Mohon tunggu...
Sahat Marihot Tua Silaen
Sahat Marihot Tua Silaen Mohon Tunggu... Full Time Blogger - _

_

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Cuti Bersama Tahun 2021

24 Februari 2021   19:45 Diperbarui: 24 Februari 2021   20:47 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

<iframe src="//www.youtube.com/embed/geHNoyrTNMU" allowfullscreen="" width="506" height="285" frameborder="0"></iframe>

Ada yang mau pengen liburan /mudik di hari-hari libur mendatang? Jangan lupa cek-cek dan siapin lagi pake rujukan edisi revisi ini yah sesuai dengan keputusan terbaru kemarin... Mari terus semangat saling bantu dan peduli biar pandemi segera cepat berlalu.

"Pemerintah Putuskan Cuti Bersama 2021 Dipangkas, dari 7 hari jadi 2 hari"

Pemerintah yang telah menetapkan dan menyetujui untuk perubahan cuti bersama tahun 2021. Dalam rangka hari raya idul fitri 1442 pada 12 mei dan hari raya natal pada 24 desember pada awal tahun 2021 ini yah Kompasiana, tahu gak tujuan utama dalam pemangkasan hari cuti tersebut diberlakukan oleh pemerintah yaitu agar dapat menekan angka penularan pandemi covid-19 di Indonesia pada masa libur cuti hari raya besar.

Tentang Perubahan Atas Keputusan Bersama Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, Menteri Keberdayahgunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi dan Hari libur Nasional dan cuti bersama tahun 2021 tertuang dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 281 Tahun 2021, Nomor 1 Tahun 2021, Nomor 1 Tahun 2021.

Cuti bersama yang akan dipangkas ini diputuskan dalam Rapat Koordinasi Tingkat Peninjauan SKB Cuti Bersama Tahun 2021. Jumlah kasus covid-19 hari ini (24/02) bertambah sebanyak +9.775, jika diperhatikan jumlah ini semakin meningkat dari hari kehari. Mengingat jumlah kasus pada penderitanya tersebut lebih besar dari angka kesembuhan oleh penderita covid-19 tersebut. Dengan adanya pemangkasan hari cuti tersebut pemerintah akan menekan laju mobilitas kenaikan penyebaran pandemi covid-19 tersebut, hal ini diputuskan oleh pemerintah demi agar tidak terjadi angka kenaikan nya tersebut.

Sebelum diberlakukannya pemangkasan ini sehingga nanti akan berkurangnya mobilitas mudik, ada juga kebijakan hari yang telah dibatasi oleh pemerintah, seperti hari untuk pembatasan sosial bersala besar (PSBB). PSBB dilakukan untuk menekan penularan pandemi Covid-19 ini tentunya Kompasina, PSBB memiliki misi yang sama dengan pemangkasan cuti bersama 2021. Namun saat dilaksanakannya psbb yang telah usai tersebut menurut pengamat belum efektif, dikarenakan banyaknya masyarakat yang kurang disiplin dalam melaksanakan protokol kesehatan, isolasi mandiri serta dalam melaksanakan kebijakan yang telah diberikan. Diakibatkan kebijakan ini tentunya bakal banyak yang pro dan banyak juga yang bakalan kontra terhadap kebijakan pemangkasan cuti bersama 2021 ini tentunya kompasiana.

Sebagai pemerintah pasti akan kecewa apabila masyarakat tidak disiplin dalam mematuhi pemangkasan tersebut, selain itu juga masyarakat juga pasti tentu ikut kecewa apabila kebijakannya tersebut tidak dapat menekan atau menurunkan angka kasus pandemi ini.

Tidak hayal netizen banyak yang kontra terhadap kebijakan pemangkasan ini, kita tentunya kompasiana menginginkan agar kasus penyebarannya cepat berlalu. Namun netizen mengatakan dikarenakan angka kasusnya yang tetap meningkat hari ini dengan diperhitungkannya pelaksanaan vaksinasi dilakukan bertahap agar semua masyarakat di Indonesia dapat merasakan untuk dilaksanaakan vaksinasi tentu masih kurang efektif.

Kenapa kurang efektif? karena menurut netizen pelaksanaan vaksinisasi diselesaikan dalam waktu 15 bulan berarti vaksinisasi dapat diterima oleh masyarakat Indonesia sampai tahun 2022 ini tentunya Kompasiana, mengingat jumlah kenaikannya selalu meningkat sampai sembilan ribu serta banyak yang kurang disiplin. Kurang efektif sih, sehingga pemangkasan tidak boleh hanya dilakukan satu kali saja namun harus berulang-ulang demi menuntaskan angka penyebaran pandemi corona virus sembilan belas ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun