"Ach jangan bercanda kamu....bukankah kalian dulu menikah bukan karena perjodohan orang tua, tapi karena kalian mempunyai perasaan yang sama dan sehati"
"Mungkin.............."
"Mungkin.....?? Mungkin gimana "tanya Komala semakin bingun
" Iya mungkin, karena aku dulu menerima dan bersedia menikah dengannya karena aku mempunyai perasaan cinta kepadanya. Tapi aku tidak tahu apakah dia juga mempunyai perasaan cinta kepadaku atau tidak. Karena dia tidak pernah mengatakan dan mengungkapkannya kepadaku."
" Trus gimana dulu cara dia mengatakan kepadamu kalau tidak dengan menyatakan cinta" tanya Komala masih dengan kebingungannya.
" Dia hanya mengatakan "Sofi....maukah kamu menjadi ibu dari anak-anakku?? Dan karena aku mempunyai perasaan kepadanya maka aku menjawab "Ya". Dan setelah kami melalui pendekatan akhirnya kami menikah. Itu saja. Tidak pernah sekali pun Cinta dia ucapkan."
" Ach kamu....Ya itu tandanya dia cinta kepadamu. Toch setelah menikah suamimu memberikan nafkah dan perlindungan kepadamu. Apakah itu bukan tanda dia mencintaimu??"
" Entahlah......Yang pasti dia tidak pernah menyatakan dan mengatakan cinta kepadaku. Kalaupun dia memberiku nafkah dan perlindungan, hal itu aku anggap memang sudah menjadi kewajiban dan tanggungjawabnya sebagai seorang suami."
" Iya sich....Itu kewajiban dan tanggungjawab seorang suami, tapi itu juga perwujudan cinta yang diberikan suami kepada istri"
"Apakah kau yakin itu cinta, bukan hanya rasa memenuhi kewajiban dan tanggungjawab saja??"
" Entahlah aku bingung...Tapi yang pasti cinta juga perlu pembuktian bukan hanya kata-kata gombal saja."