Mohon tunggu...
Setiyo Agustiono
Setiyo Agustiono Mohon Tunggu... Konsultan - trainer

trainer, assesor

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Momen Hardiknas, Apakah Ketersediaan Guru Kompeten sudah Merata?

2 Mei 2018   21:51 Diperbarui: 2 Mei 2018   21:56 583
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dasar pengembangan pendidikan bangsa salah satunya adalah guru, maka ada istilah soko guru yang berarti "pilar atau penyangga utama atau tulang punggung". 

Guru merupakan bagian terpenting dari pendidikan, berarti guru harus menyadari bahwa profesi yang dijalani sebagai guru merupakan profesi yang terhormat, terlindungi, bermartabat, dan mulia. 

Esensi Seorang guru harus berpegang guru pada prinsip ''ing ngarso sung tulodho, ing madya mangun karso, tut wuri handayani (di depan memberi contoh, di tengah member semangat, di belakang member dorongan)''. Oleh karena itu esensi guru yang paling utama ditekankan ialah bersikap dan berprilaku yang berwujud dalam bentuk nilai-nilai moral dan etika dalam jabatan guru sebagai pendidik generasi muda bangsa, yang berarti memahami kompetensi guru.

Kompetensi guru sangat penting didalam menghasilkan lulusan yang berkualitas untuk mencapai cita-cita generasi muda Bangsa, karena pendidikan merupakan dasar dari daya saing bangsa pada era saat ini.

Untuk mencapai guru yang kompeten saat ini sudah tidak ada sekolah kejuruan yang fokus lulusannya untuk menjadi guru, yang ada berupa program studi (prodi) di level perguruan tinggi.

Kita melihat ada kebutuhan besar dan sangat mendesak untuk guru SD dan SMP yang kompeten di daerah-daerah terpencil. Setiap tahun kebutuhan akan guru yang kompeten di seluruh wilayah Indonesia semakin meningkat sesuai dengan pertumbuhan penduduk. Kondisi yang ada selalu bersifat keadaan darurat dengan guru yang direkrut dari perbagai bidang yang tidak punya dasar ilmu mengajar (pedagogi). 

Momen Hardinas bisa dibuat momentum yang mempunyai dua nilai yaitu mengurangi pengangguran level SMK dan Penyediaan guru yang kompeten untuk SD dan SMP tersebar diseluruh wilayah Indonesia. 

Untuk mencapai momentum itu Pemerintah dapat membuat bidang studi keguruan di level SMK, perlu kebijakan untuk membantu anak-anak muda yang potensi menjadi guru dan dapat memenuhi daerah-daerah yang kekurangan guru SD dan SMP yang kompeten. Pemerintah dapat membuat program studi Keguruan level SMK dipersiapkan pedagogi untuk menjadi guru kompeten SD dan SMP yang tersebar diseluruh wilayah Indonesia.

Mari momen Hardiknas, dapat membuat perubahan yang signifikan dan memeratakan pendidikan secara benar dengan menyediakan guru-guru yang kompeten tersebar di seluruh wilayah Indonesia dalam menghadapi era global di masa depan yang cerah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun