Prestasi demi prestasi telah diukir oleh Rio Haryanto, pembalap asli Nusantara yang kini telah tiga kali menjuarai balapan GP2 Series. Sebagai ujung tombak bangsa, Rio yang baru berusia 22 tahun telah berhasil membanggakan 250 juta penduduk Indonesia dengan mengumandangkan "Indonesia Raya" di kejuaraan internasional. Untuk musim balap 2016, Rio pun memasang target bertanding di Kejuaraan Dunia Formula 1, perlombaan balap mobil tahunan paling bergengsi dengan jumlah penonton global mencapai setengah milyar pasang mata. Rio sendiri tinggal menandatangani kontrak dengan salah satu tim F1, hanya saja dana masih dibutuhkan. Oleh karena itu, demi kejayaan bangsa Indonesia, saya harapkan kontribusi dari seluruh masyarakat.
Rio menunjukkan semangat nasionalisme yang tinggi. Dalam sebuah kesempatan, ketika seluruh pembalap GP2 Series diminta penyelenggara mengemukakan alasan mengapa mereka mencintai balapan, Rio menjawab dengan jiwa patriotisme. “Saya menyukai balapan karena saya senang mewakili Indonesia.”
Rio adalah pembalap aktif paling populer di GP2 Series. Akun twitter Rio saja memiliki jumlah pengikut sebanyak 276.000 atau sekitar 20 kali lebih banyak daripada juara GP2 tahun lalu Jolyon Palmer. Jika Rio berada di F1, maka ia akan menjadi pembalap paling populer ke-11 di atas Valtteri Bottas, Carlos Sainz, Max Verstappen, Marcus Ericsson, Felipe Nasr, Daniil Kvyat, Roberto Merhi, Alexander Rossi, dan Will Stevens. Status heroik Rio seringkali dibandingkan dengan ikon-ikon F1 legendaris seperti Ayrton Senna asal Brazil dan Fernando Alonso dari Spanyol, dimana mereka berhasil mengubah cabang balap mobil di negara masing-masing menjadi olahraga nasional yang besar.
Bukti dukungan nyata dari masyarakat Indonesia dalam perjuangan Rio Haryanto menuju Kejuaraan Dunia Formula 1 dapat dilihat di sini.
Prestasi terbukti, berjiwa Indonesia, populer di mata fans, para sponsor kemana?