Hobiku dambaan tanaman musiman
Kulitku bagai berkarat hitam dihempas sang Surya
Mengap mengap saya rasa bernafas
Mengayuh dan menanam menahan ke kawatiran tiada tara
Konsisten dengan rasa kecemasan
Kebun di teras depan rumah
Saya begitu berdedikasi terlalu ambisius
Dambaku berharap tak sesuai ekspektasi
Mengapa tanaman kebunku gagal panen?
Selalu ku doakan tanaman dengan kecemasan
Agar bibit yang kutuai dapat kutabur
Menjadi bekal bagi paru paru dunia
********************************************
Saya pekebun tak bisa rasakan lagi
Perkataan yang kudustakan
Katanya jasa saya
Saya memang manusia biasa
Yang tak pande merawat tanamanku
Yang hening dilanda musim kekeringan
Kita tidak dapat menentang alam
Sebab alam telah menggagalkan hobiku
Menanam tanaman di kebun tercinta
Pada awal tahun 2021
Jangan hanya pandai berkelakar dan merangkai kata
Keberhasilanku tertunda sebab tanaman banyak yang kekurangan air
********************************************
Buah kemangi buah kedong dong
Apa yang kami ketam itu yang kami tebar
Suka nanam namun hanya kemangi
Jangan hobi selalu berharap
Entah mengapa bukan kita yang tentukan
Hobi saya dekorasi tanaman rumah
Entah mengapa saya tergesa gesa
Sebab musim tahun ini terlalu panas
Tidak sesuai ekspektasi
Namun sayang tertunda jadi penanam handal
Namun untung tidak buntung
Saya jadi supplier tanaman kebun
Apa yang saya beli tanaman unggul
Karena hobi saya yang tertunda
********************************************
Saya dambakan jadi pekebun tanaman
Tak karuan dengan ocehan saya dengan lantang
Gagal jalani hobi tak sesuai realita
Saya harap tetap teguh tak mengecewakan dan beri pandangan baru
Mengapa tertunda? Solusi jadi resseller tanaman di market place
Akhirnya sekarang jadi tak angan angan lagi
Sebab butuh tindakan dan tidak hanya omong doang
Kutunggu kamu beli tanaman baru saya
Saya harap anda jadi pekebun tidak seperti saya
Sebab saya bangga dengan anda
Anda punya hobi tanaman yang melampaui hobi saya yang tertunda
Terimakasih anda adalah pahlawan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H