Mohon tunggu...
Sahala Hutasoit
Sahala Hutasoit Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Magister Manajemen

Hobi Main Basket, Menyanyi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Implementasi Nilai Kebudiluhuran dalam Manajemen Era Society 5.0

29 Agustus 2023   12:47 Diperbarui: 29 Agustus 2023   12:53 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam menghadapi era Society 5.0, yang ditandai oleh integrasi teknologi digital yang lebih mendalam dengan kehidupan manusia, implementasi nilai kebudiluhuran menjadi semakin relevan. Society 5.0 merupakan evolusi masyarakat yang berfokus pada pengembangan teknologi cerdas untuk meningkatkan kualitas hidup manusia secara holistik. Era ini menggabungkan dunia fisik dengan dunia digital dalam berbagai aspek seperti industri, pendidikan, kesehatan, dan lainnya. 

Namun, kemajuan teknologi juga membawa tantangan baru yang melibatkan etika, moralitas, dan dampak sosial. Oleh karena itu, penerapan nilai kebudiluhuran menjadi penting dalam mengarahkan perkembangan teknologi dalam arah yang bermanfaat bagi masyarakat secara keseluruhan.

Menurut Djaetun (2017) menyatakan bahwa konsep "Cerdas Berbudi Luhur" menggambarkan suatu kesatuan integral yang diikat oleh dimensi spiritualitas yang menghubungkan manusia dengan Tuhan. Dalam konteks sistem Cerdas Berbudi Luhur, tidak ada ruang atau aktivitas yang dapat terlepas dari benang spiritualitas tersebut. Lebih sederhananya, konsep Cerdas Berbudi Luhur mengimplikasikan bahwa segala aspek dalam kehidupan dihubungkan dengan dimensi spiritualitas. 

Cerdas Berbudi Luhur didefinisikan sebagai kapasitas yang dianugerahkan oleh Tuhan kepada manusia dalam berbagai aspek seperti spiritual, emosional, dan intelektual. Kapasitas ini memungkinkan manusia untuk mengatasi tantangan dalam kehidupan dengan tujuan mencapai kesejahteraan umat manusia.

Kombinasi konsep Cerdas Berbudi Luhur dan implementasi nilai kebudiluhuran dalam manajemen teknologi di Era Society 5.0 menciptakan kerangka kerja yang memastikan bahwa kemajuan teknologi tidak hanya dilihat dari segi efisiensi dan inovasi, tetapi juga dari sudut pandang dampak sosial, kemanusiaan, dan kesejahteraan umat. 

Ini juga membantu dalam menghindari dampak negatif teknologi yang mungkin terjadi jika aspek-aspek kebudiluhuran diabaikan dalam pengambilan keputusan terkait teknologi. Dengan demikian, pendekatan "Cerdas Berbudi Luhur" dapat memberikan landasan yang kuat untuk memandu manajemen teknologi di Era Society 5.0 dengan berpegang pada nilai-nilai kebudiluhuran dalam upaya mencapai perkembangan teknologi yang bertanggung jawab dan bermanfaat bagi kemanusiaan.

Bagaimana mengintegrasikan dan menerapkan nilai-nilai kebudiluhuran dalam pengembangan, penggunaan, dan pengelolaan teknologi di tengah perubahan masyarakat yang cepat akibat Society 5.0?

Menganalisis konsep dan pentingnya nilai kebudiluhuran dalam mengarahkan pengembangan teknologi di era Society 5.0.

Konsep yang diajukan dalam analisis ini adalah integrasi nilai kebudiluhuran dalam manajemen teknologi di Era Society 5.0. Konsep ini merujuk pada pendekatan yang memasukkan dimensi etika, moral, dan kemanusiaan dalam setiap aspek pengembangan, implementasi, dan pengelolaan teknologi canggih. Integrasi nilai-nilai kebudiluhuran bertujuan untuk memastikan bahwa perkembangan teknologi tidak hanya memberikan manfaat efisiensi dan inovasi, tetapi juga mempertimbangkan dampak sosial, tanggung jawab sosial, dan kesejahteraan manusia secara holistic (Rahayu, 2021).

Implementasi nilai kebudiluhuran dalam manajemen di Era Society 5.0 menjadi landasan penting untuk memastikan perkembangan teknologi yang beretika dan bermanfaat secara holistik. Dalam upaya ini, aspek-aspek seperti etika, tanggung jawab sosial, empati, dan keadilan menjadi pedoman utama dalam seluruh tahapan pengembangan, implementasi, dan pengelolaan teknologi. 

Pengintegrasian etika dalam desain teknologi memastikan bahwa nilai-nilai kemanusiaan dan hak asasi manusia dijaga, serta mencegah adanya bias atau diskriminasi yang tidak diinginkan.  Di era ini, teknologi memiliki potensi untuk mengubah fundamental cara kita hidup dan berinteraksi, dan oleh karena itu, penerapan nilai-nilai kebudiluhuran menjadi sangat penting untuk mengarahkan perkembangan tersebut ke arah yang positif dan berkelanjutan.

  • Etika dan desain teknologi

Integrasi etika dalam desain teknologi melibatkan pertimbangan mendalam tentang dampak dan implikasi yang mungkin ditimbulkan oleh teknologi. Desain yang berlandaskan etika mencegah terciptanya teknologi yang melanggar hak asasi manusia, menciptakan bias, atau merugikan masyarakat. Ini dapat diwujudkan dengan mengadopsi kerangka kerja etika yang mengidentifikasi potensi dampak negatif dan memastikan solusi yang menghormati nilai-nilai kebudiluhuran (Brey 2012).

  • Tanggung Jawab Sosial dan Dampak Masyarakat:

Implementasi nilai kebudiluhuran juga mengarahkan perhatian pada tanggung jawab sosial dalam mengembangkan teknologi. Manajemen di Era Society 5.0 harus mempertimbangkan dampak teknologi terhadap berbagai segmen masyarakat, termasuk dampak ekonomi, pekerjaan, dan lingkungan. Penilaian dampak sosial yang komprehensif diperlukan untuk menghindari konsekuensi tak terduga yang mungkin merugikan Masyarakat

  • Empati dan Desain Pengalaman Pengguna

Aspek empati dalam desain pengalaman pengguna menjadikan manusia sebagai fokus utama dalam pengembangan teknologi. Desain yang memahami kebutuhan, emosi, dan preferensi pengguna dapat meningkatkan adopsi teknologi dan memberikan pengalaman yang lebih positif. Dengan memasukkan nilai-nilai kebudiluhuran seperti empati dalam proses desain, teknologi menjadi lebih mudah digunakan dan lebih bersahabat.

  • Partisipasi Masyarakat dan Transparansi

Partisipasi masyarakat dan transparansi adalah pilar penting dalam implementasi nilai kebudiluhuran. Teknologi yang dikembangkan dan diimplementasikan seharusnya melibatkan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan. Ini membantu mencegah adanya teknologi yang tidak diinginkan atau konflik dengan nilai-nilai masyarakat. Selain itu, transparansi dalam hal tujuan, algoritma, dan pengelolaan data memberikan keyakinan kepada pengguna bahwa teknologi dijalankan dengan prinsip kebudiluhuran.

  • Keseimbangan Antara Efisiensi dan Kemanusiaan

Dalam manajemen Era Society 5.0, penting untuk menemukan keseimbangan antara efisiensi teknologi dan kemanusiaan. Teknologi harus memberikan manfaat bagi manusia secara holistik, bukan hanya dalam hal efisiensi operasional. Implementasi nilai kebudiluhuran membantu memastikan bahwa teknologi tidak hanya memaksimalkan produktivitas, tetapi juga mempertimbangkan aspek kesejahteraan dan kemanusiaan

  • Pengelolaan Data dan Privasi

Perlindungan data dan privasi adalah aspek yang mendesak dalam implementasi nilai kebudiluhuran. Teknologi sering kali melibatkan pengumpulan dan pemrosesan data pengguna. Oleh karena itu, manajemen teknologi harus menjaga keamanan data dan memberikan pengguna kontrol penuh atas data mereka. Ini menghormati nilai-nilai privasi dan memberikan rasa aman kepada pengguna (Dikdik, 2009).

  • Pendidikan dan Kesadaran Etika:

Meningkatkan kesadaran etika dan pendidikan adalah elemen penting dari implementasi nilai kebudiluhuran manajemen perlu fokus pada peningkatan kesadaran etika dan memberikan pelatihan kepada para profesional teknologi agar mereka dapat mengambil keputusan yang berlandaskan etika. Dengan demikian, implementasi nilai kebudiluhuran dalam manajemen di Era Society 5.0 tidak hanya menjaga integritas teknologi, tetapi juga memberikan manfaat nyata bagi kemanusiaan dan masyarakat secara keseluruhan.

Dalam menghadapi Era Society 5.0 yang menggabungkan teknologi digital dengan kehidupan manusia dalam skala yang belum pernah terjadi sebelumnya, implementasi nilai kebudiluhuran menjadi suatu keniscayaan. Era ini membawa harapan besar untuk meningkatkan kualitas hidup manusia melalui teknologi cerdas, namun juga memunculkan berbagai dilema etika, dampak sosial, dan pertanyaan moral. Melalui konsep "Cerdas Berbudi Luhur," kita diberi landasan berharga untuk mengintegrasikan nilai-nilai kebudiluhuran dalam manajemen teknologi. 

Penggabungan antara pemahaman spiritualitas yang mendalam dengan tanggung jawab sosial, transparansi, dan keseimbangan antara kemajuan teknologi dan kemanusiaan, menciptakan kerangka kerja yang holistik dan berpihak pada kesejahteraan umat manusia. Implementasi nilai kebudiluhuran tidak hanya memberikan pedoman etika dalam pengembangan teknologi, tetapi juga mengingatkan kita akan arti sejati dari kemajuan---yaitu, menciptakan dampak positif dan kebaikan bagi masyarakat secara luas.

Dalam upaya untuk mengatasi tantangan-tantangan yang dihadirkan oleh perkembangan teknologi di Era Society 5.0, penting bagi manajemen teknologi dan para profesionalnya untuk mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan dalam setiap langkah prosesnya. Dengan demikian, kita dapat memastikan bahwa teknologi bukan hanya menjadi sarana efisiensi dan inovasi, tetapi juga menjadi alat untuk mewujudkan kesejahteraan manusia, menghormati nilai-nilai etika, dan mengarahkan kita menuju masyarakat yang lebih beradab dan bertanggung jawab

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun