Mohon tunggu...
Sahat Marihot Tua Silaen
Sahat Marihot Tua Silaen Mohon Tunggu... Full Time Blogger - _

_

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Jangan Ragu, Ayo Vaksinasi Secara Bertahap Melalui Beberapa Prosedur Sebelum Nyesal Loh

16 Januari 2021   13:46 Diperbarui: 31 Januari 2021   10:40 329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar Kompasiana.com Masih Ragu Divaksin

Vaksin covid 19 sinovac teA 891 PEK-CGK mendarat di Terminal kargo Bandara Internasional Soekarno Hatta, pada (12/1/2021), pada pukul 05.33 wib yang membawa bahan baku vaksin covid - 19 dari produsen vaksin sinovac  pesanan dari Indonesia. Produsen Vaksin covid 19 dari produsen vaksin Sinovac pesanan Indonesia. 

Produsen vaksin asal negeri Tiongkok mengirimkan 15 juta dosis vaksin covid-19. Sinovac sendiri telah dua kali mengirimkan vaskin ke Indoensia dalam bentuk kemasan, masing masing 1,2 juta dosis dan 1,8 juta dosis. Indonesia adalah salah satu negara yang mendapatkan vaksin dalam bentuk bahan baku atau curah. setelah Sinovac dan Biofarma menandatangani kesepakatanya di Hainan pada bulan Agustus 2020. 

Saya harap Kompasianer jangan takut atau masih ragu untuk melakukan vaksinisasi dikarenakan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah mengeluarkan izin vaksinasi pada 13 januari 2021. Ini adalah suatu lembaga yang mengeluarkan izin edar secara resmi untuk menggunakan obat darurat atau emegensi  use authorization  (EUS) vaksin covid-19 Sinovac.  

Izin telah dikeluarkan ini dengan memperhatikan hasil uji klinis di Bandung(Indonesia), Turki,  dan Brasil. Dari Uji klinis itu ada tiga negara, Badan BPOM melihat monugenitas, efektifitas Sinovac, dan keamanan. Menurut BPOM Sinovac telah sesuai dengan standar Badan Kesehatan Dunia (WHO).

Kompasianer disini ada yang tahu gak bagaimana alur/ Prosedur registrasi covid-19? Kalau sudah tahu tidak masalah, kalau memang tidak tahu ayok kita lanjutkan. Disini saya akan sharing bagai manakah alur registrasinya yang benar, diantaranya sebagai berikut;

Sasaran penerima vaksinasi nantinya akan menerima notifikasi pemberitahuan via Sort Massage Send (SMS) blast dengan nomor ID pengiriman PEDULICOVID.

Penerima melakukan registrasi ulang untuk memilih tempat dan jadwal  pelayanan dengan melaksanakan registrasi melalui SMS 1199, USSD Menu Browser (UMB) *119# lewat telepon atau melalui akses laman APLIKASI PELILINDUNGI atau melalui Babinsa/ Babinkamtibmas setempat.

Setelah melakukan verifikasi  penerima memilih lokasi pelaksanaan dan jadawal . Selanjutnya, sistem informasi Satu Data Vaksinasi Covid-19 akan mengirimkan tiket elektronik sebagai undangan sasaran penerima vaksin covid-19 yang telah terverifikasi.

Pengingat jadwal layanan akan  dikirimkan melalui SMS atau APLIKASI PELILINDUNGI kepada penerima vaksin Covid-19 yang telah terverifikasi beserta penjadwalan vaksinasi masing masing dapat diakses oleh petugas fasilitas pelayanan kesehatan melalui petunjuk teknis sesuai APLIKASI PCARE VAKSINISAI. Bagi masyarakat maupun kompasianer yang belum mengetahui prosedur untuk melakukan registrasi vaksinasi melalui apliakasi dapat mempelajari PETUNJUK TEKNIS.

Sumber gambar diskominfo.klungkungkab.go.id
Sumber gambar diskominfo.klungkungkab.go.id

Mau berbagi dari pengalaman orang lain yang menderita covid 19 sebelum vaksin sinovac didistribusikan dan hadir di Indonesia, yang dirasakan bagaimana?

Sedikit berbagi pengalaman, pada awalnya keapaku sakit , agak pening atapi ada yang aneh. Tidak seperti sakit kepala biasa. Saya mikir oh mungkin karena mungkin saya hujan hujanan diakeranakan sedang naik motor saja bisa jadi pas kerja.  Terus pada hari berikutnnya mulai deh yang dirasain itu gejala seperti bersin bersin seharian. 

Saya masih paksain kerja bahkan dikarenakan kerja sedang photoshoot. Kami lebih memilih tempat yang sepi saja.  Tiap bersin pun saya  selalu terhindar dari teman teman. Karena mulai curiga seperti ada gejala. Dihari ini dihari yang sama saya masih minum obat Parecetamol dari beberapa tablet tidak ngaruh. keesokan harinya masih bersin. Pada hari yang ketiga saya nghiruasih survey lokasi tapi masih berdua bersama dengan adik saya. Bukan naik satu tumpangan motor namun berbeda kendaraan bermotor.  

Hari yang ke empat saya mulai mengalami tanda tanda gejala yang keberapa seperti tidak dapat merasakan atau menghirup bau bahkan tidak dapat merasakan/ mengecap rasa makanan di lidah atau mulut.  Pada saat pagi makanan sambal terasa pedas agak tipis. Kondisinya lebih parah dari yang sebelumnya pada saat siang hari, bayangkan saja pernah coba makan matcha latte kan, pasti pernah lah kan? 

Untuk yang dirasakan penderinya sama sekali makan matcha latte rasanya hambar tidak ada rasanya. Gila bener dah. Sehingga saya langsung keringat dingin, Saya langsung reservasi untuk melakukan tes PCR tersebut ke pelayanan kesehatan terdekat seperti rumah sakit atau puskesmas. 

Setelah isolasi saya langsung melakukan isolasi ke hotel yang disediakan oleh pemerintah diakarenakan pusat alayanan kesehatan lain sudah penuh dan tidak muat lagi untuk tempat opname bagi pasien yang menderita covid - 19 sehingga saya dialihkan ke kamar hotel tersebut. Selama di hotel satu persatu gejala awal dari pasiennya mulai dirasakan seperti gejala batuk kering sampai berdahak, mual, dan yang terparah adalah gejala asma yang saya rasakan. Asma saya mulai kambuh setelah tidak muncul selama bertahun tahun. Dan ini merupakan kesalahan yang sama terulang dan terus menerus saya rasakan, mungkin ini adalah suatu kesalahan. Rasanya yang saya rasakan sakit banget. Hampir tidak bisa bernapas, saat saya tahan tahan sendiri. 

Gejala ini muncul setelah lima hari melaksanakan isolasi di kamar hotel.  Asma saya mendingan setelah delapan hari. Sehingga indera penciuman saya kembali pelan pelan setelah hari ke - 7.  Selama melakukan Karantina tidak ada obat khusus yang disediakan sebelum vaksin di izinkan untuk di distribusikan ke Indonesia. Obat khusus yang hanya disediakan oleh tim medis yaitu kebanyakan vitamin, misal vitamin C.  

Saya harap ini tidak boleh stress harus siap banyak makan dan minum vitamin sehingga sebelum nanti vaksin disediakan makanya kalau nanti vaksin sudah disediakan oleh pemerintah jangan ragu yah untuk divaksi, apa lagi jagan takut untuk disuntik. Masih ragu untuk di vaksin? kalau iya selamat saya berikan ucapan "Hiring is graduated in vaksin 19". Namun jika anda masih ragu/ tidak mau di vaksin maka saya beri ucapan "Bye". Yang paling utama jangan ragu untuk selalu berdoa agar nanti vaksinnya cepat disalurkan ke Indonesia.

Saya tidak berniat menyebar ras cemas, tapi lebih ke sharing dan awareness. Dari pengalaman dan banyak baca artikel, covid ini belum, covid ini belum "Pakem" resminya. Teman sekamarku cuma isolasi 3 hari setelah itu tes PCR lg dan hasilnya negatif. Isolasi di hotel rata rata paling lama 10 hari, jika dirumah 14 hari . Menurut sepupuku yang perawat dan tim medis satgas, virus akan melemah dalam 10 harian dan sudah tidak menular lagi ke orang lain.

Apakah orang yang sudah terinfeksi virus ini bisa terinfeksi lagi? Jawabannya bisa iya dan juga bisa tidak. Penelitian masih tetap dilakukan. Saranku, Kalau punya kepala gejala pening dan flu sudah minum pracetamol dan gak sembuh juga  mending lansung tes PCR . Kalau tidak ada menderita gejala demam. Pas sedih pas gak bisa ngerasain makanan, banyak berita ada yang satu bulan bahakan sampai enam bulan baru sembuh, tiap orang beda beda tipe lama penyembuhannya.

Makanya bagi Kompasianer jangan masih ragu untuk di vaksin yah? Dikarenakan bagi orang yang tidak mau di vaksin nati akan dikenakan pasal UU.

Menurut WAMENHUMHAM yaitu Eddy Hariej bagi Kompasianer atau masyarakat yang menolak untuk di vaksin tidak termasuk orang yang tidak bisa di Vaksin nantinya akan di kenai Undang Undang No. 6 Tahun 2018 tentang kekarantinaan kesehatan serta pasal 93 akan didenda bagi yang melanggar  untuk peyelenggaraan Kekarantinaan wilayah. Makanya sobat Kompasianer harus siap dan jangan sungkan apalagi ragu jika nanti akan mendapatkan SMS dari Pedulicovid agar melaksanakan dan alur penyuntikan Vaksinasi Covid-19 nantinya secara bergilir.

Orang telah terinfeksi, apakah tetap membutuhkan vaksin?

Menurut studi yang telah dilakukan oleh para ahli dikarenakan tubuh telah mengenali berbagai macam karakteristik virus tersebut. Menurut penjelasan di laman Health, imunitas yang dihasilkan setiap pasien COVID-19 sangat berbeda beda dan sangat sulit ditebak.  

Stephen Russel, MD, PhD dokter sekaligus pendiri dari co-founder Imanis Life Science menuturkan bahwa orang yang memiliki gejala berat lebih cenderung mudah tertular oleh covid-19. Apabila and penyintas dan mengalami gejala sedang sehingga sistem imun tudak cukup kuat dalam melawan virus civid-19. Karena sistem imun dalam setiap orang bereaksi juga sangat berbeda beda terhadap melawan serangan virus, para ahli juga menyarankan agar vaksin diberikan ke seluruh masyarakat di dunia termasuk juga negara di Indonesia , hal tersebut dilakukan guna mencegah penularan virus corona. Imunitas sembuh setelah sembuh dari covid-19 tentunya bisa melemahkan. Disitulah diharapkan guna bisa bekerja setelah penyintas covid-19 menerima vaksin, imun tubuh mereka akan lebih kuat dan mengenali berbagai macam karakteristik virus dengan demikian para peyintas dapat menghindar dari potensi infeksi ulang atau reinfeksi.

Disini ada beberapa orang  yang tidak bisa vaksin sinovac?

  • Pernah terkonfirmasi menderita covid - 19
  • Ibu hamil dan menyusui
  • Menjalani terapi jangka panjang terhadap penyakit kelainan darah 
  • Penderita penyakit jantung
  • Penderita penyakit autonium (lupus, sjogren, vasculitis)
  • Penderita penyakit ginjal
  • Penderita reumatik autonium
  • Penderita penyakit saluran penyakit kronis
  • Penderita penyakit hypertoroid
  • Penderita penyakit kanker , kelainan darah, defisiensi imetes un dan penerima transfusi darah.
  • Penderita gejala ISPA (Batuk, pilek, sesak napas) dalam tujuh hari setelah melaksanakan vaksianasi.
  • Penderita penyakit diabetes melitus.
  • Penderita HIV
  • Penderita penyakit paru paru (asma, tuberkulotis)

Saya harap bagi Kompasianer yang tidak mau melakukan Vaksinasi apalagi jangan sampai menghasut orang orang untuk tidak melakukan Vaksinasi tersebut terkecuali Kompasianer termasuk orang dengan golongan tidak dapat dilakukan Vaksin Sinovac baru tidak boleh Vaksinasi. Ingat! masih ragu untuk divaksin akibatnya fatal loh. Selalu jaga diri anda Kompasianer bersama masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun