Mohon tunggu...
Setiyo Agustiono
Setiyo Agustiono Mohon Tunggu... Konsultan - trainer

trainer, assesor

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

SMK yang Sulit Bermitra DUDI, Tidak Menghasilkan Siswa Siap Kerja

21 September 2017   06:48 Diperbarui: 21 September 2017   07:20 1225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi

Tuntutan didalam mencapai siswa SMK yang kompeten dan berdaya saing, SMK harus bermitra dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI). Jika SMK yang tidak mempunyai mitra DUDI  dapat dipastikan kompetensi lulusannya kurang mempunyai kompetensi dan daya saing untuk menjadi tenaga kerja yang diharapkan oleh DUDI. Kondisi yang ada, kebanyakan SMK kesulitan bermitra DUDI dan membawa konsekuensi siswa SMK untuk praktek kerja industri dibebaskan mencari sendiri tanpa koordinasi yang benar.

Perlu diperhatikan inti pendidikan sistem ganda adalah SMK bermitra dengan DUDI berarti SMK dan DUDI selalu berkoordinasi terhadap kurikulum didalam pembentukan siswa yang mempunyai kompetensi sesuai bidang studi.  Jika ada SMK sulit bermitra dengan DUDI berarti siswa-siswa tidak dipersiapkan untuk kompetensinya dan siap bekerja  di DUDI, Kesulitan SMK mencari mitra DUDI  tidak perlu terjadi dengan diterbitkan  Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2016, yang menegaskan perlunya revitalisasi SMK untuk meningkatkan kompetensi, produktivitas dan daya serap lulusan.   

Kondisi yang ada, masih banyak SMK (guru) tidak mau repot untuk bekerjasama dengan DUDI, karena untuk kerjasama ada pendekatan dan pemahaman didalam bermitra serta tuntutan sinkronisasi kurikulum dari DUDI.

Banyak hal yang harus dipersiapkan oleh SMK(guru) didalam bermitra dengan DUDI, dan yang terpenting SMK harus mau menyesuaikan kurikulumnya dengan standard yang ada di DUDI dan ini membutuhkan upaya (effort) yang tinggi. 

Jika SMK tidak berusaha dengan keras bermitra dengan DUDI maka dapat diprediksi SMK kurang peduli atas masa depan siswanya, oleh karena itu dengan adanya inpres SMK (guru)  yang masih mempunyai sifat kurang peduli harus segera dihilangkan karena ada kerja bersama antar pemerintah, SMK dan DUDI.

Tindak lanjut dari  Inpres Nomor 9 Tahun 2016, kinerja SMK dapat diukur dari daya serap lulusannya terhadap DUDI sehingga dapat menimbulkan semangat yang tinggi didalam bekerja dan bermitra dengan DUDI dalam rangkah menciptakan siswa SMK yang mempunyai kompetensi dan berdaya saing sesuai kebutuhan DUDI. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun