Artikel ini berisi beberapa tanggapan buat yang terhormat Bapak Hadji Muhammad Jusuf Kalla, jang kelihatanja sijap diamuk daripada masjarakat, karena komentar beliau yang mendukung mobil murah atau yang sering disebut LCGC. Berikut ini adalah pernyataan-pernyataan Pak Jusuf dari berbagai sumber, dan di bawahnya adalah tanggapan penulis.
1. JK: Apakah mobil mahal tidak menimbulkan kemacetan ? Benar Pak, sekarang mohon dijawab: Apakah mobil murah tidak mempercepat laju penambahan kemacetan? 2. JK: Mobil Mahal Marah, Murah Juga Marah, Apa yang Diinginkan Negeri Ini?
Beras murah, tempe murah. Daging murah alhamdulillah. Kuliah murah subhanallah. Dan tentu saja transportasi (umum) yang murah.
3. JK: Menjual mobil mahal dengan keuntungan 5 persen, keuntungan lebih besar dibanding menjual mobil murah dengan keuntungan 5 persen.
Benar Pak, tetapi berhubung dealer menjual baik mobil mahal maupun murah, sekarang lebih besar mana Pak, menjual mobil mahal dengan keuntungan 5 persen dengan menjual mobil mahal dan murah sekaligus, dengan keuntungan 5 persen?
[caption id="" align="aligncenter" width="300" caption="Courtesy of www.pasarkalla.com"][/caption] 4. JK: Tak Adil jika Mobil Murah Dilarang. Sebab, rakyat yang uangnya tak banyak bisa punya kesempatan beli murah dengan harga minimal Rp 70 juta.
Apakah adil Pak, mensubsidi masyarakat yang memiliki budget 70 juta untuk memperoleh mobil ? Sepertinya mereka bisa mengusahakan mobil bekas. Apakah adil, mensabotase jutaan rakyat dengan kemacetan demi beberapa ribu rakyat lainnya?
5. JK: Orang itu naik mobil dalam satu hari paling satu kali. Selain itu mobilnya juga kecil sehingga tidak akan membuat macet.
Please. Orang yang naik mobil satu kali sehari itu Pak, kemungkinan mobilnya dicuri atau mogok, jadi ia pulang naik ojek? Mobil kecil tetap membuat macet, kalau tidak membuat macet, itu bukan mobil kecil, tapi mobil terbang.
6. JK: Tinggal bagaimana pemerintah melakukan pengaturan pajaknya sehingga tidak merugikan masyarakat maupun negara. Bukankah adanya mobil murah ini sumbernya adalah pengaturan pajak, yaitu penghilangan PPnBm Pak ? Apakah pengaturan pajak yang Bapak maksud adalah membebani mobil murah dengan PPnBm lagi Pak ? 7. JK: Itu kan masing-masing jalan saja. Mobil nasional bagus kalau jalan terus. Koreksi Pak. Dengan adanya serbuan LCGC, mobil nasional itu luar biasa kalau jalan terus. Terakhir pertanyaan untuk Pak JK: Apakah bila Pak JK tidak buang sampah di sungai, lantas Jakarta tidak banjir? Wassalamualaikum
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H