutur Gili Freedman

Bagaimana cara memantaskan diri Kompasiana terhadap perilaku menghilang tanpa status yang jelas? Terkadang kedua belah pihak yang berpasangan dengan hubungan asmaranya sering mengakhiri hubungan tanpa adanya kejelasan yah Kompasiana. 

Semenjak saat itulah menghilang secara misterius tanpa ada gerak gerik yang mengatakan bahwa 'kita perlu ngebahas ini', 'nanti akan saya hubungin', 'saya pengen minta maaf' namun hal tersebut sia-sia dikarenakan sudah kandas di antara kita katanya ya Kompasiana.  

Tindakan ini bukanlah sesuatu hal yang baru kita ketahui yang disebut dengan "Ghosting". Ikatan emosional sebagai tindakan dari perilaku seseorang yang sukanya menghilang 'tak kasat mata'.

Kompasiana di sini ada yang pada tahu belum dengan "ghosting" dan seberapa banyakkah orang yang melakukan tindakan ini? 

Di sini yang perlu Kompasiana tahu tentang ghosting, ghosting ialah salah satu tindakan atas dasar perlakuan seseorang yang tiba-tiba menghilang seperti 'hantu' sehingga dengan sengaja memutuskan komunikasi secara tidak jelas tanpa ada maksud dan tujuan.

Ada tiga tingkatan ghosting menurut Wendy Walsh salah seorang ahli psikolog membaginya berdasarkan:

  • Ghosting Ringan ialah membahas pesan atau telepon  semenjak seseorang yang tidak pernah menghubunginya.
  • Ghosting Sedang ialah Semenjak berkenalan dan baru ketemuan, eh! Misterius dianya ngilang secara tiba-tiba (tak kasat mata).
  • Ghosting Berat ialah salah satu pihak yang hilang secara misterius yang sering terjadi pada saat salah satu hubungan tersebut sudah sangat dalam (intim).

Istilah ghosting yang terjadi ada juga pada produk makanan seperti: kami padahal sudah nunggu dikirimin ke agen daur ulang aja tapi malah didiamkan selama berbulan-bulan sampai sampai buat kotor pantai saja, katanya kami mau di kompos tapi sudah mulai busuk namun belum ada dikabarin bete deh! dan Kalau tidak cepat-cepat di daur ulang kami takut karena udara lembap dan jamur di Gudang ini mohon jangan di ghosting lagi!.p

Istilah ini sering terjadi kepada hubungan perkuliahan yang dilakukan oleh mahasiswa yang sedang skripsian dengan seorang dospen seperti isi chatnya: "Selamat pagi pak! Saya sudah menyerah pada revisi skripsi saya melalui email pukul 8 pagi tadi. Terimakasih (nanti akan saya periksa dan nanti akan saya beritahu kabarnya). Baik pak ('chat tidak di read') ,... Kemudian setelah lima Minggu tidak ada kabar tapi malah h-1 mau jadwal sidang (ghostingnya apes).

Istilah ghosting ini sering terjadi pada seseorang yang baru PDKT an baru dapat nomornya dihubungin dan ditunggu kabarnya seperti: (main bareng sore ayok!). Setelah menjalani kencan pertamanya dia ngehubungi, eh terimakasih iya sudah mau tadi ikut maen bareng. Selamat malam. 

Pagi... Siang udah makan belumm? Mau tidak saya mau temanin makan bareng,. Hayuk! ('sebal chat kali kedua belum ada respon dan belum di read') ,... Orangnya hilang tanpa kabar dan maksud tujuan yang jelas seperti hantu, ih serem.

Ada istilah yang nyeleneh yang dikaitkan dengan ghosting, Kompasiana pada tahu tidak mahluk apa yang disebutkan dengan ghosting? Kompasiana ada yang pada pernah lihat penampakan ghosting tidak!

"Makhluk halus yang sering meresahkan masyarakat", yang belakangan ini viral dibicarakan oleh netizen. 

Secara khusus ghosting sering sebagai tindakan untuk menghilangkan jejak tanpa status jelas dengan maksud agar tidak melihat orang yang dighosting tersebut.

Kaitan ghosting sering diibaratkan dengan hubungan asmara dengan seseorang. Akan tetapi istilah ghosting belakangan ini semaki maraknya diartikan secara luas permaknaanya sehingga sering dikaitkan dengan suatu kondisi kabur tanpa status jelas maupun pasti tentang keberadaannya.

Untuk hubungan asmara apakah Kompasiana pernah dekat seseorang namun tiba tiba ngilang misterius? Atau alat komunikasi dari seseorang tersebut ke blacklist?

Apabila Kompasiana pernah mengalami tindakan tersebut istilah tersebut yang disebut dengan tindakan "ghosting". 

Mereka yang melakukan tindakan ghosting tersebut bermaksud baik demi orang yang ditinggalkan tersebut karena kasihan agar orang tersebut tidak tersakit hati dikemudian hari. Namun hal ini malah kebalikannya yang membuat yang ditinggalkan tersebut menjadi sakit hati.

