Mohon tunggu...
Setiyo Agustiono
Setiyo Agustiono Mohon Tunggu... Konsultan - trainer

trainer, assesor

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Arah Pendidikan Kejuruan (SMK) Indonesia Akan Dibawa ke Mana?

3 Mei 2018   11:05 Diperbarui: 4 Mei 2018   03:07 1741
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(kompas.com/Dok. Axioo Development Program)

Mumpung suasana Hardiknas, coba kita lihat kembali Arah kebijakan dan strategi pencapaian sasaran strategis Direktorat Pembinaan SMK 2015-2019.

1. Penguatan Peran Siswa, Guru, Tenaga Kependidikan, Orangtua, dan Aparatur Institusi Pendidikan dalam Ekosistem Pendidikan Kejuruan. Arah kebijakan yang diterapkan dalam melaksanakan tujuan strategis ini melalui Penerapan pendidikan karakter di sekolah. Strategi ini bertujuan untuk:

  • Memotivasi pihak sekolah dan Pemda setempat dalam pengembangan mental dan akhlak mulia ke siswa SMK dilingkungan daerahnya masing-masing.
  • Menumbuhkan disiplin dan tanggungjawab terhadap kegiatan di sekolah maupun di luar sekolah.
  • Terciptanya generasi muda yang tangguh dan siap menuju ke kehidupan yang lebih baik di masyarakat.
  • Memiliki budi pekerti dan kebersamaan sebagai upaya untuk menggalang persatuan dan kesatuan generasi muda mendatang.

2. Peningkatan akses pendidikan kejuruan. Arah kebijakan yang diterapkan dalam melaksanakan tujuan strategis ini melalui:

  • Kartu Indonesia Pintar. Tujuan yang akan dicapai melalui strategi ini adalah meningkatkan jumlah dan kualita peserta didik SMK, meringankan biaya pendidikan siswa SMK, dan mencegah siswa miskin SMK putus sekolah.
  • Bantuan Operasional Sekolah. Sejalan dengan penetapan WAJAR 12 tahun penyediaan Bantuan Operasional Sekolah tetap menjadi andalan pemerintah untuk mengurangi beban masyarakat untuk dapat membiayai pendidikan menengah bagi anak-anaknya.
  • Peningkatan daya tampung SMK. Peningkatan kapasitas SMK sangat mendesak mengingat kapasitas SMK saat ini hanya dapat menampung 78.94% pendaftar. (https://psmk.kemdikbud.go.id/konten/1877/arah-kebijakan-dan-strategi-pembangunan-direktorat-pembinaan-smk)

Dari penjelasan diatas tidak nampak kebijakan startegis untuk outcome dari lulusan SMK terkait dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri, wajar lulusan SMK banyak yang mengganggur karena tidak ada keterpaduan antara outcome SMK dan kebutuhan Dunia Usaha dan Dunia Industri. Kita belum berbicara persaingan SDM secara Global dan Persiapan revolusi Industri 4.0. 

Apakah Kementrian Pendidikan mampu berjalan sendiri didalam mengolah pendidikan kejuruan?, Tidakkah melihat perkembangan yang terjadi saat ini berapa banyak lulusan SMK tidak punya kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan Dunia Usaha dan Dunia Industri. Sudahkah mengantisipasi dengan perkembangan teknologi dan bisnis di era global, bagaimana dengan guru-guru SMK?

Mari mumpung masih hangat Hardiknas kita bersama-sama merenungi Arah Pendidikan Kejuruan (SMK)  Indonesia akan dibawa kemana, segera kita tetapkan kebijakan strategis dengan melihat peluang ditahun 2030 terjadi golden age. Arah pendidikan kejuruan harus segera ditetapkan secara berkesinambungan dan terintegrasi bersama Dunia Usaha dan Dunia Industri.

Momentum Hardiknas menjadikan pendidikan kejuruan (SMK) unggulan SDM dengan kompetensinya berdaya saing tinggi dan siap menyambut persaingan global dan industri 4.0

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun