Mohon tunggu...
Saharuddin
Saharuddin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Berproses

Hidup adalah misteri tak ada manusia yang tau bagai mana dan seperti apa Dia kedepanya, kita hanya bisa bertawakkal kepadaNya

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Cahaya

4 Agustus 2023   19:39 Diperbarui: 4 Agustus 2023   19:42 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi

Jalanku masih kelam tapi ini akan tetap aku jalani meskipun begitu sulit skenario yang aku perankan  yang saya tidak tau apakah itu ada ujungnya atau tidak

Senyuman adalah anugerah tuhan bagi
Setiap manusia yang mengandung cahaya kebaikan,  Apakah anugrah tuhan  trus bersinar
Untuk aku yang penuh kegelapan

Jagan diam
Saat langkah tertahan
Meraba kabut yang terus menghitam
Berlapis dalam gulita

Memercik kegelapan yang meredup
Menjalani masa jagan pesimis tetap lah optimis, meski hambatan dan tantagan tak berkurang , tapi semagat dan harapan jagan lah meredup.

Nikmatilah Hidup
Hidup indah bukan karena kekayaan atau jabatan, hidup indah oleh karya, teladan dan kebajikan

Yakinlah, terangya hati lebih terang dari cahaya matahari,  karna setitik cahaya yang teramat redup sekalipun akan amat berarti untuk menua harapan
Tetaplah jadi cahaya bersama menata masa depan

By: Saharuddin

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun