Kebijakan atas kebutuhan kompetensi siswa SMK era global jika tidak segera dilakukan berdampak negatif  berupa ketimpangan kompetensi siswa SMK secara regional dan antar daerah tidak standard kebutuhan kompetensinya, efek kondisi tersebut akan terjadi urbanisasi dan kriminalitas oleh kaum muda yang tidak mempunyai kompetensi, atau tingginya ketidakpastian dalam pekerjaan yang muncul karena adanya perkembangan/perubahan ekonomi dari globalisasi dan persaingan kompetensi SDM.
Persiapan dan menyiapkan siswa-siswa SMK menjadi ujuk tombak pengembang kompetensi SDM era global harus segera dilakukan dengan menentukan bidang-bidang studi yang berdasar pada okupasi-okupasi yang sangat dibutuhkan pada era Industri 4.0 dan perkembangan ekonomi yang berubah secara cepat. Perubahan kurikulum menjadi sangat penting guna menunjang okupasi-okupasi yang diperlukan, karena kurikulum berbasis kompetensi yang bereferensi pada DUDI(dunia usaha-dunia industry) yang sangat diperlukan untuk mencapai kompetensi kerja.
Untuk menunjang ini semua diperlukan perilaku perusahaan industry yang kooperatif dalam menciptakan siswa-siswa SMK yang mempunyai kompetensi bekerja. Bekerjasamanya SMK dan perusahaan industry akan mengurangi ketidakpastian tenaga kerja dan perusahaan dapat bersaing dan meningkatkan produktivitasnya karena mendapat karyawan yang kompeten.
Hanya dengan SDM kompeten yang dalam hal ini siswa-siswa SMK perusahan industry dapat lebih produktif dan meningkatkan kemampuan daya saingnya melalui peningkatan SDM, produktivitas dengan kualitas dan kuantitas produk yang meningkat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H