Apakah Kompasiana pernah menjadi pihak yang menjadi pelaku nge ghosting tersebut atau malahan Kompasiana yang menjadi korban dari tindakan ghosting tersebut? 

Tindakan ghosting menjadi tindakan kegagalan yang sering terjadi pada orang yang belum pernah di temui atau memutuskan hubungan komunikasi tersebut baik berupa chat maupun telepon.

Kompasiana ada yang pada tahu tidak bahaya dalam melakukan tindakan ghosting tersebut, pasti tindakan tersebut ada yang berbahaya.

Buat yang membuat pemutusan ini mungkin akan bermanfaat apabila dengan tujuan agar orang yang menghosting tersebut tidak menghadapi konflik dengan korbannya, menghadapi perasaan orang lain dan memberi penjelasan secara akurat.

Tapi Kompasiana tahu kah dampak apabila yang terghosting tersebut korbannya, ada apasih dampaknya?

Perlu diketahui yang dirasakan seperti perasaan sakit hati ialah masalah umum yang mereka rasakan. Rasa sakit hatinya seperti rasa sakit orang baru diputusin cinta. Dalam benak mereka, 'selalu bertanya-tanya?'.  

Korban yang mengalami sering menyalahkan keadaan mereka yang menghilang tersebut. Korban ghosting sering merasa khawatir dalam bersosialisasi sehingga sering merasakan insecure pada diri sendiri.  

Tindakan ghosting sangat bermanfaat bagi yang melakukan hal tersebut, namun pernahkah menyalahkan perbuatan tersebut.

"Maksud mereka menjadikan ghosting apa saja yah! Namun mengapa mereka melakukan tindakan tersebut".

Tindakan seseorang melakukan ghosting! Ialah sebagai berikut: tidak bermaksud untuk menyakit hati rekannya yang di ghosting tersebug, ketidakmampuan terhadap ketakuatan untuk berkomitem, adanya pengalih perhatian yang menarik hatinya, maksudnya hanya sekadar bermain dengan orang yang dighosting tersebut, perasaan yang tidak ingin perlu di umbar lagi dan padatnya kesibukan setiap harinya.

Lalu Kompasiana pada tahu belum ciri-ciri ke ghosting!, Inilah beberapa tanda seseorang di ghosting tersebut: tidak pernah menanyakan kabar lagi, berusaha mempersingkat waktu komunikasi sewaktu berjumpa dengannya, tidak ingin bertemu secara empat mata di depan umum, pada kesepakatan terakhir yang dibatalkan dan selalu membalas secara singkat.

Beberapa tindakan yang perlu dilakukan semenjak di ghosting oleh seseorang:

  • Berterimakasihlah pada keadaan apa adanya

Berusahalah untuk mengikhlankan tindakan yang kandas tersebut. Tidak perlu mempertanyakan apakah dia sedang sibuk, memiliki masalah atau maksud yang lain. Terima sajalah keadaan tersebug apabila dia memutuskan untuk 'mundur' dari tindakan interiksa dengan Kompasiana.

  • Jangan bertindak untuk stalking

Mengikhlaskan sebagai tindakan yang harus diterima dengan lapang dada tersebut. Kompasiana jangan selalu kepo terhadap aktivitas hidup yang telah dia jalani tersebut. Jangan selalu kepo untuk skrol sosial medianya sedetikpun, hal ini sebagai tindakan terobsesi yang dasar pengaruh dari timbulnya rasa sakit hati.

  • Kompasiana harus nyalon bahwa ini akan indah pada waktunya

Kompasiana harus paham betul! Bahwa rasa sakit hati ini akan terhembus dan berlalu begitu saja. Kompasiana pasti akan selalu baik-baik saja dan harus segera move on untuk menemukan seseorang selain dia yang pantas untuk kamu miliki tersebut.

  • Jangan selalu putus asa dalam menemukan belahan jiwa

Beberapapun Kompasiana pernah mengalami ghosting tentunya ini bukanlah hal yang membahayakan.

Suatu hari nanti Kompasiana pasti akan menemukan seseorang yang pantas menjadi belahan jiwa anda (kekasih hati atau cinta yang pantas).

Ada sesuatu hal yang pantas untuk Kompasiana pilah agar dapat mempertahankan interaksi dalam suatu hubungan. Suatau hal yang perlu diketahui bahwa Kompasiana perlu untuk menghargai perasaan yang dimiliki oleh seseorang tersebut terutama bagaimana kamu ingin diberlakukan. 

'Baik dalam hubungan percintaan maupun keseharian'. Perlu memperlihatkan rasa ketertarikanmu daripada menghilang sehingga menyakiti perasaan orang yang ditinggalkan tersebut.

Kompasiana pada tahu tidak! Tindakan ghosting yang akan membuat korbannya sulit move on sehingga akan membahayakan kesehatan mental pada seseorang yang mebgalaminya. 

Dengan kesehatan mental yang buruk membuat kepercayaan diri pada seseorang menjadi runtuh dan sulit untuk melakukan Reinvent Yourself pada dirinya tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun