MODEL PEMBELAJARAN SISWA SMK SAAT PANDEMI
Masa Pandemi Covid-19 oleh World Health Organization (WHO) direkomendasikan untuk menghentikan kegiatan yang akan berpotensi menimbulkan kerumunan massa. Pandemi Covid-19 memberikan dampak yang luar biasa bagi seluruh kehidupan manusia, termasuk bidang pendidikan. Semua komponen pendidikan, mulai dari metode pembelajaran, infrastruktur, guru, murid, orang tua, termasuk kurikulum, beradaptasi dan berubah menyesuaikan kondisi. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia mengeluarkan kebijakan social distancing, yang kemudian dikeluarkannya Surat Edaran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Pendidikan Tinggi No. 1 Tahun 2020 mengenai pencegahan penyebaran COVID-19 di dunia Pendidikan. Dalam surat edaran ini, Kemdikbud menginstruksikan untuk menyelenggarakan pembelajaran jarak jauh dan belajar dari rumah masing-masing (Study From Home/SFH). Kebijakan ini kemudian dikenal dengan nama pembelajaran daring/dalam jaringan.
Pembelajaran daring dimulai terhitung sejak bulan Maret 2020, siswa SMK diharapkan secara mandiri harus aktif mengikuti update informasi mengenai di platform mana mata pelajaran mereka akan melaksanakan pembelajaran daring, termasuk pemberian tugas/ujian, dan juga penyediaan materinya. Teknis pembelajaran ini sepenuhnya menyesuaikan dengan kebijakan guru SMK masing-masing mata pelajaran. Platform yang dapat dimanfaatkan antara lain google classroom, zoom, webex, googlemeet, maupun whatsapp group.
Bagi sebagian Guru SMK, pembelajaran daring masih belum memahami untuk dilakukan dengan strategi yang benar. Banyak siswa tidak focus pada pembelajaran secara daring, karena interaktif secara satu arah. Pelaksanaan pembelajaran daring harus mempunyai strategi yang benar, antara lain :
Menarik/interaktifÂ
Pembelajaran harus membuat siswa SMK menarik dan interaktif sehingga tidak membosankan
MandiriÂ
Pembelajaran selalu dibuat semangat untuk belajar mandiri dengan berbagai metode yang menunjang (tugas, diskusi kelompok).
Berbasis unit kompetensiÂ
Pembelajaran dengan penekanan pada unit-unit penting (key unit) dari ketrampilan yang harus dilatihkan.
Project Based Learning
Pembelajaran dengan Metode project based learning ini diprakarsai oleh hasil implikasi dari Surat Edaran Mendikbud no.4 tahun 2020. Project based learning
Metode pembelajaran daring dimana kontrol guru harus intens, jika tidak siswa hanya absen mengikuti saja. Selain itu materi yang tidak menarik membuat pembelajaran daring tidak akan membentuk jiwa kemandirian belajar, dan tidak mendorong interaksi antar siswa SMK, terutama untuk siswa yang biasanya tidak aktif berbicara maka akan tambah pasif.
Guru SMK saat ini harus mampu mengadaptasi metode pembelajaran daring, dengan mengubah gaya mengajar konvensional menjadi mengajar daring dengan memperhatikan strategi pembelajaran yang benar dan yang nantinya dapat meningkatkan profesionalitas kerja. Model pembelajaran daring juga memberi peluang bagi guru untuk menilai dan mengevaluasi perkembangan pembelajaran setiap siswa secara lebih efisien karena dapat berinteraksi langsung dan terdapat rekam jejaknya.
Keberhasilan media pembelajaran pada SMK tidak hanya dipandang dari satu sisi teknis saja tetapi juga tergantung dari karakteristik masing-masing siswa SMK terutama untuk menunjang kompetensi Siswa.
Metode pembelajaran daring untuk siswa SMK harus dapat diukur tingkat keefektifannya karena pembelajaran daring sangat dibutuhkan kemandirian siswa SMK, pengukuran kemandirian siswa SMK Â tergantung dari masing-masing komponen yang menunjang atau turut serta dalam proses pembelajaran daring ini sehingga diharapkan pembelajaran ini membawa hasil yang terbaik yang ditunjukan dengan kompetensi siswa SMK. Kemandirian Siswa SMK diharapkan mandiri dan lebih aktif belajar bukan hanya mengandalkan materi yang telah diberikan saja tetapi juga dari sumber lain.